PERLINDUNGAN TERHADAP MENTALITAS PEREMPUAN DALAM PELAKSANAAN PERMA NOMOR 3 TAHUN 2017 PADA PERKARA CERAI GUGAT DI PENGADILAN AGAMA KABUPATEN MALANG
Abstract
This thesis discusses the extent to which women's mental well-being is protected in the implementation of PERMA No. 3 of 2017 in divorce cases at the Malang Regency Religious Court. Supreme Court Regulation (PERMA) No. 3 of 2017 concerning guidelines for handling women's cases in the legal realm is designed to guarantee and protect women's rights and overcome discrimination, with the aim of achieving gender equality. This PERMA was issued in response to the large number of women involved in the legal process. This thesis aims to examine the effectiveness of protection for women's mental well-being in the implementation of PERMA No. 3 of 2017 in the Malang Regency Religious Court.
Full Text:
PDFReferences
Adriana, I. (2009). Kurikulum Berbasis. 4, 138–141.
AL-Habsyi. (2008). fiqih praktis.
Ali, M. D. (2002). Hukum Islam dan Peradilan Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Alim, M. (2010). Asas-Asas Negara Hukum Modern Dalam Islam: Kajian Komprehensif Islam Dan Ketatanegaraan. 321.
Aminudin, A. S. dan. (1999). Fiqih Munakahat (1st ed.). Bandung: Pustaka Setia.
Asshiddiqie, J. (2004). Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. 278–279.
Azizah, N. (2021). Aliran Feminis dan Teori Kesetaraan Gender dalam Hukum. SPECTRUM: Journal of Gender and Children Studies, 1(1), 1–10. https://doi.org/10.30984/spectrum.v1i1.163
Becker. (1986). Human Capital and The Rise and Fall of Families.
Candra, A. (2019). Kemanfaatan Hukum.
Eagly. (1978). Sex Differences in Influenceability. Psychological Bulletin.
Erwin, M. (2012). Filsafat Hukum : Refleksi kritis terhadap Hukum,. 218.
Fajar prasetyo, N. (2014). Kesetaraan Gender.
Ghofur Anshori, A. (2006). Filsafat Hukum : Sejarah, Aliran dan Pemaknaan. 47.
Halberstadt. (1986). Psikologi Kepribadian dan Sosial.
Hamidah, N. (2015). Peran Guru Dalam Membina Kecerdasan Spritual Anak Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Bina Insan Mulia Beru Kecamatan Wling Kabupaten Blitar. 31.
Harahap M. Yahya. (1993). Kedudukan Kewenangan dan Acara Perdata Agama. Jakarta: Pustaka Kartini.
Harahap M. Yahya. (2003). Kedudukan Kewenangan dan Acara Peradilan Agama. Jakarta: Sinar Grafika.
Indonesia, Universitas, K. kerja perempuan dan anak mahkamah agung ri masyarakat pemantau peradilan indonesia fakultas hukum. (2018). Pedoman mengadili perkara perempuan berhadapan dengan hukum (cetakan pe).
Indonesia, Departemen Agama Repiblik. Mushaf Al-Azhar Al-Quran dan Terjemah.
Indonesia, Departemen Agama Republik. Mushaf Al- Azhar Al-Quran dan Terjumah.
Indonesia, Departemen Agama Republik. (n.d.-b). Mushaf Al-azhar Al- Quran dan Terjemah.
Inonesia, R. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Pasal 28 D. , (1945).
Iqbal Gozali, M. (2015). Pengaruh Pemahaman Isu Kesetaraan Gender dalam Kasus Cerai Gugat di Pengadilan Agama Sleman.
J. Moelong, L. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif.
Jayawickarma, N. (2002). The Judicial Application of Human Rights Law: National, Regional and International Jurisprudence. 175.
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia. (2017a). Pasal 1 angka (3) PERMA No 3 Tentang Pedoman Mengadili Perkara Perempuan Berhadapan dengan Hukum.
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia. Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3. , (2017).
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia. PERMA No 3 Tahun 2017. , Pub. L. No. 3 (2017).
Khaidir, E. (2014). Pendidikan Islam dan Peningkatan Sumber Daya Perempuan. 16.
Khumeidi, A. (2004). Hukum Perdata Islam di Indonesia (1st ed.). Jakarta: Kencana.
M.Yusuf. (2011). Tafsir Ayat Ahkam. Jakarta: Amzah.
Maccoby, E & Jacklin, C. (1974). The Psychology of Sex Differences. Stanford University Press.
Mardani. (2016). Hukum Keluarga Islam di Indonesia. Jakarta: Pernada Media Group.
Maulidi, A. (2016). Harkat martabat manusia (HMM). 8.
Moslow, A. (2013). A Theory of Human Motivation. 16.
Mursidah, S. (2018). Analisis Maslahah terhadap PERMA Nomor 3 Tahun 2017 tentang pedoman mengadili perempuan berhadapan dengan hukum.
Narwoko, D. (2004). Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. 334–335.
Nicholson, K. (1993). Geothermal Fluids.
Panggabean, H. (2001). Fungsi mahkamah agung dalam praktik sehari-hari. 144.
Perempuan Indonesia, K. (n.d.). Asas dan Tujuan.
PPN/Bappenas, K. (2014). Pembangunan Kesetaraan Gender.
Putri, R. S. (2020). PERKARA CERAI GUGAT. (3).
Rasjidi, M. (1988). Islam untuk disiplin ilmu filsafat.
Republik, D. A., & Indonesia. Mushaf Al-Azhar Al-Quran dan Terjemah.
Republik Indonesa. Undang-Undang No 12 Pasal 8 Ayat 2. , (2012).
Republik indonesia. Undang-Undang Nomor 50 Pasal 73. , (2009).
Republik indonesia. PERMA No 3 Tahun 2017 pasal 2-3. , (2017).
Republik Indonesia. (1945). Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Pasal 24 A.
Republik Indonesia. Peraturan Mahkamah Agung No 3 Pasal 1 Ayat 1. , (2017).
Retnowulan, S. (1996). Hukum Acara perdata. Jakarta: Gema insani Perss.
Retnowulandari, W. (2010). Jurnal Hukum. 8, 17.
Ridwan. (2006). Kekerasan Berbasis Gender. 25.
Rofiq Ahamd. (2015). Hukum Perdata Islam di Indonesia. Jakarta: rajawali pers.
Rukmini, M. (2003). Perlindungan HAM Melalui Azas Praduga Tidak Bersalah dan Azas Persamaan Kedudukan Dalam Hukum Pada Sistem Peradilan Pidana Indonesia. 24.
Sa’adah, W. (2018). Implementasi Asas Kesetaraan Gender Pada Pasal 2 PERMA No 3 Tahun 2017 Tentang Pedoman Mengadili Perkara Perempuan Berhadapan dengan Hukum Terhadap Perceraian.
Selamet Kurnia, T. (2015). Mahkamah Konstitusi dan Hak Untuk Bebas Dari Perlakuan Diskriminasi Constitutional Court and The Right To Be Free From Discrimanatory Treatmen. Konstitusi, 12, 23.
Sugiono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. PT. Gramedia, 40.
Sukandar. (2008). Metodologi Penelitian Penddikan Kompetensi Dan Praktiknya. Bumi Aksara, 58.
Sumaryono, E. (2000). Etika Hukum : Relevansi Teori Hukum Kodrat Thomas Aquinas. 160.
Sumitro, W. (2017). Hukum Islam dan Hukum Barat. 91.
Surahmat, W. (1940). Pengantar Penelitian Ilmiah. Tarsito, 94.
Suroto. (2015). Harkat dan martabat manusia dalam pandangan kenegaraan pancasila dan UUD NRI tahun 1945. 2, 316.
Suyuthi, M. W. (2013). Kode Etik Hakim. Jakarta: Kencana.
Syaifuddin. (2009). Hukum Perkawinan Islam (1st ed.). Jakarta: Kencana.
Syaifuddin, S. T. (2012). Perlindungan Hukum Terhadap Perempuan Dalam Proses Gugat Cerai. Dinamika Hukum, 12, 259.
Syarifuddin, A. (2006). Hukum Perkawinan Islam di Indoneseia (1st ed.). Jakarta: Kencana.
Thaariq. (2009). Pengakuan Atas Martabat dan Hak-Hak yang Sama Sebagai Manusia.
Ulil Aedi, A. (2013). Rekonstruksi asas kesamaan dihadapan hukum Equality before the law.
Umar, N. (2010). Argumen Kesetaraan Gender. 29–30.
web.pa-malangkab.go.id diakses 04 mei 2024 jam 09.10 WIB
Waluyo, B. (2002). Penelitian Hukum Dalam Praktek. Sinar Grafika, 15.
Weisberg. (1993). Feminist Legal Teory Foundation.
Yusuf, N., & Azizah, N. (2021). Hak Nafkah Iddah dan Mut’ah Pasca Cerai di Mahkamah Syariah Banda Aceh dan Pengadilan Agama Medan.
Yusuf, A.-S. A. (2010a). Fiqih Keluarga Pedoman Berkeluarga Dalam Islam. Jakarta: Amzah.
Yusuf, A.-S. A. (2010b). Fiqih Keluarga Pedoman Berkeluarga Islam. Jakarta.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Alamat Redaksi:
Kantor: Prodi Ahwal Syakhshiyyah
Fakultas Agama Islam (gedung Usman bin Affan),Universitas Islam Malang (UNISMA)
Phone: 081334447073, 0341 - 580547, Fax.: 0341 - 552249
Email: hikmatina@unisma.ac.id
Alamat: Jalan Mayjen Haryono 193 Malang 65144