KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MODEL-ELICITING ACTIVITIES (MEAs) BERBANTUAN LKPD PADA MATERI FUNGSI UNTUK PESERTA DIDIK KELAS X MA ALMAARIF SINGOSARI TAHUN AJARAN 2019/2020

Isofa Zulfania Wilansyah

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui adanya perbedaan kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan model pembelajaran Model-Eliciting Activities (MEAs) berbantuan LKPD dengan model pembelajaran konvensional berbantuan LKPD pada materi fungsi kelas X MA Almaarif Singosari, (2) Mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis peserta didik setelah pembelajaran dengan model pembelajaran Model-Eliciting Activities (MEAs) berbantuan LKPD pada materi fungsi kelas X MA Almaarif Singosari. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kombinasi (mixed methods) dengan sequantial explanatory desaign yaitu menggabungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara berurutan. Penelitian ini menggunakan jenis quasy eksperimental. Metode kuantitatif menggunakan desain nonequivalent control group. Pengambilan sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan teknik purposive sampling secara acak maka diperoleh kelas X Bahasa 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X Bahasa 2 sebagai kelas kontrol. Data kuantitatif diperoleh melalui ulangan harian sebelumnya. Analisis data yang digunakan adalah uji kesamaan rata-rata, uji t dengan prasyarat melakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Sedangkan pengumpulan data kualitatif diperoleh dari wawancara, observasi dan catatan lapangan dimana untuk mendukung data kuantitatif. Teknik pemilihan subjek wawancara dilakukan dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini dapat disimpulkan: (1) dengan berlandaskan hasil analisis data kuantitatif dengan uji hipotesis menggunakan software SPSS 26 melalui uji Independent Sample t Test yaitu diperoleh, (1) hasil uji hipotesis dua pihak dengan nilai Sig (2-tailed) = 0,000 < 0,05, sehingga Hₒ ditolak atau H₁ diterima yang artinya ada perbedaan kemampuan berpikir kritis yang signifikan antara kelas MEAs dan kelas konvensional. Sedangkan hasil uji hipotesis satu pihak diperoleh      atau 19,6924024  6,019 dengan dk = 58, sehingga Hₒ ditolak dan H₁ diterima yang artinya kemampuan berpikir kritis kelas MEAs lebih baik daripada kelas  konvensional, (2) berdasarkan analisis data kualitatif yang diperoleh dari wawancara, observasi dan catatan lapangan menunjukkan bahwa pencapaian indikator kemampuan berpikir kritis tinggi, sedang maupun rendah kelas MEAs lebih baik daripada kelas konvensional. Sehingga tidak terdapat perbedaan hasil penelitian kuantitatif dan kualitatif yang artinya hasil penelitian kualitatif dapat mendukung, melengkapi dan memperkuat hasil penelitian kuantitatif.

 

Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Kritis, Media Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Model Pembelajaran Model-Eliciting Activities (MEAs), Model Pembelajaran Konvensional, Fungsi.


Full Text:

PDF

References


Abidin, Z. dan Walida, S.E. 2019. Interactive E-Module Model of Transformation Geometry Based on Case (Creative, Active, Systematic, Effective) as A Practical and Effective Media to Support Learning Autonomy and Competence. International Journal of Development Research, Volume 9 , Issue 01, pp.25156-25160, January 2019. (http://www.journalijdr.com).

Afifah. 2018. Pengaruh Penerapan Pendekatan Pembelajaran Model-Eliciting Activities (MEAs) Berstruktur Antisipasi Didaktis Terhadap Kemampuan Representasi dan Disposisi Matematis Siswa SMP. Skripsi. Surabaya: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Arsyad. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Depdiknas. 2009. Pedoman Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Lesmana. 2019. Pengembangan Model Problem Based Learning (PBL) Berbasis Teori Bruner dalam Pembelajaran Matematika Kelas IV SD. Skripsi. Kudus: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus.

National Council of Teachers of Mathematics. 1989. Curriculum and Evalution Standards for School Mathematics. Reston, VA: Author.

Permana, Y. 2014. Mengembangkan Kemampuan Komunikasi dan Disposisi Matematis Peserta didik Sekolah Menengah Atas melalui Model-Eliciting Activities. PPPPTK Teknik Mesin dan Industri, (Online), (http://www.tedcbandung.com/download/2014/artikel/20140305-YP01-TL01.pdf, diakses 4 Januari 2020).

Rachmah, Y, H. 2017. Pengaruh Models Eliciting Activities Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Metode Scaffolding Terhadap Self Directed Learning Peserta Didik Kelas VII SMP PGRI 6 Bandar Lampung Tahun 2016/2017. Skripsi. Lampung: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.