Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Peserta Didik Dalam Menyelesaikan Soal Pola Bilangan Kelas VIII SMPN 3 Kepanjen

Amirudin Alamsyah, Surya Sari Faradiba, Alifiani Alifiani

Abstract


Abstrak: Penalaran dalam pembelajaran matematika merupakan salah satu keterampilan yang perlu dikembangkan dalam setiap menyelesaikan soal pola bilangan. Kemampuan penalaran matematis peserta didik dapat diketahui apabila mencakup seluruh indikator kemampun penalaran matematis. Tujuan dalam penelitian yaitu: mendeskripsikan analisis kemampuan penalaran matematis peserta didik dalam menyelesaikan soal pola bilangan kelas VIII di SMP Negeri 3 Kepanjen. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 3 Kepanjen yang beralamatkan di Jl. Raya Sukoraharjo No.326, Blobo, Sukoharjo, Kec. Kepanjen, Kabupaten Malang Jawa Timur. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara, tes kemampuan penalaran matematis dan lembar validasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan wawancara. Validasi data pada penelitian ini menggunakan triangulasi teknik untuk menguji keabsahan data dengan cara membandingkan hasil tes kemampuan penalaran matematis dan hasil wawancara pada sumber yang sama. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa 1) peserta didik yang memiliki kemampuan penalaran matematis kategori tinggi mampu memenuhi keseluruhan indikator kemampuan penalaran matematis, yaitu mampu menyajikan pernyataan matematika melalui lisan, tulisan, gambar, sketsa, atau diagram; mampu melakukan pengajuan dugaan; mampu memanipulasi matematika; mampu melakukan penyusunan bukti, memberikan alasan terhadap solusi; dan mampu melakukan penarikan kesimpulan. 2) peserta didik yang memiliki kemampuan penalaran matematis kategori sedang hanya mampu memenuhi 4 indikator kemampuan penalaran matematis, yaitu mampu menyajikan pernyataan matematika melalui lisan, tulisan, gambar, sketsa, atau diagram; mampu melakukan pengajuan dugaan; mampu memanipulasi matematika; dan  tidak dapat memenuhi indikator melakukan penarikan kesimpulan, namun belum memenuhi indikator mampu melakukan penyusunan bukti, memberikan alasan terhadap solusi. 3) peserta didik yang memiliki kemampuan penalaran matematis kategori rendah hanya mampu memenuhi 2 indikator kemampuan penalaran matematis yaitu mampu melakukan pengajuan dugaan; dan  mampu memanipulasi matematika, namun tidak memenuhi 3 indikator kemampuan penalaran matematis lainnya seperti belum mampunya menyajikan pernyataan matematika melalui lisan, tulisan, gambar, sketsa, atau diagram, mampu melakukan penyusunan bukti, memberikan alasan terhadap solusi, dan mampu melakukan penarikan kesimpulan.

 

 

Kata kunci: Kemampuan Penalaran Matematis, Pola Bilangan


Full Text:

PDF

References


Ariati, C., & Juandi, D. (2022). Pengaruh Pendekatan Realistic Mathematics Education Terhadap Penalaran Matematis Systematic Literatur Review. JPMI: Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif, 1535-1550.

Brodie, K. (2010). Teaching Mathematical Reasoning in Secondary School Classroom. New York: Springer.

Cresswel. (2015). Penelitian Kualitatif dan Desain Riset. International Journal Of Phycology.

Diana, F., & Fauzan, A. (2018). Pengembangan Desain Pembelajaran Topik Pola Bilangan Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Di Kelas VIII SMP/MTs. Jurnal Edukasi dan Penelitian Matematika, 43-52.

Maulyda, M. A. (2020). Paradigma Pembelajaran Matematika berbasis NCTM. Malang: CV IRDH .

Muflihah, I. (2018). Kemampuan Penalaran Matematis dan Keyakinan Matematika Siswa Pada Model Pembelajaran Problem Posing. Semarang: UNNES Repository.

Rina, F. I. (2017). Pengaruh Intelligence Quotient (IQ) dan Adversity Quotient (AQ) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X MAN Trenggalek Tahun Pelajaran 2016/2017. Tulungagung: UIN Tulungagung.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.