Simbol Penokohan dalam Naskah Drama Orang-Orang Bawah Tanah Karya R Giryadi

Khairus Shaleh Amirul Amin -

Abstract


Abstrak: Drama adalah karya fiksi yang mengandung dialog antar tokoh di dalamnya. Dalam penelitian ini akan dikhususkan pada teks drama sebagai karya sastra. Upaya dalam mengungkapkan penokohan pada drama, simbol dalam drama menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Bahasa merupakan media utama dalam menyampaikan pesan yang ada di dalam naskah drama kepada pembaca, bahasa merupakan sistem tanda yang mewakili sesuatu yang lain yaitu makna. Ilmu tentang tanda yang berkaitan dengan bahasa dikenal dengan teori semiotik. Semiotika merupakan suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. dalam penelitian ini akan mengarah kepada tanda khususnya berupa simbol yang ada di dalam naskah drama.Penelitian ini bertujun untuk mendeskripsikan tiga permasalahan yaitu: (1) bentuk simbol penokohan dalam naskah drama Orang-orang Bawah Tanah karyaR. Giryadi, dan (2) fungsi simbol penokohan dalam naskah drama Orang-orang Bawah Tanah karya R. Giryadi. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Prosedur pengumpulan datanya ialah dengan menggunakan teknik catat, yaitu dengan mencatat mengenai hal-hal yang berkaitan dengan bentuk dan fungsi simbol penokohan dalam naskah drama. Keabsahan data diperoleh menggunakan teknik triangulasi teori. Sedangkan teknik analisis data yaitu menggunakan reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pada bentuk simbol penokohan yang menonjol pada setiap tokoh yang dapat ditemukan yaitu: (1) Orang I memiliki watak yang semangat dalam menemukan perubahan, (2) Orang II memiliki watak yang menjengkelkan, (3) Perempuan Tua memilki watak yang bijaksana, (4)Lelaki Tua memiliki watak yang bijaksana, (5) Nasib memiliki watak yang misterius, dan (6) Genius, Limpa dan Kuat memiliki watak yang egois.Sedangkan fungsi simbol penokohan yang dapat ditemukan yaitu: (1) Orang I memiliki satu aspek yaitu: (a) Protagonis, indikatoranya ialah mendukung pada alur cerita, dan merupakan tokoh yang berwatak baik. (2) Orang II memiliki satu aspek, yaitu: (a) Antagonis, indikatornya ialah bertentangan dengan tokoh protagonis yang menimbulkan konflik, dan merupakan tokoh yang berwatak buruk atau negatif. (3) Perempuan Tua dan Lelaki Tua sama-sama memiliki satu aspek, yaitu: (a) Tritagonis, indikatornya sebagai tokoh yang bijak dan pembantu dalam menyelesaikan masalah. Kata Kunci: Simbol, Bentuk Simbol Penokohan, Fungsi Simbol Penokohan, Nas/kah Drama Orang-orang Bawah Tanah. 

Full Text:

XML

References


Hidayat, Rahmat. 2014. Analisis Semiotika Makna Motivasi pada Lirik Lagu “Laskar Pelangi” karya Nidji. eJournal Ilmu Komunikasi, 2 (1): 243-238.

Marliati, Alis. 2018. Kajian Simbol dalam Penokohan pada Novel Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi: Tinjauan Semiotika Pierce sebagai Alternatif Bahan Ajar

Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA. Tidak tertera. 1 (2): 210-220.

Nuryanto, Tato. 2014. Mari Bermain Drama Kebahagiaan Sejati. Cirebon: Syariah Nurjati Press.

Suroso. 2015. Drama: Teori dan Praktik Pementasan. Yogyakarta: Elmatera.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.