Potensi Meniran (Phyllanthus niruri) Sebagai Antiinflamasi Alternatif dengan Mekanisme Penghamabatan Aktivitas Tumor Necrosis Factor Alpha (TNF- α) dan Extracellular Signal-Regulated (ERK2): Studi In Silico
Abstract
ABSTRAK
Pendahuluan: Obat antiinflamasi konvensional memiliki kekurangan, seperti efek samping. Oleh karena itu, diperlukan anti-inflamasi alternatif dari herbal yang relatif aman, lebih mudah dibudidayakan, dan lebih murah dibandingkan obat konvensional. Alternatif yang dapat digunakan ialah meniran.
Metode: Ekstraksi meniran dengan etanol 96% menggunakan metode soxhlet dan dilanjutkan dengan skrining fitokimia. Penelitian menggunakan metode In Silico dengan aplikasi Autodock Vina antara senyawa aktif meniran terhadap TNF-α dan ERK2 dengan kontrol utama native ligand small molecule 3071 dan FRZ dari masing-masing kedua protein target. Afinitas senyawa aktif ditentukan menggunakan parameter energi ikatan bebas dan residu asam amino. Sementara itu, profil fisikokimia dan ADMET senyawa aktif diprediksi menggunakan pKCSM.
Hasil: Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa senyawa aktif meniran mengandung metabolit sekunder dari golongan flavonoid, fenolik, alkaloid, dan terpenoid. Hasil molecular docking menunjukkan bahwa corilagin (∆G -7,5 kkal/mol; residu asam amino 25%; LEU120; LEU57) mempunyai potensi antiinflamasi terbaik terhadap TNF-α. Adapun corilagin (∆G -8,8 kkal/mol; residu asam amino 17,6%; GLN105; ILE31; ASP167) dan quercetin (∆G -8,4; residu asam amino 29,4%; MET108; ILE53; VAL104; GLN105; SER153) berikatan dengan ERK2.
Kesimpulan: Senyawa aktif meniran mengandung flavonoid, fenolik, alkaloid, dan terpenoid. Corilagin dari golongan tanin mempunyai potensi sebagai antiinflamasi terhadap penghambatan aktivitas TNF- α, serta corilagin dan quercetin dari golongan flavonoid melalui penghambatan aktivitas ERK2.
Kata Kunci: Antiinflamasi; meniran; in silico; TNF-α; ERK2
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.