PENGARUH PENUAAN TERHADAP KADAR KALSIUM SERUM DAN MASSA TULANG MENGGUNAKAN BIOELECTRICAL IMPEDANCE ANALYSIS PADA PRIA SEHAT DI KOTA MALANG

Destiara Martha Pabiansyah, Fancy Brahma Adiputra, Rahma Triliana

Abstract


ABSTRAK

Pendahuluan: Risiko osteoporosis pada lansia pria sehat di Indonesia masih belum diketahui meskipun data menunjukkan sekitar 27% pria Indonesia di bawah 70 dan 38% di atas 70 tahun dilaporkan menderita osteoporosis. Namun, data tersebut diduga tidak akurat karena tidak mengukur massa tulang atau mengukur kadar yang berkontribusi terhadap volume tulang seperti kalsium terutama di kota Malang. Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang memanfaatkan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) dalam menilai massa tulang serta kadar kalsium pria sehat di kota Malang.

Metode: Penelitian cross sectional yang dilakukan pada 40 orang dewasa muda (20-25 tahun) dan 40 orang lansia (60-65 tahun) yang diukur massa tulang dan kadar kalsiumnya. Massa tulang dinilai dengan BIA, sedangkan kadar kalsium serum ditentukan dengan atomic absorption spectroscopy. Hasil dianalisis dianggap signifikan ketika p<0.05. 

Hasil dan Pembahasan: Kalsium serum pria muda dan tua adalah 9.740 ± 0.325 vs 9.348 ± 0.403 (p<0.001). Nilai massa tulang pria muda dan tua adalah 2.896 ± 0.291 vs 2.572 ± 0.280 (p< 0.001). Usia dan kadar kalsium serum menunjukkan korelasi positif dan signifikan (r = 0.375; p = 0.001), korelasi usia dan massa tulang adalah negatif dan signifikan (r = -0.750; p<0.001), kadar kalsium serum dan massa tulang berkorelasi negatif (r= -0.431; p<0.001). Hal ini menunjukkan bahwa penuaan menurunkan massa tulang dan meningkatkan kadar kalsium serum yang diduga terjadi karena peningkatan resorpsi tulang.

Simpulan: Di kota Malang, penuaan meningkatkan kalsium serum dan menurunkan massa tulang pria sehat.
Kata Kunci: Penuaan pria; osteoporosis;  kalsium serum; massa tulang.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.