Sensitifitas Enterobacter sp yang terpapar Cd dari tanah TPA Supit Urang Kota Malang terhadap antibiotik Cefazolin dan Gentamisin

Tasya Kamilah Imron, Noer Aini, Rio Risandiansyah

Abstract


ABSTRAK

Pendahuluan: Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan tempat penumpukan berbagai macam sampah yang dapat terjadi bioakumulasi dari logam berat seperti kadmium di tanah yang dapat menginduksi mutasi bakteri seperti Enterobacter sp. Enterobacter sp secara alami terdapat dalam saluran tanah, air, tumbuhan, usus manusia dan hewan, serta umum dalam makana. Enterobacter sp dapat menyebabkan infeksi baik di manusia maupun hewan. Hal ini diduga akan berpengaruh terhadap sensitifitas antibiotik Cefazolin dan Gentamisin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kontaminasi kadmium terhadap tingkat sensitifitas Enterobacter sp yang diisolasi dari tanah TPA Supit Urang Kota Malang menggunakan antibiotik Cefazolin dan Gentamisin.

Metode: Penelitian ini merupakan studi eksperimental In vitro. Pengambilan sampel tanah berasal dari TPA Supit Urang Kota Malang di lokasi penumpukan sampah (T1) dan di luar TPA (T2). Uji Atomic Absorbtion Spectrophotometer (AAS) adalah metode untuk melihat kadar kadmium di tanah. TPC (Total Plate Count) dijalankan guna memahami banyaknya Enterobacter sp dari T1 dan T2 dengan media Chromagar. Isolasi Enterobacter sp yang tahan terhadap kadmium dilakukan dengan supplementasi Chromagar dengan penambahan KadmiumCl2 sebesar 200 ppm. Enterobacter sp terisolasi dijalankan pengujian sensitifitas antibiotik melalui metode Kirby-Bauer terhadap Cefazolin dan Gentamisin. Analisa statistik dijalankan memakai Uji Independent T-Test dan Kruskall-Wallis (p<0,05).

Hasil: : Kadar kadmium di T1 menunjukkan jumlah lebih besar sebanyak 0,55 ± 0,02 ppm dibandingkan T2 sebesar 0 ppm. TotalPlate Count (TPC) di T1 dan T2 menunjukkan tidak terdapat perbedaan jumlah Enterobacter sp. Sebesar 76% - 84% Enterobacter sp yang terisolasi dari T1-T2 menggunakan media tersupplementasi kadmium mengalami resistensi terhadap cefazolin. Sedangkan Enterobacter sp yang terisolasi dari T1-T2 menggunakan media tersupplementasi kadmium masih sensitiv terhadap gentamisin.

Simpulan: 76% Enterobacter sp yang terisolasi dari T1 memiliki tingkat resistensi terhadap Cefazolin, namun tidak terjadi

Cross sensitivity trerhadap Gentamisin.

Kata Kunci: TPA, Kadmium, Enterobacter sp, Cefazolin, Gentamisin.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.