UJI METODE PEWARNAAN JARINGAN HEPAR TIKUS WISTAR DEWASA (Rattus norvegicus L) DENGAN ESKTRAK ETANOL BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa)

Pangestu Yoga Ajie Pinilih, Aris Rosidah, Arif Yahya

Abstract


ABSTRAK

Pendahuluan: Penggunaan pewarna kimia sintetis dalam pembuatan preparat histologi dapat berdampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan. Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) sering dimanfaatkan sebagai pewarna alami, namun belum pernah digunakan dalam pewarnaan pada organ hepar tikus wistar sebagai pengganti eosin pada pewarnaan standart. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran deskripsi serta tingkat akurasi dan presisi pada pewarnaan sederhana preparat histologi hepar tikus wistar dengan ekstrak etanol bunga rosella.

Metode: Ektraksi bunga rosella (EHS) pada penelitian ini menggunakan metode maserasi. Hasil ekstraksi dilakukan untuk uji pewarnaan terhadap organ hepar tikus wistar menggantikan eosin. Hasil pewarnaan diamati menggunakan mikroskop trinokuler perbesaran 400x dan dilakukan pengamatan deskriptif dengan pengukuran indikator berupa quisioner poin. Pengukuran dilakukan oleh 3 orang pengamat dengan mengacak setiap gambar lapang pandang yang akan diamati untuk mengurangi subjektifitas peneliti.   serta perhitungan tingkat akurasi presisi pada hasil pewarnaan. Jumlah sel hepatosit yang terlihat dihitung menggunakan aplikasi ImageJ dan dinilai tingkat akurasi presisi. Uji statistik menggunakan Mann-Whithney, p<0,05.

Hasil: Nilai akurasi dan presisi ekstrak etanol bunga rosella pada organ hepar tikus wistar pada konsentrasi 60%, 70%, dan 80% berturut-turut adalah 60%, 40%, dan 73% serta nilai presisi yaitu 28%, 28%, dan 29% yang tidak memenuhi kriteria dapat diterima. Nilai pengamatan deskriptif ekstrak etanol bunga Rosella memiliki rata-rata kejelasan tertinggi pada konsentrasi 70% dan terendah pada konsentrasi 80% dan seluruh konsentrasi EHS mempunyai nilai rata-rata yang berbeda signifikan dibandingkan dengan Hematoksilin Eosin (HE) sebagai pembanding. Sedangkan pada kekontrasan rata-rata tertinggi EHS pada konsentrasi 70% dan terendah pada 60% yang juga berbeda signifikan dibandingkan dengan HE sebagai pembanding.

Kesimpulan: Metode pewarnaan organ hepar tikus wistar dengan ekstrak rosella memiliki nilai akurasi dan presisi serta pengamatan deskriptif dibawah standar yang dapat diterima pada semua konsentrasi.

 

Kata Kunci: Bunga rosella; pewarnaan, organ hepar tikus wistar

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.