Aktivitas Antibakteri Fraksi Etil Asetat Daun Pulutan (Urena lobata) Terhadap Staphylococcus aureus

Abstract

ABSTRAK

Pendahuluan : Kejadian resistensi antibakteri masih menjadi permasalahan pada tatalaksana penyakit infeksi. Daun pulutan merupakan salah satu sumber alternatif senyawa antibakteri yang memiliki tingkat kepolaran berbeda sehingga perlu di pisahkan dengan metode fraksinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa aktif dan aktivitas antibakteri fraksi etil asetat daun pulutan terhadap Staphylococcus aureus.

Metode : Simplisia daun pulutan di ektraksi dengan methanol kemudian dilanjutkan fraksinasi menggunakan pelarut etil asetat. Hasil fraksinasi dilakukan skrining fitokimia untuk mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder. Aktivitas antibakteri di uji dengan menghitung nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dengan metode mikrodilusi dan Zone of Inhibition (ZOI) dengan metode difusi. Ampicillin digunakan sebagai antibiotik pembanding. Analisis data statistik menggunakan One-Way ANOVA dan dilanjutkan uji Post Hoc (p<0,05) .

Hasil : Fraksi etil asetat daun pulutan mengandung senyawa aktif fitokimia berupa fenolik, terpenoid, dan steroid. Nilai KHM fraksi etil asetat daun pulutan (20.000 ppm) lebih besar dibandingkan ampicillin (0.46 ppm). Fraksi etil asetat daun pulutan dosis 20.000 ppm, 40.000 ppm, dan 80.000 ppm menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan nilai diameter hambatan berturut turut (6.04±0.03 mm), (6.23±0.08 mm), dan (7.28±0.05 mm) lebih besar dibandingkan kelompok kontrol (p<0.05). Ampicillin sebagai antibiotik pembanding memiliki nilai diameter hambat (46.58±0.08mm) lebih besar 6-7 kali dibandingkan fraksi etil asetat (p<0.05) .

Kesimpulan : Fraksi etil asetat daun pulutan memiliki aktivitas antibakteri kategori sedang tetapi lebih rendah dibandingkan ampicillin sebagai antibiotik pembanding.

Kata kunci : pulutan; fraksi etil asetat; KHM; ZOI