AKTIVITAS LUAR RUANGAN DAN PENGGUNAAN GAWAI MEMPENGARUHI PREVALENSI MIOPIA DI SMP WAHID HASYIM KOTA MALANG

Umi Ikhwatun Tazkiyah, Sri Herlina, Fenti Kusumawardhani Hidayah

Abstract


ABSTRAK

Pendahuluan: Miopia merupakan gangguan refraksi yang paling umum dan sering terjadi. Kejadian miopia diperkirakan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Salah satu penyebab terjadinya miopia adalah faktor eksternal seperti aktivitas luar ruangan dan penggunaan gawai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas luar ruangan dan penggunaan gawai terhadap prevalensi miopia di SMP Wahid Hasyim Kota Malang.

Metode: Penelitian ini merupakan survei analitic dengan pendekatan cross-sectional. Sampel pada penelitian ini merupakan siswa siswi SMP Wahid Hasyim Kota Malang yang berjumlah 226 dan yang memenuhi kriteria inklusi adalah sebanyak 216. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner aktivitas luar ruangan dan penggunaan gawai dan dilanjutkan dengan pemeriksaan refraksi oleh dokter spesialis mata di RSI UNISMA. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas luar ruangan dan penggunaan gawai terhadap miopia maka dilakukan uji analisa data menggunakan koefisiensi kontingensi dengan nilai signifikansi p <0,05.

Hasil: Sampel merupakan siswa siswi kelas VII, VIII, dan IX yang berjumlah 104 laki laki dan 112 perempuan dengan usia rata-rata 12-16 tahun. Pada hasil kuisioner aktivitas luar ruangan didapatkan sebanyak 43,5% melakukan aktivitas luar ruangan kurang dari 3 jam dan sebanyak 56,5% melakukan aktivitas luar ruangan  lebih dari 3 jam. Pada kuisioner penggunaan gawai di dapatkan hasil sebanyak 6% tidak menggunakan gawai, 18,5% jarang menggunakan gawai, 34,7% sering menggunakan gawai. Dikatakan miopia jika hasil pemeriksaan refraksi yang di konversikan menjadi spherical equivalent kurang dari sama dengan -0,50D. Sehingga didapatkan 75 sampel miopia dan 141 sampel tidak miopia. Hasil uji analisa data pengaruh aktivitas luar ruangan terhadap miopia adalah p = 0,000 dan analisa data pengaruh penggunaan gawai terhadap miopia adalah p = 0,005.

Kesimpulan: Aktivitas luar ruangan dan penggunaan gawai mempengaruhi prevalensi miopia di SMP Wahid Hasyim Kota Malang.

 

Kata Kunci: aktivitas luar ruangan; penggunaan gawai; miopia; usia remaja awal


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.