DIABETES MELITUS TIPE 2 MENURUNKAN AKTIVITAS FISIK DAN KADAR ASPARTAT AMINOTRANSFERASE SERUM PADA LANSIA PEREMPUAN DI MALANG RAYA

Saga Ahan Sahaya, Dhanti Erma Widiasi, Rahma Triliana

Abstract


ABSTRAK

Pendahuluan: DMT2 adalah faktor risiko terjadinya FS karena peningkatan stres oksidatif yang mengakibatkan proses inflamasi. Inflamasi kronis dapat menurunkan massa otot beserta fungsinya sehingga terjadi penurunan aktivitas fisik. DMT2 dalam waktu lama akan menyebabkan kerusakan otot sehingga terjadi peningkatan AST serum. Diperlukan deteksi dini untuk mencegah terjadinya FS dengan komorbid DMT2. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan tingkat aktivitas fisik dan kadar AST pada lansia perempuan di malang raya.

Metode: Merupakan penelitian deskriptif analisis dengan metode potong-lintang pada perempuan sehat dan perempuan DMT2 dengan usia ≥45 tahun. Tingkat aktivitas fisik diukur dengan kuesioner Baecke dan kadar AST serum diukur dengan metode spektrofotometri. Data dites menggunakan Independent T-Test dan dianggap signifikan bila p<0,05.

Hasil: Tingkat aktivitas fisik antara kelompok sehat 7,28 poin vs DMT2 7,06 poin (p=0,029). Kadar AST serum kelompok sehat 25,46 U/L vs kelompok DMT2 21,96 U/L (p=0,067). Hal ini terjadi karena jumlah responden yang kurang dan karena pandemic covid-19 responden meminimalisir aktivitas di luar rumah.

Kesimpulan: DMT2 berperan pada penurunan tingkat aktivitas fisik dan kadar aspartate aminotransferase serum lansia perempuan di Malang Raya.

 

Kata Kunci: Diabetes Melitus Tipe 2, Aktivitas Fisik, Aspartate Aminotransferase Serum, Lansia Perempuan

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.