AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI TETRASIKLIN DENGAN FRAKSI - FRAKSI EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus

Ulinnuha Firdausyah Avisena, Arif Yahya, Reza Hakim

Abstract


ABSTRAK

Pendahuluan: Angka resistensi yang tinggi dari Staphylococcus aureus terhadap tetrasiklin menyebabkan kurang optimalnya penggunaan tetrasiklin untuk menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Karena itu perlu penambahan senyawa aktif dari tanaman herbal yang berpotensi sebagai antibakteri seperti Allium sativum L. Namun bentuk interkasi tetrasiklin dengan fraksi-fraksi ekstrak etanol Allium sativum L. belum diketahui, sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui jenis interaksinya dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus.

Metode: Penelitian dilakukan secara eksperimental laboratorium menggunakan desain penelitian in vitro. Antibiotik pada penelitian ini menggunakan cakram dengan dosis 30mcg. Untuk mengetahui daya hambat digunakan uji zona hambat yang diukur menggunakan image dalam satuan mm lalu diinterpretasikan menggunakan metode AZDAST.

Hasil: Fraksi etil asetat; A= 32,54±1,15 mm, AA=35,19±1,46 mm, H= 25,94±1,72 mm, HH= 26,46±0,77 mm, AH= 33,83±2,33 mm. Fraksi n-Heksana; A=34,38±1,19 mm, AA= 36,19±0,80 mm, H= 0,00±0,00 mm, HH= 3,53±4,07 mm, AH= 35,69±0,90 mm. Fraksi Air; A=32,54±1,15 mm, AA= 35,19±1,46 mm, H= 25,94±1,72 mm, HH= 26,46±0,77 mm, AH= 33,83±2,33 mm.

Kesimpulan: Kombinasi tetrasiklin dengan fraksi etil asetat memiliki sifat interaksi sinergis, sedangkan frakssi n-Heksana dan fraksi air memiliki sifat interaksi potensiasi.

 

Kata Kunci: Allium sativum L., Tetrasiklin, Staphylococcus aureus, Zona hambat, Kombinasi antibiotik dan herbal


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.