IMPLEMENTASI SEMA NOMOR 1 TAHUN 2022 TERKAIT PENGAJUAN PERCERAIAN SELAMA 6 BULAN DARI PERSPEKTIF IMAM SYAFI’I (Studi Kasus di Pengadilan Agama Mojokerto)

Vidiyatul Adawiyah, Dzulfikar Rodafi, Abdul Wafi

Abstract


According to the Indonesian Central Bureau of Statistics, the number of divorces in Indonesia in 2023 reached 516,334. This number is certainly not a small number, and there are certainly various factors that trigger the community to file a divorce lawsuit to the Religious Court with a variety of marital ages and different problems. The type of research used in this study includes empirical or field research in which researchers rely on data from the community under study. This research uses a qualitative descriptive approach. One type of research that is included in the empirical research category is descriptive qualitative research. By describing what actually happened, the research aims to reveal events or facts, situations, phenomena, variables, and conditions that occur throughout the investigation. The main factor in the formation of SEMA No. 1 of 2022. The impact of the issuance of SEMA No 1 of 2022. SEMA No. 1 of 2022 has contributed to rejecting a prejudice before it happens to someone or in the context of the researcher's discussion in terms of husband and wife into a divorce. As mentioned in the fiqh rule of law, SEMA No. 1 of 2022 is effective in rejecting a case in order to provide a benefit for husband and wife again. The main factors for the formation of the SEMA No. 1 of 2022 rule: a. Making divorce one of the difficult cases. b. Lowering the divorce rate both in early marriages and not. c. Providing a deterrent effect to the litigants The impact of the birth of SEMA No. 1 of 2022: a. This SEMA has an impact on the legislation of Law Number 1 of 1974 concerning marriage b. The litigants cannot be accepted by the court. c. The litigants will be subject to NO (Niet Ontvankelijke Verklaard) SEMA No. 1 of 2022 has contributed to rejecting a mischief before it happens to someone or in the context of the researcher's discussion in terms of husband and wife into a divorce.

 

Keywords: divorce, SEMA, Imam Syafii 

Full Text:

PDF

References


Abidin, Z. (2023). Pencegahan Perceraian Dalam Aspek Perkawinan di Masyarakat Tebing Linggahar Baru Berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2022. Community Development Journal, 4(2), 8.

Affan, S., Tinggi, S., Islam, A., Langkat, M., & Agama, P. (2024). Analisis Yuridis SEMA No. 3 Tahun 2023 Terhadap Kasus Perceraian di Pengadilan Agama Stabat. 3(1), 40–67.

Ajif, P. (2013). Bab III Metodologi Penelitian. Jurnal Penelitian, 31–40.

Al-Ramli, M. bin A. bin H. bin S. ا. (1983). Nihayatul Muhtaj ala Syarhil Minhaj.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.

Bani, L. M., & Pate, H. A. (2015). Dissolution of Marriage ( Divorce ) under Islamic Law. Journal of Law, Policy and Globalization, 42, 138–143.

Bari, F. (2024). kajian perceraian karangan ulama salafiyah.

Dalvi, I., & Hermaleni, T. (2022). Factors Affecting Divorce During The Covid-19 Pandemic Period in Bukittinggi. Psikologia : Jurnal Psikologi, 5(1), 21–28.

Dariyo, A. (2021). Memahami Psikologi Perceraian dalam Kehidupan Keluarga. Jurnal Psikologi, 2(2), 94–100.

Di, S., Klandasan, P., & Balikpapan, K. (2022). Wasathiyah : Jurnal Studi Keislaman. 3(2).

Handayani, L. (2022). Prosedur Perceraian Ditinjau Berdasarkan Hukum Fiqh dan Hukum Positif. Journal of Legal and Cultural Analytics, 1(1), 1–18.

Huda, A., & Wardana, febryani dyah ayu waardana. (2020). Ta’liq Talak Perspektif Imam Syafi’i Dan Imam Ibn Hazm. 4, 25.

Ilba, H., & Siddik Turnip, I. R. (2024). Masa Enam Bulan Berpisah Tempat Tinggal Sebagai Syarat Formil Pengajuan Perceraian dengan Alasan Pertengkaran: Studi Putusan Mahkamah Agung No 421 K/Ag/2023). As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga, 6(2), 1738–1754.

Kaharuddin. (2021). Kualitatif: Ciri dan Karakter Sebagai Metodologi. Jurnal Pendidikan, 4.

Kurnia Ningsih, Dwi Anjar. (2020). Tinjauan Hukum Islam Terhadap Perceraian Melalui Gadget (Study Kasus Kampung Buyut Udik Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah). 147–154.

Maharani, N., Khoirun Nisa, N., & Aqillasalsabila, S. (2022). Bentuk-Bentuk Perceraian Dalam Kitab Fiqh 4 Mazdhab. Samawa : Jurnal Hukum Keluarga Islam, 2(2), 25–45.

Mahkamah Agung Republik Indonesia. (2022). Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung Tahun 2022 Sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan. Surat Edaran, Nomor 1 s(tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung Tahun 2022 Sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan), 1–16.

Mega Putri Indriani. (2022). Kedudukan Hakam Dalam Penyelesaian Perkara Syiqaq Sebagai Alasan Perceraian Perspektif Empat Madzhab Dan Relevansinya Dalam Konteks Keindonesiaan. In Skripsi (Issue 1192).

Muhammad Ilham Azizul Haq, Yasniwati, Y. (2023). Penyelesaian Sengketa Perceraian Di Pengadilan Agama Pasca Pemberlakuan Sema Nomor 1 Tahun 2022 (Analisis Putusan Pengadilan Agama Painan Nomor 492/Pdt.G/2023/PA.Pn.). Unes Law Review, 6(2), 6776.

Najieh, A. A. (2017). Fikih Mazhab Syafi’i (A. Mohammad & S. Kulsum (eds.); Terbit Dig). Marja Nuansa Cendekia.

Nasution, M. A. (2018). Perceraian Menurut Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan Fiqh. Jurnal El-Qanuniy: Jurnal Ilmu-Ilmu Kesyariahan Dan Pranata Sosial, 4(2), 157–170.

Nawawi, H. (2007). Metode Penelitian Bidang Sosial. Gadjah Mada University Press.

Pengadilan Agama Mojokerto. (2017). SIPP Pengadilan Agama Mojokerto. 2018.

Peradilan, P., & Kencana, J. (2024). Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang Penerapan Asas Keadilan bagi Konsumen yang Tidak Dapat Memohon Pailit dan PKPU kepada Developer Apartemen Atau Rumah Susun terhadap Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia ( SEMA ) Nomor 3 Tahun 202. 6(2), 138–157.

Pramesti, Tri Jata Ayu. (2015). Hukum Online.

Pramital, Oki Kristina. (2024). Perceraian Sesudah Sema No 1 Tahun 2022 Perspektif Hukum Islam (Studi Di Pengadilan Agama IA Tanjung Karang). 1, 41.

Rahman, A. (2021). Perselisihan Agama Sebagai Alasan Perceraian. 13, 19–41.

Rasyid, W. Z. (2024). Implementasi SEMA Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Dikabulkannya Gugatan Perceraian Perspektif Sadd al-Zari’ah. Bustanul Fuqaha: Jurnal BIdang Hukum Islam, 5(1), 21–37.

Rihdo, M., Ishaq Maulana Sudur, Ahsandy Ramadhan Suardi, Satriya Pamungkas, & Fauziyah Putri Meilinda. (2023). Kedudukan Surat Edaran Mahkamah Agung (Sema) Dalam Perspektif Akademisi: Kekuatan Hukum, Ketetapan Dan Konsistensi, Pengaruh Terhadap Putusan Hukum. USRAH: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 4(2), 230–240.

Sakti, W., Irianto, G., Widiyaningtyas, T., Afnan, M., Syah, A. I., Hadi, A. A., Fuadi, A., & Malang, U. N. (2023). Bulletin of Community Engagement. 3(2), 2019–2024.

Suyuti, I. (1983). Al-Asybah wan Nazhair.

Syaifuddin, M., Turatmiyah, S., & Yahanan, A. (2022). Hukum Perceraian (Tarmizi (ed.)). Sinar Grafika.

Ta’lif wan-Nasyr. (2023). Nu Online. 2003.

Talhah. (2014). Kaidah Fiqhiyah Furu’Iyah: Penerapannya Pada Isu Kontemporer. Tahkim, 10, 87.

Yusuf, A. M. (2017). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan. Kencana.

Zahra, F. (2024). Waktu Pisah Tempat Tinggal Dalam Sema No 1 Tahun 2022 Sebagai Dasar Perceraian Ditinjau Dari Teori Keadilan John Rawls (Studi Putusan Nomor. 1610/Pdt.G/2023/Pa.Mr). 0, 1–106.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Alamat Redaksi:
Kantor: Prodi Ahwal Syakhshiyyah
Fakultas Agama Islam (gedung Usman bin Affan),Universitas Islam Malang (UNISMA)
Phone: 081334447073, 0341 - 580547, Fax.: 0341 - 552249
Email: hikmatina@unisma.ac.id
Alamat: Jalan Mayjen Haryono 193 Malang 65144