PERAN KENDALI GLUKOSA TERHADAP KADAR RESISTIN SERUM PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI MALANG RAYA

Frida Amalia Pramono, Fenti Kusumawardhani Hidayah, Rahma Triliana

Abstract


Pendahuluan: Diabetes melitus tipe 2 (DMT-2) merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang dapat merubah kadar resistin. Resistin merupakan adipositokin yang diproduksi oleh sel adiposit dan makrofag yang berperan dalam proses inflamasi. Pada DMT-2 yang tidak terkendali terjadi hiperglikemia kronis yang menginduksi akumulasi reactive oxygen species (ROS), modulasi ekspresi gen terkait inflamasi, termasuk resistin. Peran kendali glukosa pada kadar resistin pasien DMT-2 di Malang Raya belum pernah dilakukan, sehingga perlu diteliti.

Metode: Penelitian dengan studi cross sectional dengan responden penderita DMT-2 selama 2.5-10 tahun yang bertempat tinggal di Malang Raya, berusia di atas 40 tahun, dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. Responden dibagi menjadi kelompok glukosa terkendali dan tidak terkendali berdasarkan kadar HbA1c, glukosa serum, dan gula darah kapiler. Kadar Resistin serum diperiksa menggunakan Human Resistin ELISA Kit dengan satuan ng/ml. Data dianalisis menggunakan uji T-Test Independent dilanjutkan dengan uji korelasi Pearson dengan P<0.05.

Hasil: Tidak ada perbedaan signifikan antara kadar resistin kelompok terkendali (KT) (6.01 ± 4.79 ng/ml), dengan kelompok tidak terkendali (KTT) (6.87 ± 6.18 ng/ml) (P>0.05). Resistin berkorelasi positif namun tidak signifikan dengan HbA1c (r=0.020, P>0.05), dan gula darah acak (r=0.208, P>0.05), resistin berkorelasi negatif yang tidak signifikan dengan glukosa serum (r= -0.028 P>0.05).

Simpulan: Kendali glukosa tidak berperan pada kadar resistin serum pasien DMT-2.

Kata Kunci: kendali glukosa, resistin serum, diabetes melitus tipe 2


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.