Analisis Efisiensi dan Nilai Tambah Agroindustri Singkong Keju di Kota Malang

Galih Prasetio

Abstract


Penelitian Analisis Efisiensi dan Nilai Tambah Agroindustri Singkong Keju di Kota Malang ini bertujuan untuk menganalisa pendapatan, efisiensi, nilai tambah dan titik impas pada agroindustri singkong keju di Kota Malangr. Metode penentuan daerah dilakukan secara sengaja yaitu di Kota Malang Jawa Timur dan untuk metode penentuan sampel menggunakan metode quota sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata agroindustri singkong keju di Kota Malang adalah Rp.3.332.168/bulan. Untuk analisa efisiensi (RC Ratio) rata-rata adalah 1,38. Hasil nilai tambah menunjukkan bahwa Rp.6.124/kotak. Agroindustri singkong keju di Kota Malang berdasarkan BEP volume dan harga sudah mencapai diatas nilai titik impas dan bisa dibuktikan untuk nilai titik impas volume 1.030 kotak/bulan, sedangkan untuk nilai titik impas harga Rp.7.301, maka agroindustri singkong keju di Kota Malang sudah mencapai diatas nilai titik impas dan layak untuk diusahakan.

Full Text:

word document

References


Adisasmita, R. 2006. Membangun Desa Partisipasif. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Alhuda, Afif Robi. 2015. Analisis Usaha dan Efisiensi Agroindustri Kripik Ubi Jalar Sehati di Desa Kemiri Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto. Skripsi : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang.

Aminah. 2005. Motivasi Masyarakat Desa Hutan Menjadi Pesanggem di Daerah Airan Sungai Serayu Wilayah BKPH Kebasen KPH Banyumas Timur. Skripsi: Fakultas Pertanian Universitas Jendral Soedirman.

Anonymous . 1993. Tenaga Kerja Pengembangan Agroindustri. PPA CIDES VQ. Bangkit Jakarta. Hal 6-21.

Arikunto, Suharsimi. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek : Edisi Revisi V Hal. 120. Jakarta Rineka Cipta.

Asmara, Rosihan; Hanani, Nuhfil; Fahriyah. 2014. Strategi Peningkatan Daya Saing Komoditas Pertanian. Malang: Penerbit Gunung Samudra.

Badan Pusat Statistik. 2017. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Ubi Kayu dan Ubi Jalar Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur, 2017. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jawa Timur.

Badan Pusat Statistik. 2018. Luas Panen Ubi Kayu Menurut Provinsi, 2014 - 2018. BPS Pusat.

Badan Pusat Statistik. 2019. Kota Malang Dalam Angka, 2014-2018. BPS Kota Malang

Elisabeth, Dian Adi Anggraeni dan Prasetiaswati, Nila. 2018. Kelayakan Finansial dan Nilai Tambah Pengolahan Ubi Kayu di Barito Koala, Kalimantan Selatan. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. Vol. 2 No. 2 Agustus 2018: 129-136.

Fadholi, Hermanto. 1989. Ilmu Usahatni. Penebar Swadaya. Bandung.

Fauzi, Farid. 2015. Analisis Efisiensi Dan Nilai Tambah Agroindustri Sambal Pecel Di Kota Blitar. Skripsi : Program Studi Agribisnis Universitas Islam Malang.

Hayani, Yujiro. 1987. Pendekatan ekonomi Terhadap Perubahan. Kelembagaan di Asia. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Imani, Israwan. 2016. Analisis Keuntungan Dan Nilai Tambah Pengolahan Ubikayu (Manihot Esculenta) Menjadi Tela-Tela (Studi Kasus Usaha Tela Steak Di Kelurahan Mandonga Kecamatan Mandonga Kota Kendari). Skripsi: Program studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendali.

Issusilaningtyastutik, E. P. 2004. Analisa Biaya dan Pendapatn Usaha Penggilingan Kopi Pada CV. Anugerah Sentosa Sejahtera (Studi Kasus di Desa Sumber Kembar Kecamatan Dampit Kabupaten Malang). Universitas Muhammadiyah Malang.

Menteri Pertanian, 2019. Tanaman Singkong, Klasifikasi, Ciri Morfologi, Manfaat, dan Cara Budidaya. https://dosenpertanian.com/tanaman-singkong/. Diakses tanggal 26 November 2019.

Hidayat, Syarif 2012. Model Penyeimbangan Nilai Tambah Berdasarkan Tingkat Risiko Pada Rantai Pasok Minyak Sawit. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.

Mubyarto. 1987. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta.

Mulyadi. 1993. Akuntansi Biaya Harga Pokok Dan Pengendalian Biaya.

Purnomo, Dwi. 2010. Karakteristik, Penerapan, Dan Pengembangan Agroindustri Hasil Pertanian Di Indonesia. https://agroindustry.wordpress.com/2010/10/18/karakteristik-penerapan-dan- pengembangan-agroindustri-hasil-pertanian-di-indonesia/. Diakses tanggal 26 November 2019.

Rasehan, Chairil Anwar. 1997. Kesiapan Sektor Pertanian Menghadapi Era Perdagangan Bebas. Agro Ekonomi, No. 2. XXVII.

Santoso. 1995. Studi Analisa Kebijaksanaan Pertanian Untuk Menunjang Pengambangan Agroindustri. Pangan Vol. VI. No. 24. Hal. 50-64.

Saleh, Nasir dan Widodo, Yudi, 2007. Profil Dan Peluang Pengembangan Ubi Kayu Di Indonesia. Buletin Palawija. No.14.

Saragih, B. 1996. Pertanian Abad 21. Agribisnis Cara Baru Melihat Pertanian Pangan. Vol. VIII. No.27. Hal 8-29.

Sari, Irviyanti Yunita. 2017. Dampak Peningkatan Investasi Pada Sektor Agroindustri Terhadap Kemiskinan Di Indonesia. Skripsi: Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Fakultas Institut Pertanian Bogor.

Soekartawi. 1993. Prinsip Dasar : Agribisnis Teori dan Aplikasinya. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Soekartawi. 1994. teori Ekonomi Dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb- Douglas. CV Rajawali. Jakarta.

Soekartawi. 1995. Pentingnya Diversifikasi Pertanian Dalam Rangka Pemantapan Agribisnis Dan Industrialisasi Pertanian. Brawijaya Malang.

Soeratni, 1987. Ekonomi Pertanian. Jakarta: Penerbit Karunika.

Soetrisno, N.1993. Pengalaman Pengembangan Agribisnis di Beberapa Negara Asia dan Relevansinya Bagi Indonesia. Pangan. Vol.V. No.17. Hal. 50-61.

Supriyanti dan Erma Suryani. 2006. Peranan, Peluang Dan Kendala Pengembangan Agroindustri Di Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi. Volume 24 No. 2, Hal 92 - 106.

Thohir, 1994. Pembinaan Usaha Industri Kecil Pangan dalam Menyongsong PJPT II. Dalam Seminar Keamanan Pangan. Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember.

Soekartawi. 1994. Teori Ekonomi Dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb- Douglas. CV Rajawali. Jakarta


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Galih Prasetio



Supported by:

Â