Prevalensi Stunting di Kota Malang Tahun 2021-20222

Faradillah Komalasari, Nour Athiroh Abdoes Sjakoer, Nurul Jadid Mubarakati

Abstract


Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan karena asupan gizi yang kurang dalam waktu yang cukup lama akibat dari pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Berdasarkan informasi resmi dari Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Dinas Kesehatan Kota Malang, jumlah balita yang mengalami stunting dengan karakteristik sangat pendek sebanyak 978 balita dan karakteristik pendek sebanyak 3.029 balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi stunting pada balita di Kota Malang dan hubungan dari faktor risiko dengan kejadian stunting. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif retrospektif dengan desain observasional. Sampel diambil dengan metode random sampling 99 balita stunting dari Puskesmas Dinoyo dan Puskesmas Kendalsari yang didapat berdasarkan hitungan rumus Slovin. Data stunting dianalisis secara deskriptif dan uji ­chi-square menggunakan SPSS. Hasil penelitian didapatkan prevalensi stunting tahun 2021 sebanyak 3.547 balita (9,4%) dan tahun 2022 sebanyak 3.441 balita (9,1%).

Kata kunci : Stunting, prevalensi, karakteristik balita


Full Text:

PDF

References


Sutarto., Mayasari. D., Indriyani. R. 2018. Stunting, Faktor Risiko dan Pencegahannya. Jurnal Agromedicine, Vol. 5(1), 540-545.

Widanti, Y. A. 2019. Prevalensi, Faktor Risiko, dan Dampak Stunting Pada Anak Usia Sekolah. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, Vol. 1 (1), 23-28.

Rahmadhita, K. 2020. Permasalahan Stunting dan Pencegahannya. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, Vol. 11 (1). 256-229.

Hidayat, M. S., & Pinatih, G. NI. 2017. Prevalensi Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sidemen Karangasem. E-jurnal Medika, Vol. 6 (7), 1-5.

Maulana, Ilham Nur., Sholihah, Q., & Wike. 2022. Implementasi Kebijakan Intervensi Gizi Spesifik sebagai Upaya Penanganan Stunting di Kabupaten Malang. Jurnal Ilmiah Admistrasi Publik (JIAP), Vol. 8 (2), 136-144.

Fitri. 2012. Berat Lahir Sebagai Faktor Dominan Terjadinya Stunting pada Balita (12-59 bulan) di Sumatera (Analisis Data Riskesdas 2010 (Thesis). Depok. FKM UI.

Mentari, S., & Hermansyah, A. 2019. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Status Stunting Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja UPK Puskesmas Siantan Hulu. Pontianak Nutrition Journal (PNJ), Vol 1(1), 1-5.

Setyawati, Vilda Ana Veria. 2018. Kejadian Stunting Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di Kota Semarang. Surakarta. University Research Colloqium (STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta), 834-838.

Renyoet, B. S., Oktapianus., & Dary. 2023. Prevalensi Balita stunting di Kota Salatiga Tahun 2020. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas, Vol. 8(1), 76-86.

Sutrio., & Mindo, L. 2019. Berat Badan dan Panjang Badan Lahir Meningkatkan Kejadian Stunting. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, Vol. 12 (1), 21-29.

Hidayati, Novi. 2021. Berat Badan dan Panjang Badan Lahir Meningkatkan Kejadian Stunting. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 14 (1), 8-17.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Publisher:
Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Islam Malang
Jl MT. Haryono No.193, Gedung B Lt. 1.

Editorial Address:
Jalan Mayjen Haryono No.193, Dinoyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65144


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.