PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENANGGUNLANGI PERMASALAHAN BANJIR DI KOTA MALANG
Abstract
Dalam skripsi ini, penulis mengangkat permasalahan dengan rumusan masalah sebagai berikut: Pertama, apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya bencana banjir di Kota Malang ?. Kedua, Bagaimana peran Pemerintah Daerah dalam menanggulangi bencana banjir di Kota Malang ?. Metode yang digunakan oleh penulis menggunakan metode Yuridis – Empiris dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual, perbandingan, dan pendekatan kasus. Jenis data dan bahan hukum yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Pada data primer, berpa ilmu pengetahuan, pemahaman, sikap, tindakan, persepsi, pengalaman, dan lain-lain yang diperoleh langsung dari subyek penelitian. Sedangkan data sekunder, diperoleh langsung dari sumber data yang diteliti melalui buku, artikel, jurnal, notulensi pembahasan peraturan perundang-undangan, naskah akademik, doktrin, pendapat ahli, arsip, kwitansi, berkas perkara, perjanjian, dan lain-lain. Teknik pengumpulan data yang diperoleh melalui wawancara, dokumentasi, pengamatan/observasi dan studi pustaka baik terstruktur maupun tidak struktur, serta terlibat dalam Focus Group Discussion (FGD). Pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan menggunakan data primer, sekunder dan tersier melalui akses internet, pusat dokumentasi dan informasi hukum atau perpustakaan instansi terkait. Hasil penelitian mengenai peran pemerintah daerah dalam upaya penanggulangan bencana banjir Studi Kasus di Kota Malang menujukan bahwa pertumbuhan pembangunan yang massif tak hanya terjadi di wilayah integral Indonesia yang berada di wilayah dataran rendah saja, namun di wilayah dataran tinggi kali ini cukup menyita perhatian, karena kondisi geografisnya dianggap tidak memungkinkan untuk rawan bencana. Sudah tiga tahun terakhir ini, masyarakat Kota Malang dikejutkan dengan adanya peristiwa yang belum pernah tejadi sebelumnya, yaitu genangan air yang mengepung hampir seluruh sudut Kota Malang. Terdapat beberapa titik genangan yang dianggap membahayakan kondisi wilayah Kota Malang, dimana kedalaman lubang genangan mencapai 2 meter. Inilah kondisi yang disebut banjir.
Kata Kunci: Pemerintah, Penanggulangan, Bencana Banjir.
ABSTRAK
Dalam skripsi ini, penulis mengemukakan masalah dengan rumusan masalah sebagai berikut: Pertama, apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya banjir di kota Malang?. Kedua, bagaimana peran Pemerintah Daerah dalam menanggulangi bencana banjir di Kota Malang? Metode yang digunakan penulis menggunakan metode Yuridis – Empiris dengan menggunakan pendekatan hukum, pendekatan konseptual, perbandingan, dan pendekatan kasus. Jenis data dan bahan hukum yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Dalam data primer, bentuk pengetahuan, pemahaman, sikap, tindakan, persepsi, pengalaman, dan lain-lain diperoleh langsung dari subjek penelitian. Sedangkan data sekunder, diperoleh langsung dari sumber data yang dikaji melalui buku, artikel, jurnal, risalah pembahasan peraturan perundang-undangan, teks akademik, doktrin, pendapat ahli, arsip, kwitansi, berkas perkara, perjanjian, dan lain-lain. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, dokumentasi, observasi/observasi dan studi pustaka baik terstruktur maupun tidak terstruktur, serta terlibat dalam Focus Group Discussion (FGD). Pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan menggunakan data primer, sekunder dan tersier melalui akses internet, dokumentasi hukum dan pusat informasi atau perpustakaan instansi terkait. Hasil penelitian tentang peran pemerintah daerah dalam upaya penanganan banjir. Studi Kasus di Kota Malang menunjukkan bahwa pertumbuhan pembangunan yang masif tidak hanya terjadi di wilayah integral Indonesia yang berada di dataran rendah, namun di dataran tinggi kali ini cukup memprihatinkan, karena kondisi geografis yang dianggap tidak memungkinkan rawan bencana. Selama tiga tahun terakhir, masyarakat Kota Malang dikejutkan dengan kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu genangan air yang mengelilingi hampir seluruh pelosok Kota Malang. Ada beberapa titik genangan yang dinilai berbahaya bagi kondisi wilayah Kota Malang, dimana kedalaman lubang genangan mencapai 2 meter. Kondisi ini disebut banjir.
Kata Kunci: Pemerintah, Mitigasi, Bencana Banjir
Full Text:
PDFReferences
Buku :
Alatas, S. H., & Al Ghozie (Usman.). (1982). Sosiologi korupsi: Sebuah
penjelajahan dengan data kontemporer. Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES).
Aliansi Selamatkan Malang Raya, “Catatan Kritis: Revisi Perda RTRW Kota Batu
Memicu Kerentanan Ruang Hidup”, Intrans Publising. November 2021
Alwi, Hasan, dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka, Jakarta.
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka
Cipta,Jakarta.
Bakornas PB, 2006. Panduan Pengenalan Karakteristik Bencana dan Upaya
Migitasinya di Indonesia, Sat Bakornas PBP, Jakarta
Burkitt, I. (2004). The time and space of everyday life. Cultural studies, 18(2-3)
Deni Hidayati, 2005. Panduan Siaga Berbasis Masyarakat. LIPI Press, Jakarta.
Dominey-Howes, D. (2018). Hazards and disasters in the Anthropocene: some
critical reflections for the future. Geoscience Letters, 5(1), 1-15.
Faisal, 1990. Strategi dan Operasional penanggulangan. Penerbit Liberty, Jakarta.
Gottschalk, Louis, 1986. Mengerti Sejarah (terjemahan Nugroho Notosusanto). UI-
Press, Jakarta.
Gilbert, A. (2007), ‘The return of the slum: Does language matter?’, International
Journal of Urban and Regional Research31: 4: pg 697-713
Hall, D., P. Hirsch and T. Murray Li. 2011. Powers of exclusion: land dilemmas in
Southeast Asia. Singapore:National University of Singapore Press
Harvey, D. 2014. Seventeen contradictions and the end of capitalism. London:
Profile Books
Hariyanto, V Heru.2001. Motivasi dan Kesehatan Mental. Jurnal Anemia,
Surabaya.
IDEP, 2007. Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat. Edisi
ke-2. Yayasan IDEP, Bali.
Kartono, Kartini, 1980. Pemimpin dan Kepemimpinan. PT. Grafindo Persada,
Jakarta.
Ligal, S, 2008. Pendekatan Pencegahan dan Penanggulangan Banjir. Jurnal.
Dinamika TeknikSipil Volume 8. Jakarta.
Malo, Manase dan Sri Trisnoningtias, 1999. Metode Penelitian Masyarakat. PAU-
Ilmu Sosial Universitas Indonesia, Jakarta.
Miles, Mathew. B. &Huberman, 2001. Qualitatif data Analysis “terj. Rohendi
Tjetjep, Analisis data Kualitatif. UI Pers, Jakarta.
Mistra, 2007. Antisipasi Rumah di Daerah Rawan Banjir. Penebar Swadaya, Depok
Moleong, Lexy J, 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Rosda karya, Bandung.
Manocha, N., & Babovic, V. (2016). Planning flood risk infrastructure development
under climate change uncertainty. Procedia Engineering, 154, 1406-1413.
Mayne, A. (2017) Slums: The history of a global injustice London: Reaktion Books
Nurachman, 2007. Pemulihan Trauma: Panduan Praktis Pemulihan Trauma Akibat
Bencana Alam. LPLSP3, Jakarta.
Pelling, M., & Dill, K. (2008). Disaster politics: from social control to human
security. Environment, Politics and Development Working Paper Series, 1-24.
Plottu, E., & Plottu, B. (2007). The concept of Total Economic Value of
environment: A reconsideration within a hierarchical rationality. Ecological economics, 61(1), 52-61
Poerwandari, Kristi, 2005. Psikologis Korban Pasca Bencana. Jurnal Perempuan,
Jakarta.
Kodoatie dan Sjarief, 2009. Pengelolaan Bencana Terpadu. Nuansa Aulia,
Bandung.
Rahayu S, dkk, 2009. Monitoring Air Di Daerah Aliran Sungai. World Agroforestry
Centre-Southeast Asia Regional Office. Indonesia, Bogor.
Rohmat, Dede, 2009. Tipikal Kuantitas Iniltrasi Menurut Karakteristik Lahan.
Bandung
Saru, Arifin, 2008. Studi model kebijakan mitigasi difabel korban bencana alam
(studi kasus di kabupaten bentu). yogyakarta.
Soeladi, 2006. Manajemen Bencana Alam Tsunami. Sekretariat Bakornas, Jakarta.
Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Rafia
Aditama, Bandung.
Sugiyono, 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Alfabeta, Bandung. , 2011.
Metodologi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung.
Swyngedouw, E., & Heynen, N. C. (2003). Urban political ecology, justice and the
politics of scale. Antipode, 35(5), 898-918
Warto, 2010. Ujicoba Pola Manajemen Penanggulangan Korban Bencana Alam
pada Era Otonomi Daerah. Jakarta
Internet :
Ade Irawan (2019). Korupsi Bencana, Bencana Korupsi. Diakses dari
https://antikorupsi.org/id/article/korupsi-bencana-bencana-korupsi
Aminudin, M. (20 September 2022). Dampak Hujan di Kota Malang: Jalanan
Banjir Hingga Mobil Hanyut. https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4337273/dampak-hujan-di-kota-malang-jalanan-banjir-hingga-mobil-hanyut
Arifin, Z. (16 Maret 2022). Alih Fungsi Sempadan Sungai dan Potensi Banjir Besar
Berulang di Kota Malang. https://surabaya.liputan6.com/read/4912290/alih-fungsi-sempadan-sungai-dan-potensi-banjir-besar-berulang-di-kota-malang
Arifin, Z. (16 Maret 2022). Dampak Banjir di Kota Malang, Mobil Hanyut dan
Puluhan Rumah Terendam. https://surabaya.liputan6.com/read/4912245/dampak-banjir-di-kota-malang-mobil-hanyut-dan-puluhan-rumah-terendam
Arifin, Z. (28 Januari 2022). Pemkot Malang Siapkan Rp 46,8 Miliar untuk Proyek
Drainase, Bisa Kurangi Banjir?. https://surabaya.liputan6.com/read/4871733/pemkot-malang-siapkan-rp-468-miliar-untuk-proyek-drainase-bisa-kurangi-banjir
Banjir Menahun, Pemkot Malang Baru Bikin Masterplan Penanganan 2022. (4
November 2022). https://radarmalang.jawapos.com/malang-raya/kota-malang/04/11/2021/banjir-menahun-pemkot-malang-baru-bikin-masterplan-penanganan-2022/
BPBD Kota Malang Perkirakan Jumlah Bencana Semakin Meningkat. (12
Desember 2018). Diakses pada 5 April 2022 dari https://kominfo.jatimprov.go.id/read/umum/bpbd-kota-malang-perkirakan-jumlah-bencana-semakin-meningkat
Climate Disasters Are Increasingly Interconnected. (8 September 2021). Diakses
pada 5 April 2022 dari https://unfccc.int/news/climate-disasters-are-increasingly-interconnected
Edgar, R. (15 Maret 2022). Banjir di Malang, Anggi Bersama Istri dan Anak
Terpaksa Bertahan 3 Jam di Atas Kanopi. https://www.tribunnews.com/regional/2022/03/15/banjir-di-malang-anggi-bersama-istri-dan-anak-terpaksa-bertahan-3- jam-di-atas-kanopi
Febrianto, V. (18 Maret 2022). 18 Titik di Kota Malang banjir akibat hujan deras
dan angina kencang. https://www.antaranews.com/berita/2768897/18-titik-di-kota-malang-banjir-akibat-hujan-deras-dan-angin-kencang
Hatmoko, J. U. D., Setiadji, B. H. and Wibowo, M. A. (2018) “EVALUASI
PENGARUH BANJIR, BEBAN BERLEBIH DAN MUTU KONSTRUKSI PADA KONDISI JALAN”, Prosiding Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi. https://ojs.fstpt.info/index.php/ProsFSTPT/article/view/160 (diakses pada 6 Juli 2022)
Hury. (25 Mei 2022). Sidak Apartemen Begawan, Komisi C DPRD Kota Malang
Temukan Indikasi Pelanggaran Amdal. https://www.investigasinews.co/2021/05/sidak-apartemen-begawan-komisi-c-dprd.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_ca mpaign=Feed:+Investigasinewsco+(Investigasinews.co)
Irawati, D. (5 November 2022). Imbas Banjir, Aliran Air Bersih dari PDAM Kota
Malang Terputus. https://www.kompas.id/baca/nusantara/2021/11/05/imbas-banjir-aliran-air-bersih-dari-pdam-kota-malang-terputus
Jumlah Bencana Menurut Jenis Bencana dan Kecamatan di Kota Malang 2018-
Diakses pada 5 April dari https://malangkota.bps.go.id/indicator/152/464/1/jumlah-bencana-menurut-jenis-bencana-dan-kecamatan-di-kota-malang.html
Kota Malang Berusia 108, MCC dan Penanganan Banjir Jadi Proyek Superioritas.
(1 April 2022). https://radarmalang.jawapos.com/malang-raya/kota-malang/01/04/2022/kota-malang-berusia-108-mcc-dan-penanganan-banjir-jadi-proyek-superprioritas/
Malang Corruption Watch, “Vonis 7 Tahun Eddy Rumpoko: Ihwal yang Luput dari
Perhatian Jaksa & Majelis Hakim” https://mcw-malang.org/vonis-7-tahun-eddy-rumpoko-ihwal-yang-luput-dari-perhatian-jaksa-majelis-hakim/
(diakses pada 6 Juli 2022)
Midaada, A. (23 Maret 2022). Banjir Terjang Kota Malang usai Diguyur Hujan
Deras 3 Jam Lebih. https://jatim.inews.id/berita/banjir-terjang-kota-malang-usai-diguyur-hujan-deras-3-jam-lebih
Pantesan Kota Malang Sering Banjir! Ada 287 Km Saluran Drainase Tak Fungsi.
(26 Februari 2022). https://radarmalang.jawapos.com/malang-raya/kota-malang/26/02/2022/pantesan-kota-malang-sering-banjir-ada-287-km-saluran-drainase-tak-fungsi/
Peraturan Daerahna, N. (15 Maret 2022). Dampak Banjir di Malang, Warga
Kesulitan Air Bersih. https://surabaya.kompas.com/read/2022/03/15/205138478/
dampak-banjir-di-malang-warga-kesulitan-air-bersih
Plengsengan Sepanjang 25 Longsor, Dua Rumah Warga Muharto Terancam
Ambrol. Diakses pada 4 April 2022 dari https://indonewsdaily.com/plesengan-sepanjang-25-longsor-dua-rumah-warga-muharto-terancam-ambrol.
Ratusan Warga Kota Malang Mengungsi Terdampak Banjir Bandang. (6 November
. https://republika.co.id/berita/r23p11330/ratusan-warga-kota-malang-mengungsi-terdampak-banjir-bandang
Saputra, A. (9 April 2022). Malang Dilanda Banjir, Warga Herang Bertanya-tanya,
Penginnya Begini. https://jatim.jpnn.com/jatim-terkini/13313/malang-dilanda-banjir-warga-heran-bertanya-tanya-penginnya-begini?page=2
Urgen Normalisasi Drainase di Kota Malang. (22 Oktober 2021).
https://newmalangpos.id/urgen-normalisasi-drainase-di-kota-malang
Warga Malang Kesulitan Air Bersih Akibat Banjir. (15 Maret 2022).
https://kumparan.com/tugumalang/warga-malang-kesulitan-air-bersih-akibat-banjir-1xgpSsvtaaf
Widianto, E. Malang Kota Genangan. (8 April 2022)
https://sorot.terakota.id/malang-kota-genangan
Peraturan Perundang-Undangan :
Undang-Undang dasar Republik Indonesia Tahun 1945
Undang Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Undang Undang Nomor 5 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria
Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah
Kota Malang
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2015 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan
Peraturan Zonasi Bagian Wilayah Perkotaan Malang Utara
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Kota
Berita Acara Pertemuan Lintas Sektor Rancangan Peraturan Daerah Kota Malang
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang Nomor 56.I/BA-200.13.PB.01/XII/2021
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Powered by Open Journal System Developer(s): Public Knowledge Project