PERLINDUNGAN KONSUMEN ATAS CACAT TERSEMBUNYI PADA BARANG YANG DIBELI DARI PELAKU USAHA (Menurut KUHPerdata dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen)

Abstract

ABSTRAK

Dalam realitanya konsumen sering mengalami kerugan. Sehingga, kedudukan antara pelaku usaha dengan konsumen pun dinilai tidak seimbang, konsumen atau pembeli dianggap sebagai pihak yang lebih lemah kedudukannya dibandingkan dengan pelaku usaha. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu perlindungan konsumen menurut Hukum Perdata dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 dan akibat hukum terhadap jual beli barang yang mengandung cacat tersembunyi menurut Hukum Perdata dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif, dengan metode pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan perbandingan (comparative approach) dan Pendekatan konseptual (conceptual approach). Dalam Hukum Perdata maupun Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999, bentuk perlindungan hukum ialah bertujuan untuk melindungi hak-hak konsumen, dan bertujuan untuk memberikan perlindungan dengan menanggung ganti kerugian apabila ada konsumen yang dirugikan oleh pelaku usaha. Akibat hukum dari jual beli barang yang mengandung cacat tersembunyi yaitu berupa kerugian bagi korban sehingga pelaku  harus menanggung ganti rugi.
Kata Kunci : Perlindungan Konsumen, Cacat Tersembunyi, Hukum Perdata, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999