PELAKSANAAN PUTUSAN CERAI TALAK ATAS NAFKAH ISTRI DAN ANAK DI PENGADILAN AGAMA KABUPATEN MALANG (Studi Putusan Nomor 5410/Pdt.G/2019/PA.Kab.Mlg)

Anas Makruf Maulidi

Abstract


ABSTRACT

Marriage is a covenant that binds the birth and mind on the basis of faith. In terms of worship, marriage is an important and sacred event in human life that contains the value of worship. One of the things you want with a marriage is to live together. Divorce is a legal act that will certainly bring certain legal consequences. In accordance with the provisions of Article 144 compilation of Islamic law (KHI), divorce can occur due to talaq from the husband or divorce lawsuit made by the wife, the divorce can only be done on the basis of the judge's decision in front of the Religious Court hearing. The court may oblige the ex-husband to provide the cost of livelihood and or determine something obligation to his ex-wife. Obligations of ex-husbands in the form of mut'ah, iddah bread (if his wife is not nusyus) and a living for children. In this case, even in the absence of a demand from the wife, the judge can punish the ex-husband to pay to the ex-wife in the form of mut'ah, iddah bread and child's livelihood. Based on the description that has been stated in the background above, then the problem in writing this thesis is how the implementation of divorce rulings on the livelihood of wives and children in the Malang Regency Religious Court and how to resolve it if the verdict is not implemented. Empirical juridical research is a legal study that uses secondary data as its initial data, which is then followed by primary data or field data, examining the effectiveness of a law and research that wants to find a relationship (correlation) between various symptoms or variables as a data gathering tool consisting of document studies, observations ( observations ), and interviews . Authority by law burdens the husband to provide a living iddah and mut'ah to the wife. The wife is also given the right to file a counterclaim for the child's livelihood, iddah and mut'ah. If the divorce is sued from the wife, in addition to filing a divorce lawsuit at the same time applying for a living for the wife (yourself / plaintiff) and the child's livelihood. The wife's application for a living, child maintenance costs, and marital property can also occur during the examination process, religious courts can determine the amount adjusted to the husband's abilities and not burden him.

Key words: marriage, divorce, Talaq Divorce Verdict

ABSTRAK

Perkawinan.adalah suatu perjanjian yang mengikat lahir dan batin dengan dasar keimanan. Dari segi ibadah, perkawinan adalah suatu kejadian yang penting dan sakral dalam kehidupan manusia yang mengandung.suatu.nilai ibadah...Salah satu hal yang diinginkan dengan adanya pernikahan adalah hidup bersama. Perceraian merupakan suatu perbuatan hukum yang tentunya akan membawa pula akibat-akibat hukum tertentu. Sesuai dengan ketentuan Pasal 144 Kompilasi Hukum Islam (KHI), perceraian dapat terjadi karena adanya talak dari suami atau gugatan perceraian yang dilakukan oleh istri, perceraian tersebut hanya dapat dilakukan atas dasar putusan hakim di depan sidang Pengadilan Agama. Pengadilan dapat mewajibkan kepada mantan suami untuk memberikan biaya penghidupan dan atau menentukan sesuatu kewajiban kepada mantan istrinya. Kewajiban dari mantan suami yang berupa mut’ah, nafkah iddah (bila istrinya tidak nusyus) dan nafkah untuk anak-anak. Dalam hal ini walaupun tidak adanya suatu tuntutan dari istri majelis hakim dapat menghukum mantan suami membayar kepada mantan istri berupa mut’ah, nafkah iddah dan nafkah anak. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana pelaksanaan putusan perceraian atas nafkah istri dan anak dalam di Pengadilan Agama Kabupaten Malang dan bagaimana penyelesaiannya jika putusan tersebut tidak dilaksanakan. yuridis empiris adalah penelitian hukum yang menggunakan data sekunder sebagai data awalnya, yang kemudian dilanjutkan dengan data primer atau data lapangan, meneliti efektivitas suatu undang-undang dan penelitian yang ingin mencari hubungan (korelasi) antara berbagai gejala atau variabel sebagai alat pengumpul datanya terdiri dari studi dokumen, pengamatan (observasi), dan wawancara (interview). kewenangan oleh undang-undang membebani suami untuk memberikan nafkah iddah dan mut’ah terhadap istri. Istri juga diberikan hak untuk mengajukan gugatan balik untuk nafkah anak, iddah dan mut’ah. Jika cerai gugat dari istri, disamping mengajukan gugatan percerai an sekaligus mengajukan nafkah untuk istri (diri sendiri/penggugat) dan nafkah anak. Permohonan istri atas nafkah, biaya pemeliharaan anak, dan harta perkawinan dapat juga terjadi selama proses pemeriksaan berlangsung, pengadilan agama dapat menentukan jumlahnya yang disesuaikan dengan kemampuan suami dan tidak memberatkannya.

kata kunci: pernikahan, perceraian, putusan cerai talak


Full Text:

PDF

References


Abdul Majid Mahmud Mathlub, (2005), Panduan Hukum Keluarga Sakinah, Surakarta: Era Intermedia

Departemen Agama RI, 2000: 14

Kompilasi Hukum Islam pasal 149

Margono, (2012), Asas Keadilan, Kemanfaatan dan Kepastian Hukum dalam Putusan Hakim, Jakarta: Sinar Grafika

Busyro Muqaddas, (2002) Mengkritik Asas-asas Hukum Acara Perdata, Yogyakarta : Jurnal Hukum Ius Quia Iustum


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Powered by Open Journal System Developer(s)Public Knowledge Project