PENGARUH VARIASI SUHU PADA MASERASI MODIFIKASI TERHADAP NILAI RENDEMEN DAN KADAR TOTAL KLOROFIL HERBA SERAI DAPUR (Cymbopogon citratus)

Ristia Salsabila Aurellia Nur Rahma, Anita Puspa Widiyana, Dian Novita Wulandari

Abstract


ABSTRAK

Pendahuluan: C. citratus mengandung senyawa klorofil berperan sebagai detoksifikasi dalam proses metabolisme zat toksin pada tubuh. Maserasi kinetik pemanasan herba C. citratus dilakukan dengan modifikasi variasi suhu. Ekstraksi C. citratus menggunakan metode maserasi kinetik dengan variasi suhu. Suhu ekstraksi berpengaruh dengan hasil nilai rendemen dan kadar total klorofil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi suhu maserasi kinetik terhadap nilai rendemen dan kadar total klorofil.

Metode : Penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratoris. Ekstraksi herba C. citratus dengan metode maserasi kinetik pemanasan menggunakan pelarut etanol p.a 96%. Suhu ekstraksi terdiri dari 3 perlakuan yaitu 30°C, 40°C dan 50°C. Ekstrak C. citratus yang diperoleh dilakukan skrining klorofil dengan KLT, perhitungan persen rendemen dan penetapan kadar total klorofil dengan spektrofotometer UV-Vis.

Hasil : Ekstraksi C. citratus dengan variasi suhu 30°C, 40°C dan 50°C mendapatkan nilai persen rendemen secara berturut-turut yaitu 6,051 ± 0,043; 6,051 ± 0,043; dan 3,277 ± 0,032. Hasil skrining klorofil dengan KLT terdapat 3 bercak noda yaitu noda 1 (hijau kuning) adanya klorofil b, noda 2 (hijau biru) adanya klorofil a , dan noda 3 (abu-abu) adanya feofitin. Ekstrak C. citratus pada variasi suhu 30°C mendapatkan hasil kadar klorofil total 20,56 ± 0,01. Pada suhu 40°C dengan hasil kadar klorofil total 22,50 ± 0,01, sedangkan suhu 50°C dengan hasil kadar klorofil total 25,82 ± 0,01.

Kesimpulan : Suhu 50°C merupakan suhu optimal untuk mendapatkan nilai rendemen dan kadar klorofil yang tinggi dibandingkan dengan suhu 30°C dan 40°C.

Kata kunci: Cymbopogon citratus; rendemen; total klorofil; variasi suhu


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.