HUBUNGAN POLIFARMASI DENGAN POTENSI DAN TINGKAT KEPARAHAN INTERAKSI OBAT PADA RESEP ANTIDIABETES MELLITUS

Mazrifa Sengaji, Sri Herlina, Nugroho Wibisono

Abstract


ABSTRAK

 

Pendahuluan: Permasalahan yang sering terjadi di setiap fasilitas kesehatan adalah penggunaan obat yang diberikan secara bersamaan atau disebut dengan polifarmasi. Polifarmasi yang terjadi pada pasien yang menerima resep obat antidiabetes mellitus di salah satu Instalasi Farmasi Klinik di Kabupaten Malang Jawa Timur masih sangat tinggi. Polifarmasi secara signifikan meningkatkan risiko terjadinya interaksi obat yang dapat mempengaruhi outcome terapi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan polifarmasi terhadap potensi dan tingkat keparahan interaksi obat.

Metode: Metode penelitian bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan desain studi retrospektif. Data merupakan resep antidiabetes mellitus dari pasien rawat jalan yang tersimpan di Instalasi Farmasi Klinik di Kabupaten Malang Jawa Timur pada periode November 2021-Mei 2022. Sebanyak 150 sampel penelitian dipilih melalui teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi. Data dianalisa secara deskriptik menggunakan drug interactions checker dan dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji Chi-Square dan diperkuat dengan korelasi spearman

Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara polifarmasi dengan potensi dengan p-value 0,000 < 0,05 dan terdapat hubungan yang signifikan dan kuat antara polifarmasi dengan tingkat keparahan interaksi obat yang ditunjukkan dengan p-value 0,000 < 0,05 dan nilai kekuatan korelasi 0,075.

Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara polifarmasi dengan potensi interaksi obat dan tingkat keparahannya pada pasien diabetes mellitus di salah satu Instalasi Farmasi Klinik di Kabupaten Malang Jawa Timur.

 

Kata kunci : Polifarmasi, interaksi obat, resep, anti-diabetes melitus

 


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.