DIABETES MELITUS TIPE 2 MENURUNKAN KADAR KALIUM URIN TETAPI TIDAK MENURUNKAN MASSA OTOT SKELETAL PADA INDIVIDU DENGAN USIA DAN GENDER YANG SAMA DI MALANG RAYA

Risqi Ramadhani, Yeni Amalia, Rahma Triliana

Abstract


ABSTRAK

Pendahuluan: Diabetes Melitus tipe 2 (DM-T2) merupakan penyakit kronik yang dapat mempercepat terjadinya sarkopenia dan frailty syndrome. Sarkopenia dan frailty syndrome dapat dideteksi dengan pengukuran massa otot skeletal dan kadar kalium urin namun perbedaan kadarnya pada individu dengan usia dan gender yang sama belum diketahui sehingga penelitian ini perlu untuk dilakukan.

Metode: Studi deskriptif analitik cross-sectional dilakukan pada dua kelompok responden DM-T2 dan kelompok sehat dengan usia dan gender yang disamakan. Kedua kelompok kemudian diukur massa otot skeletalnya dengan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) dan kadar kalium urin sewaktu dengan metode Atomic Absorption Spectroscopy (AAS). Data kemudian dianalisis dengan p<0.05 dianggap signifikan.

Hasil dan Pembahasan: Massa otot skeletal Individu Sehat vs DM T2 adalah (36,06 ±5,87) vs (37,15±6,51) (p=0.609) dengan kadar kalium urin sesaat (158,79±409,87) vs (31,48±29,27) (p=0.000). Hasil uji korelasi HbA1c dengan massa otot skeletal adalah (r=-0.006) (p=0.967). HbA1c dengan kadar kalium urin sewaktu adalah (r=-0.465) (p=0.000) sedangkan massa otot skeletal dengan kadar kalium urin adalah (r=0.256) (p=0.049). Hal ini menunjukkan bahwa kondisi DM T2 menurunkan kadar kalium urin yang diduga terjadi akibat hiperglikemia yang mempengaruhi fungsi tubulus ginjal pada pasien DM T2 dibandingkan individu sehat dengan umur dan jenis kelamin yang sama.

Simpulan: DMT2 mempengaruhi kadar kalium urin sewaktu yang berkorelasi dengan kondisi hiperglikemia namun tidak mempengaruhi nilai massa otot skeletal pada individu dengan usia dan gender yang sama di Malang Raya.

 

Kata Kunci: DM Tipe 2, Sarkopenia, Frailty syndrome, Massa Otot, Kalium Urin


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.