Pengaruh Stres Psikis terhadap Prevalensi Hipertensi pada Masyarakat Kabupaten Malang
Abstract
Pendahuluan: Stres psikis menjadi faktor risiko perkembangan penyakit kardiovaskular. Stres psikis telah lama menjadi faktor potensial terjadinya hipertensi. Hal ini dapat terjadi karena individu terpapar stressor secara terus-menerus yang menyebabkan perubahan kondisi fisiologis yaitu peningkatan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat stres psikis antara kelompok normotensi dan hipertensi serta mengidentifikasi hubungan faktor risiko stres psikis dengan hipertensi pada masyarakat di Kabupaten Malang.
Metode: Desain penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Responden adalah masyarakat Kabupaten Malang yang memenuhi kriteria inklusi yang sudah ditentukan. Responden dibagi menjadi dua kelompok, normotensi dan hipertensi. Pengambilan data menggunakan instrumen kuesioner Depresi Anxiety Stress Scale 42 untuk menilai tingkat stres psikis. Analisa korelasi tingkat stres psikis dan hipertensi menggunakan uji spearman rho dan uji komparasi menggunakan uji mann whitney u test. Dikatakan bermakna bila nilai p<0.05.
Hasil: Terdapat perbedaan bermakna pada tingkat stres psikis antara kelompok normotensi dan hipertensi (p 0.000). Danlagi, terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat stres psikis dengan prevalensi hipertensi (p 0.000) pada masyarakat Kabupaten Malang dengan tingkat korelasi yang sangat kuat ( p  0.85).
Kesimpulan: Penelitian pada masyarakat di Kabupaten Malang menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok normotensi dan hipertensi dan bahwa tingkat stres yang tinggi menyebabkan peningkatan prevalensi hipertensi.
Kata kunci: stres psikis, hipertensi, kabupaten MalangFull Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.