STUDI PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH TAMBAK UDANG INTENSIF DI KABUPATEN PROBOLINGGO

Yochi Romadhona Destano Hariyanto, Eko Noerhayati, Anita Rahmawati

Abstract


ABSTRAK 

            Limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan pengolahan air limbah tambak udang di dusun kramat Desa Randutatah Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo masih memiliki kadar organik yang masih tinggi melebihi baku mutu yang telah dipersyaratkan oleh Peraturan Perikanan dan Kelautan no 28 tahun 2004 untuk pengolahan air limbah pembuangan tambak udang. Kadar organik limbah cair kegiatan limbah tambak udang intensif di Kabupaten Probolingo diketahui mengandung mengandung pH sebesar 7.17º, TSS sebesar 425 mg/L, PO4-3 sebesar 39.67 mg/L, dan BOD sebesar 708.6 mg/L. H2S 25,25 mg/L NO3 6.325 mg/L NO2 0.0540 mg/L NH3 1.651 mg/L Dilihat dari kondisi kadar mikoorganisme limbah cair tambak udang tersebut, maka diperlukan bangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Tujuan dilakukan dari penelitian ini yaitu agar limbah cair tambak udang yang dibuang ke aliran drainase sesuai dengan baku mutu Peraturan Perikanan dan Kelautan no 28 tahun 2004. Penentuan desain rancangan teknologi IPAL didasarkan pada besar nilai kandungan mikroorganisme limbah cair yang diperoleh dari sampel limbah tambak udang yang diuji di laboratorium. IPAL yang direncanakan menggunakan teknologi kombinasi antara anaerobik dan aerobik biofilter. Hasil dari rancangan pada penelitian ini yaitu, untuk membangun IPAL dengan metode kombinasi antara anaerobik-aerobik biofilter dan membutuhkan lahan sebesar 86,451m2. Desain teknologi kombinasi anaerobik dan aerobik biofilter  dipilih karena mampu mengolah limbah cair dan limbah padat dari kegiatan tambak udang hingga memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan Peraturan Perikanan dan Kelautan no 28 tahun 2004. Biaya yang dibutuhkan untuk membangun teknologi kombinasi antara anaerobik-aerobik biofilter sesuai perencanaan yaitu sebesar Rp. 519.745.803,83

Kata Kunci: Anaerobik-Aerobik, Tambak Udang, Kombinasi IPAL, Limbah cair

ABSTRACT

            The Liquid waste produced from shrimp pond wastewater processing activities in Kramat Hamlet, Randutatah Village, Paiton District, Probolinggo Regency still has high organic content that exceeds the quality standards required by Fisheries and Maritime Regulations No. 28 of 2004 for processing wastewater from shrimp ponds. The organic content of liquid waste from intensive shrimp farming activities in Probolingo Regency is known to contain a pH of 7.17º, TSS of 425 mg/L, PO4-3 of 39.67 mg/L, and BOD of 708.6 mg/L. H2S 25.25 mg/L NO3 6,325 mg/L NO2 0.0540 mg/L NH3 1,651 mg/L Judging from the condition of the microorganism levels in the shrimp pond wastewater, a wastewater treatment plant (IPAL) is needed. The aim of this research is to ensure that shrimp pond liquid waste is discharged into the drainage stream in accordance with the quality standards of Fisheries and Maritime Regulations No. 28 of 2004. Determining the IPAL technology design is based on the value of the liquid waste microorganism content obtained from samples of shrimp pond waste. tested in the laboratory. The planned WWTP uses a combination of anaerobic and aerobic biofilter technology. The results of the design in this research are, to build a WWTP using a combined anaerobic-aerobic biofilter method and requires 86,451m2 of land. The combined anaerobic and aerobic biofilter technology design was chosen because it is able to process liquid waste and solid waste from shrimp farming activities to meet the quality standards required by Fisheries and Maritime Regulations No. 28 of 2004. The costs required to build the combined anaerobic-aerobic biofilter technology according to the plan are: amounting to Rp. 519.745.803,83

Keywords: Anaerobic-aerobic, Shrimp Pond, Combination WWTP, Liquid waste

 

 


References


Direktorat Pengembangan PLP. Tata Cara Rancangan Sistem Jaringan Perpipaan Air Limbah Terpusat. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya.

Fahrur, M., & Undu, M. C. (2016). Performa Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Tambak Udang Vaname Superintensif.

Kementrian Kesehatan. (2011). Pedoman Teknis Instalasi Pengolahan Air Limbah dengan Sistem Biofilter Anaerob Aerob pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta

Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2004. Pedoman Umum Budidaya Udang diTambak. Jakarta: Kementrian Kelautandan Perikanan..

Mecalf, & Eddy. (2003). Wastewater Engineering Treatment and Reuse: Vol. fourth (International). McGraw-Hill.

Mustasyar, M. A., Noerhayati, E., & Rahmawati, A. (2022). Studi Perancangan Tipikal Anaerobic Filter (AF) Untuk Instalasi Pengolahan Air Limbah Pasar Tradisional Blimbing, Kota Malang.

Noerhayati, E., & Rahmawati, A. (2023). Studi Alternatif Pengolahan Limbah Cair Industri Pabrik Tahu Kendalsari Di Kelurahan Tulusrejo Kota Malang. Jurnal Rekayasa Sipil (e-journal), 13(1), 423-433.

Parikesit, S. L. Noerhayati, E., & Rahmawati, A (2023). Studi Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Industri Tahu Skala Rumah Tangga (IKRT) Menggunakan Teknologi Anaerobik-Aerobik Biofilter.

Rahmawati, A., & Warsito. (2020). Pengolahan Limbah Cair Domestik dengan Tanaman Eceng Gondok (Eichornia Crassipes) untuk Menghasilkan Air Bersih di Perumahan Green Tombro Kota Malang. Jurnal Rekayasa Hijau, 4(1), 1–8.

Rahmawati, A. (2022). Perencanaan Sistem Lahan Basah Buatan dalam Pengolahan Limbah Cair Domestik Menggunakan Tanaman Cyperus papyrus. Envirotek: Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, 14(2), 164-168.

Ugroseno, W., Bisri, M., Fidari, J. S., & Lufira, R. D. (n.d.). Studi Rancangan Instalasi Pengolahan Air Limbah Tambak Intensif Udang Vannamei Kota Probolinggo.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Rekayasa Sipil Terindeks oleh:
 
      
 
 
 Jurnal Rekayasa Sipil is licensed under a CC BY-NC-SA