EVALUASI KINERJA SIMPANG ALUN-ALUN KOTA BATU DENGAN METODE PKJI DAN SOFTWARE VISSIM

Abstract

ABSTRAK

Simpang Alun-Alun Kota Batu merupakan persimpangan yang mempunyai tingkat kepadatan tinggi terutama pada jam puncak. Permasalahan yang sering terjadi pada persimpangan ini seringnya terjadi tundaan di pertengahan simpang dikarenakan lebar titik konflik simpang yang tidak terlalu lebar untuk bisa menampung kendaraan-kendaraan dengan ukuran yang besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja simpang pada kondisi eksisting, memberikan alternatif perbaikan dan mengetahui kinerja simpang 5 tahun mendatang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa jumlah antrian dan tundaan yang terjadi saat ini pada simpang alun-alun Kota Batu, memperoleh alternatif yang diharapkan bisa mengurai atau mengurangi kemacetan yang sering terjadi pada jam-jam sibuk dan mengetahui apakah alternatif yang dihasilkan tetap efektif selama 5 tahun ke depan. Penelitian menggunakan metode PKJI dan Software Vissim dengan pengambilan data primer berupa survei LHR selama 4 hari pada jam-jam sibuk. Dari hasil survei didapatkan kendaraan maksimum terjadi pada hari Senin Sore pada jam 16:00-17:00 dengan jumlah kendaraan sebanyak 6.045 kend/jam.  Hasil perhitungan dari penelitian ini adalah Tundaan rata-rata PKJI adalah 45,23 det/smp, sedangkan Software Vissim adalah 45,34 det/smp, dengan keterangan LOS E. Setelah melakukan Alternatif  di dapatkan Tundaan yang menggunakan PKJI adalah 23,83 det/smp, sedangkan hasil Software Vissim Tundaan 22,05 det/smp, keterangan LOS C. Dengan menggunakan Alternatif yang ada kinerja Simpang Batu pada tahun 2024 didapat LOS C dengan tundaan 24,91 det/smp. Sedangkan 2025 - 2028 keterangan LOS yang didapat adalah D. Dengan tundaan pada 2028 sebesar 39,12 det/smp. Nilai tundaan semakin besar setiap tahunnya dikarenakan volume kendaraan semakin meningkat.

Kata Kunci : Tundaan, PKJI, Software Vissim.

ABSTRACT

Batu City Square intersection is an intersection that has a high level of density, especially during peak hours. The problem that often occurs at this intersection is that delays occur in the middle of the intersection because the width of the intersection conflict point is not wide enough to accommodate large vehicles. This research aims to determine the performance of the intersection in existing conditions, provide alternative improvements and determine the performance of the intersection in the next 5 years. The aim of this research is to find out how many queues and delays currently occur at the Batu City intersection, to obtain alternatives that are expected to be able to break down or reduce traffic jams that often occur during rush hours and to find out whether the resulting alternatives remain effective over the next 5 years. next year. The research used the PKJI method and Vissim software by collecting primary data in the form of an LHR survey for 4 days during peak hours. From the survey results, it was found that the maximum nu gmber of vehicles occurred on Monday afternoon at 16:00-17:00 with a total of 6,045 vehicles/hour. The calculation results from this research are that the average delay of PKJI is 45.23 sec/pcu, while the Vissim software is 45.34 sec/pcu, with LOS E. After carrying out the alternative, the delay using PKJI is 23.83 sec/pcu. junior high school, while the Vissim Software results have a delay of 22.05 sec/pcu, according to LOS C. By using existing alternatives, the performance of Simpang Batu in 2024 is obtained by LOS C with a delay of 24.91 sec/pcu. Meanwhile for 2025 - 2028 the LOS information obtained is D. With a delay in 2028 of 39.12 sec/pcu. The delay value is getting bigger every year because the volume of vehicles is increasing.

Keywords: Delay, PKJI, Software Vissim.