STUDI KASUS KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN DENGAN STRAW BELGIAN BLUE PADA AKSEPTOR SAPI PFH DAN PO

Johan Sumarsono, Nurul Humaidah, Dedi Suryanto

Abstract


Pemenuhan kebutuhan daging yang cenderung meningkat salah satunya dilakukan dengan introduksi jenis sapi baru.  Introduksi melalui Inseminasi Buatan dengan menggunakan straw Belgian Blue. Sapi Belgian Blue dikenal memiliki prosentase karkas tinggi. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisa tingkat keberhasilan Inseminasi Buatan dengan straw Belgian Blue pada akseptor breed berbeda. Breed akseptor adalah Sapi PFH dan PO. Materi yang digunakan adalah Data recording akseptor yaitu Conception Rate (CR) dan Service per conception (S/C). Jumlah data masing-masing sapi adalah 36. Metode yang digunakan studi kasus. Data dianalisis dengan uji Chi square untuk melihat perbedaan tingkat keberhasilan IB pada masing-masing akseptor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan IB dengan straw Belgian Blue pada Induk breed PFH tidak berbeda nyata (P˃0,05) dengan Induk breed PO. Rata-rata nilai SC Sapi PFH = 2,6 ; Sapi PO = 5,1. Rata-rata nilai CR Sapi PFH=39% dan PO=19%. Kesimpulannya adalah Tingkat keberhasilan Inseminasi Buatan (IB) dengan menggunakan straw Belgian Blue tidak berbeda antara Induk PFH dan PO.

Full Text:

PDF

References


Apriem, F., Ihsan, N., dan Poetro, S. B. 2012. Penampilan Reproduksi Sapi Peranakan Ongole Berdasarkan Parietas di Kota Probolinggo Jawa Timur. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Malang

Bath, D. L., F. N. Dickinson, H. A Tucker, and R. D. Appleman. 1985. Dairy Cattle Principles, Practices, Problems, Profit. 5th Edition. Lea and Febriger, Philadelphia. https://cipotato.org/site/inrm/home/publicat/01cpb025.pdf. 10 Februari 2020

denDaas N. 1992. Laboratory assessment of characteristics. Anim. Reprod. Sci. 28:87-94.

Fanani, S., Y. B. P. Subagyo dan Lutojo. 2013. Kinerja Reproduksi Sapi Peranakan Friesian Holstain (PFH) di Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo. Jurnal Tropical Husbadry,2 (1): 21-27

Hardjosubroto, W. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Kusnadi, V. 1980. Pelayanan Perkebuntingan Hasik Kawin Alam dan Inseminasi Buatan di Daerah Penggalangan dan Lembang. Lembaga Penelitian Peternakan, Bogor.

Lasley, J.F. 1981. Genetics of Livestock Improve-ment. 3rd ed. Prentice-Hall of India, Pvd., Ltd. New York.

Partodihardjo, S. 1992. Ilmu Reproduksi Hewan. Muara Sumber Widya. Jakarta

Salamah, Aisyatus. 2011. Peran Aktif BIB Lembang Sepanjang Tahun 2011. Warta BIB. Edisi 02. BIB Lembang. Bandung.

Setiadi M.A., L. Supriatna dan I.I. Arifiantini. 1992. Pengujian Kesuburan Spermatozoa Sapi dengan larutan Hipoosmotik. Prosiding lokakarya penelitian komoditas dan studi kasus. Volume I. Departemen Pertanian bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Jakarta. Hal.358-364.

Siregar. S. B. 1992. Dampak Jarak Beranak Sapi Perah Induk Terhadap Pendapatan Peternak Sapi Perah. (BLPP Cinagara. Deptan). Bogor

Susilawati, T. 2005. Tingkat keberhasilan kebuntingan dan ketepatan jenis kelamin hasil inseminasi buatan menggunakan semen beku sexing pada sapi Peranakan Ongole. Animal Production. 7 (3): 162-163.

Taofik, A. 1997. Hubungan antara Karakteristik Sperma dalam semen beku dengan keberhasilan inseminasi buatan pada sapi perah. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Padjajaran Bandung, Bandung.

Toelihere. 1981. Fisiologi Reproduksi pada Ternak. Penerbit Angkasa. Bandung.

________. 1993. Inseminasi Buatan pada Ternak. Angkasa. Bandung


Refbacks

  • There are currently no refbacks.