PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN DAUN SENGON (Albizzia falcataria) TERALKALINASI DAN TERFERMENTASI TERHADAP BIAYA PAKAN PERKILOGRAM PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN INCOME OVER FEED COST ITIK PEDAGING PERIODE FINISHER

Fajar Bayu Dwi Kurniawan, Umi Kalsum, Oktavia Rahayu Puspitarini

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan daun sengon teralkalinasi dan terfermentasi terhadap biaya pakan perkilogram pertambahan bobot badan dan income over feed cost (IOFC) itik pedaging fase finisher yang dilaksanakan pada tanggal 28 April sampai 22 Mei 2020 di kandang peternakan Bapak Supriadi Desa Plaosan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Materi dalam penelitian adalah itik peking jantan umur 22 hari, konsentrat 511, CP 144, jagung giling, pollard, dan daun sengon teralkalinasi dan terfermentasi Aspergillus niger. Penelitian ini menggunakan metode percobaan, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan, tiap ulangan terdiri dari 5 ekor itik, dengan perlakuan A = 100% ransum tanpa ditambah daun sengon, B = 95% ransum ditambah 5% daun sengon. C = 90% ransum ditambah 10% daun sengon. D = 85% ransum ditambah 15% daun sengon.  Analisis data menggunakan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji lanjut beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap biaya pakan perkilogram PBB, diperoleh nilai rata – rata A = Rp. 20.435,64b ; B = Rp. 19.862,30ab ; C = Rp. 18.988,67a ; D = Rp. 18.452.08a. Pada nilai IOFC menunjukan pengaruh nyata (P<0,05).  Nilai rata – rata IOFC yaitu A = Rp. 1943,10a ; B = Rp. 2592,52ab ; C = Rp. 3625,81bc ; D = Rp. 4208,57c. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan 5, 10 dan 15% daun sengon teralkalinasi dan terfermentasi Aspergillus niger mampu menurunkan biaya pakan perkilogram PBB dan meningkatkan IOFC. Penggunaan 15% daun sengon teralkalinasi dan terfermentasi Aspergillus niger dalam ransum itik peking fase finisher optimal dalam menghasilkan biaya pakan perkilogram PBB paling rendah sebesar Rp. 18.452,08 dan IOFC paling tinggi sebesar Rp. 4.208,57.


Full Text:

PDF

References


Akmal, A dan Mairizal, M., 2013. Performa Broiler yang Diberi Ransum Mengandung Daun Sengon (Albizzia falcataria) yang Direndam dengan Larutan Kapur Tohor (CaO) Jurnal Peternakan Indonesia 15(1), 1-6.

Amrullah, I.K. dan Suryahadi. 1992. Kumpulan Bahan Penuntun Ilmu Makanan Ternak. PAU Ilmu Hayat Institut Pertanian Bogor.

Rahman. 1989 Pengantar Tehnologi Fermentasi. Pusat antar Universitas Pangan dan Gizi. Institute Pertanian Bogor.

Siahaan, L.T. 1999. Pengaruh penggantian sebahagian bungkil kedelai dengan daun sengon (Albizzia falcataria) hasil fermentasi dalam ransum terhadap pertambahan bobot badan puyuh. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Jambi.

Wahju (1997). Prospek Industri Pakan Nasional ,Economic Rivie (219) :4.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.