PERBEDAAN PENGENCER TRIS KUNING TELUR DAN SUSU SKIM TERHADAP MOTILITAS DAN RECOVERY RATE SEMEN BEKU SAPI LIMOUSIN DAN SIMMENTAL PADA UMUR BERBEDA
Abstract
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Sub Kelompok Produksi Semen, dan Pengembangan Inseminasi Buatan, di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Malang, berlangsung dari bulan Juni, sampai dengan Agustus tahun 2022. Metode kuantitatif digunakan dengan data sekunder kualitas semen beku Sapi Limousin, dan Simmental di BBIB Singosari. Pengambilan data dilakukan menggunakan desain faktorial 2x2x2, yang mencakup taraf bangsa, taraf pengencer dan taraf umur. Penelitian ini, dilakukan dengan 15 kali ulangan, yang terdiri dari 3 ekor sapi pejantan, dan diulang sebanyak 5 kali ejakulasi. Hasil perhitungan Analysis of Variance (ANOVA), bahwa tidak ada interaksi (P >0,05) taraf bangsa, umur, dan pengencer terhadap rerata PTM. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbandingan pengencer tris kuning telur (TKT) dengan susu skim terhadap post thawing motility (PTM), dan Recovery Rate (RR) semen beku Sapi Limousin, dan Simmental dengan umur berbeda. Hasil perhitungan Beda Nyata terkecil (BNT), menunjukkan semen beku Simmental yang menggunakan pengencer TKT tidak signifikan (P >0,05) pada kedua kelompok umur. Hasil PTM Limousin yang menggunakan pengencer skim, terdapat perbedaan signifikan (P <0,05), dibandingkan dengan pengencer TKT pada kelompok umur 2- 4 tahun, dan umur 5 - 6 tahun. Perhitungan BNT rerata recovery rate (RR) Limousin berbeda signifikan(P <0,05) pada kelompok umur 2-4 tahun, dibandingan dengan kelompok umur 5 - 6 tahun. Sedangkan faktor pengencer berpengaruh signifikan (P <0,05) pada bangsa Simmental pada kedua kelompok umur. Hasil penelitian, tidak ada interaksi taraf bangsa, umur, dan pengencer dengan rata-rata post-thawing motility. Interaksi taraf bangsa, umur dan pengencer terdapat pada persentase recovery rate. penggunaan pengencer Susu Skim dapat digunakan pada bangsa Limousin dan Simmental pada umur 2-4 tahun. Penggunaan pengencer tris kuning telur dapat digunakan pada semua kelompok umur Limousin dan Simmental.
Kata Kunci : post thawing motility, recovery rate, Limousin , Simmental
Full Text:
PDFReferences
Alvarenga MA, Papa FO, Landim-Alvarenga FC, Medeiros ASL. 2005. Amides as cryoprotectants for freezing stallion semen: a review. Anim Reprod Sci. 89:105- 113.
Anonim. 2020. Laporan Tahunan Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari 2020, https://bbibsingosari-ppid.pertanian.go.id/ doc/58/ LAP% 20 TAHUNAN % 202020.pdf (diakses 05/09/2022)
Arifiantini RI, Yusuf TL, Yanti D. 2005. Kaji banding kualitas semen beku sapi fresian holstein menggunakan pengencer dari berbagai balai inseminasi buatan di Indonesia. Anim Prod. 7(3): 168-176.
Bearden J. H., J. W. Fuquay & S. T. Willard. 2004. Artificial Insemination In: Applied Animal Reproduction. 6th ed. Pearson Education, New Jersey.
Brito, M. F., Neves, B. P., de Oliveira Andrade, G., Gouvêa, R. R., Almeida, J., Morais, C. L., & Henry, M. (2018). Low density lipoproteins at 2% concentration can replace whole egg yolk in TES-Tris-milk extender for freezing buffalo sperm cells. Acta Scientiae Veterinariae, 46(1), 6.
D’Alessandro AG, Mertemucci G, Colonna MA, Bellitti A. 2001. Post thaw survival of ram spermatozoa and fertility after insemination as affected by prefreezing sperm concentration and extender composition. Theriogenology. 55: 1159-1170.
Dewi, A. S., Y. S. Ondho dan E. Kurnianto. 2012. Kualitas Semen Berdasarkan Umur pada Sapi Jantan Jawa. Animal Agriculture Journal. 1 (2): 126-133.
Dorado J, Rodriguez I, Hidalgo M. 2007. Cryopreservation of goat spermatozoa: Comparison of two freezing extenders based on post-thaw sperm quality and fertility rates after artificial insemination. Theriogenology. 68:168-177.
Ducha, N., T. Susilawati, Aulanni’am dan S. Wahyuningsih. 2013. Motilitas dan Viabilitas Spermatozoa Sapi Limousin Selama Penyimpanan pada Refrigerator dalam Pengencer CEP-2 dengan Suplementasi Kuning Telur. J. Kedokteran Hewan, 7 (1): 5-8.
Farina Y. 2011. Pengaruh pengencer tris kuning telur, tris susu skim dan tris susu yang disuplementasi dengan gliserol 6% terhadap kualitas semen sapi pesisir [skripsi]. Padang (ID): Universitas Andalas.
Garner, D. L and Hafez, E. S. E. 2000. Spermatozoa and Seminal Plasma. In: Reproduction in Farm Animals. Edited by E. S. E. Hafez. 7 th Edition. Lippincott Wiliams and Wilkins. Maryland. USA.
Gunawan M, Afiati F, Kaiin EM, Said S, Tappa B. 2004. Pengaruh media pengencer terhadap kualitas spermatozoa beku sapi PO. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.
Hafez, E. S. E. 2000. Semen Evaluation in Reproduction In Farm Animals. 7th Edition. Lippincot Wiliams and Wilkins. Maryland, USA.
Iskandari, N. N., Madyawati, S. P., Wibawati, P. A., Suprayogi, T. W., Prastiya, R. A., & Agustono, B. (2020). Perbandingan pengencer tris kuning telur dan susu skim kuning telur terhadap persentase motilitas, viabilitas dan integritas membran plasma spermatozoa kambing sapera pada penyimpanan suhu 5oC. Jurnal Medik Veteriner, 3(2), 196-202.
Isnaini, N., Wahjuningsih, S., Ma’ruf, A., & Witayanto, D. A. (2019). Effects of age and breed on semen quality of beef bull sires in an Indonesian artificial insemination center. Livestock Research for Rural Development, 31(5).
Kulaksız R, Cebi C, Akcay E. 2012. The effect of diff erent extenders on the motility and morphology of ram sperm frozen or stored at 4 °C. Turk J Vet Anim Sci. 36(2):177-182.
Muhilal, dan A. Sulaiman. 2004. Angka Kecukupan Vitamin Larut Lemak. Di dalam Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII; Jakarta 17- 19 Mei 2004. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta.
Nugraha, F. W. (2012). Kaji banding kemampuan bertahan terhadap proses pembekuan spermatozoa sapi Simmental, Limousin dan Fries Holstein.
Riyadhi, M., Rizall, M., Thahir, M. 2020. Motilitas Dan Daya Hidup Spermatozoa Asal Epididimis Sapi Persilangan yang Diencerkan dengan Air Tebu (Saccharum officinarum). Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis. Volume 7 (1) : 70-76.
Salamon, S., & Maxwell, W. M. C. (2000). Storage of ram semen. Animal reproduction science, 62(1-3), 77-111.
Setiyono, A., Setiadi, M. A., Kaiin, E. M., & Karja, N. W. K. (2020). Pola Gerakan Spermatozoa Sapi setelah Diinkubasi dalam Media Fertilisasi dengan Imbuhan Heparin dan/atau Kafein. Jurnal Veteriner September, 21(3), 458-469.
Sukmawati, E. (2014). Daya tahan spermatozoa terhadap proses pembekuan pada berbagai jenis sapi pejantan unggul.
Sunami, S., N. Isnaini dan S. Wahjuningsih. 2017. Kualitas Semen Segar dan Recovery Rate (RR) Sapi Limousin pada Musim yang Berbeda. Jurnal Ternak Tropika. 18 (1): 36-50.
Thun R, Hurtado M, Janett F. 2002. Comparison of Biociphos-Plus and Tris egg yolk extender for cryopreservation of bull semen. Theriogenology. 57: 1087- 1094.
Zelpina, E., B. Rosadi, dan T. Sumarsono. 2012. Kualitas Spermatozoa Post Thawing dari Semen Beku Sapi Perah. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan. 15 (2) : 94-102.
Refbacks
- There are currently no refbacks.