ANALISA KUALITAS DAGING SAPI BALI BERDASARKAN UMUR POTONG DI RPH LESTARI, KECAMATAN LIBURENG KABUPATEN BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN

Andi Kausar Arisandi, Oktavia Rahayu Puspitarini, Irawati Dinasari Retnaningtyas

Abstract


Sapi Bali merupakan sapi lokal khas Indonesia yang memiliki banyak keistimewaan, salah satunya terletak di kualitas dagingnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisa kualitas daging sapi Bali berdasarkan umur potong di RPH Lestari, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. Digunakan sebanyak 3 kg bagian has luar dari daging sapi Bali sebagai materi, serta oven, kertas Whatman, kertas grafik, timbangan analitik, 2 buah kaca tebal, wadah/cawan, beban seberat 35 kg, pH meter dan ATK sebagai alat dalam penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) berdasarkan bobot badan. Terdapat 3 perlakuan pada penelitian ini, dengan P1: daging sapi Bali berumur < 1,5 tahun, P2: daging sapi Bali berumur 2-3 tahun, P3: daging sapi Bali berumur > 5 tahun. Setiap perlakuan dilakukan perulangan sebanyak 4 kali. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah bau, warna, nilai pH, kadar air, dan Water Holding Capacity (WHC). Analisis data yang digunakan adalah analisis ragam satu arah dilanjutkan dengan analisis Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) apabila didapati pengaruh. Hasil yang diperoleh untuk rata-rata bau daging sapi Bali adalah P1= 4,00a, P2= 3,75b, dan P3= 2,50c; untuk rata-rata warna daging sapi Bali adalah P1= 3,00c(3), P2= 5,00b(5), dan P3= 7,75a(7-8); untuk rata-rata nilai pH daging sapi Bali adalah P1= 5,53b, P2= 5,38ab, dan P3= 5,31a; untuk rata – rata kadar air (%) daging sapi bali adalah P1= 73,76c, P2= 71,85b, dan P3= 70,92a; dan untuk Water Holding Capacity (WHC) (%) adalah P1= 24,19b, P2=23,95b, dan P3= 21,52a. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh antara umur daging sapi Bali terhadap kualitas daging sapi Bali di RPH Lestari.

Kata kunci: daging sapi bali, umur potong daging, studi kasus, kualitas daging. 

 


Full Text:

PDF

References


Aberle, E.D., J.C. Forrest, H.B. Hendrick, M.D.Judge and R.A. Merkel. 2001. Principles ofMeat Science. W.H. Freeman and Co., SanFransisco.

Kurniawan, N. P., Septinova, D., dan Adhianto, K. (2014). Kualitas fisik daging sapi dari tempat pemotongan hewan di Bandar Lampung. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 2(3).

Laack RV, Liu CH, Smith M, Loveday H. 2000. Characteristics of pale, soft, exudative broiler breast meat. Poult Sci. 79(7): 1057-1061.

Pethick, D. W., G. S. Harper and V. H Oddy. 2004. Growth,

Development and Nutritional Manipulation or Marbling in kattle : a riview. Aust. J. Exp. Agric. 44(7):705-715.

Risnajati, D. 2010. Pengaruh lama penyimpanan dalam lemari es terhadap ph, daya ikat air, dan susut masak karkas broiler yang dikemas plastik polyethylen. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan 8 (6): 309–15.

Rosyidi, 2010. Pengaruh Bangsa Sapi terhadap Kualitas Fisik dan Kimiawi Daging. Universitas Brawijaya. Malang.

Sinaga MOA, Sriyani NLP dan Suarta IG. 2021. Kualitas Organoleptik Daging Sapi Bali yang Dilayukan dengan Lama Waktu yang Berbeda. Majalah Ilmiah Peternakan 24(2): 77- 81.

Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Cetakan keempat. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Soeparno, 2009. Ilmu dan Teknologi Daging. Cetakan Kelima. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Suardana, I. W, dan Swacita, I. BN. 2009. Higiene Makanan. Kajian Teori dan Prinsip Dasar. Udayana University Press.

Tahuk PK, Dethan AA dan Sio S. 2020. Karakteristik warna daging dan lemak sapi bali jantan yang digemukkan dengan hijauan di peternakan rakyat. J. Trop. Anim. Sci. Technol. 2(2): 17-25.

Yulianti, K. D., Priyanto, R., & Nuraini, H. (2023). Karakteristik Fisik Tiga Jenis Otot dengan Lama Pelayuan yang Berbeda. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan, 26(1), 11-21.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.