EVALUASI KUALITAS DEDAK PADI MELALUI UJI ORGANOLEPTIK DAN RAPID TES PHLOROGLUCINOL DI KOTA MALANG

Yode Wanda Sugiari, Umi Kalsum, Irawati Dinasari, Brahmadhita Pratama Mahardhika

Abstract


Tujuan riset ini untuk mengevaluasi kualitas dedak padi secara organoleptik dan rapid tes phloroglucinol. Materi yang digunakan adalah dedak padi yang diambil dari 4 Kecamatan di Kota Malang dan diteliti selama 4 Minggu. Metode yang digunakan adalah metode percobaan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial yang terdiri dari 12 perlakuan dan 15 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini meliputi lama penyimpanan dan wilayah. Lama penyimpanan diambil sebanyak 3 kali yaitu L0 = Belum mengalami penyimpanan, L2 = Minggu ke dua, dan  L4 = Minggu ke empat. Wilayah meliputi W1 = Kecamatan Klojen, W2 = Kecamatan Blimbing, W3 = Kecamatan Sukun, W4 = Kecamatan Lowokwaru. Ulangan yang digunakan sebanyak 15 reponden. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive random sampling dan pengamatan uji organoleptik menggunakan uji hedonik, uji pemalsuan menggunakan rapid tes phloroglucinol. Analisis data dilakukan dengan sidik ragam dan uji beda nyata terkecil. Hasil dari penelitian dedak padi yang diuji secara organoleptik menunjukkan bahwa ada interaksi antara lama penyimpanan dan wilayah pengambilan dedak padi berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kualitas dedak padi. Warna dedak padi terbaik dari wilayah Klojen dengan nilai rataan 4,6±1,08, bau terbaik dari wilayah Klojen dengan nilai rataan 3,87±1,39, rasa terbaik dari wilayah Klojen dengan nilai rataan 2,6±1,80, tekstur terbaik dari wilayah Klojen dengan nilai rataan 4,13±1,16, daya gumpal terbaik dari wilayah Klojen dengan nilai rataan 4,13±1,18. Dedak padi yang diuji melalui rapid tes phloroglucinol memiliki serat kasar yang sangat tinggi.

 

Kata Kunci: Kualitas dedak padi, Organoleptik, Rapid Tes Phloroglucinol


Full Text:

PDF

References


Adjie, R. H. N. 2015. Evaluasi Mutu Dedak Padi Menggunakan Uji Sifat Fisik di Kabupaten Karawang Jawa Barat (skripsi). Institut Pertanian Bogor. Bogor

Barnes, P., dan T, Galliard. 1991. Rancidity in Cereal Products. Lipid Technology. (3):23-28.

Fidriyanto, R., Ridwan, R., Rohmatussolihat, Astuti, W. D., Sari, N. F., Adi, E. B. M., Mulyaningsih, E. S., dan Widyastuti, Y. 2019. In Vitro Rumen Fermentability Kinetics of Parboiled Rice Brain. Indonesian Trop.Anim.Agric. 44(1):96-105.

Hattab, S. 1977. Ketengikan (Rancidity) Ransum Makanan Ternak dan Akibatnya. Warta Pertanian. Indian Council of Agricultural Research. 1987. Aflatoxin in Groundnut, Technologies for Better Crops. Krishi Anusandhan Bhavan. New Delhi.

Jaelani, A., Dharmawati, S., dan Wacahyono. 2016. Pengaruh Tumpukan dan Lama Masa Simpan Pakan Pelet terhadap Kualitas Fisik. Ziraa’ah 41(2):261-268.

Syarif, R. dan H, Halid. 1993. Teknologi Penyimpanan Pangan. Arcan. Jakarta.

Wahyu, J. 1997. Ilmu Nutrisi Unggas. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Press. hlm. 360.

Yokotsuka, T. 1986. Soy Sauce Biochemistry. Adv. Food. Res (30): 195-329.

Zahra, C. F. 2006. Flavor (Cita Rasa). Departemen Kimia. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sumatra Utara.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.