EVALUASI POTENSI EMISI GAS RUMAH KACA DI PETERNAKAN SAPI PERAHKECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG

Minan Nur Rochman, Nurul Humaidah, Sunaryo Sunaryo

Abstract


Gas.rumah.kaca (GRK) adalah sejumlah gas yang.mengakibatkan efek rumah kaca yang terdapat di atmosfer bumi. Ternak ruminansia, yaitu sapi perah berpotensi menimbulkanemisi gas rumah kaca seperti gas metana (CH4) dan dinitrogen oksida (N2O)dari fermentasi enterik dan kotoran ternak. Kecamatan Pujon adalah wilayah dengan populasi ternak sapi perah terbanyak di Jawa Timur. Tujuan dari penelitian yang dilakukan yakni guna mengevaluasi  potensi emisi gas metana (CH4) dan dinitrogen oksida (N2O) yang dihasilkan dari fermentasi enterik, pengelolaan kotoran ternak, dan upaya mitigasi di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data populasi peternakan sapi perah pada tahun 2019 sampai tahun 2021.Kemudian metode padapenelitian iniyakni studi kasus dengan menggunakan data jumlah populasi sapi perah di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang yang diambil dari Dinas Peternakan Kabupaten Malang. Variabel pengamatan yaitu total emisi gas metana (CH4)dan gas dinitrogen oksida (N2O) dihitung denganmenggunakan metode perhitungan Tier-1 IPCC 2006 ditabulasi kemudian dianalisa secara deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil emisi gas metana(CH4) dan dinitrogen oksida (N2O) berbanding lurus antara jumlah populasi ternak dengan total emisi gas yang dihasilkan. Jumlah populasi sapi perah di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang terus meningkat yaitu pada tahun 2019 sebesar 20.411 ekor, tahun 2020 sebesar 24.483 ekor, dan tahun 2021 sebesar 24.598 ekor. Total emisi gas metana (CH4) dari fermentasi enterik tahun 2019 sampai  2021 berturut-turut adalah 21,477 GgCO2-eq/tahun, 25,762 GgCO2-eq/tahun dan 25,884 GgCO2-eq/tahun. Nilai emisi gas metana (CH4) dari pengelolaan kotoran ternak pada tahun 2019 sampai 2021 berturut-turut adalah 10,915 GgCO2-eq/tahun,13,092 GgCO2-eq/tahundan 13,154 GgCO2-eq/tahun. Emisi dinitrogen oksida(N2O) secara langsung pada tahun 2019-2021 berturut-turut adalah 0 Gg CO2-eq/tahun. Emisi dinitrogen oksida tidak langsung pada tahun 2019-2021 berturut-turut adalah 0,217 Gg CO2-eq/tahun, 0,261 Gg CO2-eq/tahun, dan 0,262 Gg CO2-eq/tahundari pengelolaan kotoran ternak. Penelitian ini menyimpulkan bahwa totalemisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari sektor peternakan sapi perah di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang yang terus meningkat setiap tahunnya sehingga dapat berpengaruh pada iklim dan berdampak buruk bagilingkungan secara langsung maupun tidak langsung.

 

Kata Kunci :emisi, grk,pujon,metana, dinitrogen oksida, sapi perah.


Full Text:

PDF

References


Akhadianto, S., Rofiq, M. 2017. “Estimasi Emisi Gas Metana Dari Fermentasi Enterik Ternak Ruminansia Menggunakan Metode Tier-1 Di Indonesia .” Pusat TeknologiProduksiPertanian dan Teknologi. Diakses 27 April 2022.

Anonimus. 2003. Reducing Greenhouse Gas Emissions Through “Feeding and Breeding”. Green House Gas Mitigation. A Beef Sector Report. Canadian Cattlemen’s Association. Summer 2003. www. Cattle.Ca. Diakses pada tanggal 21 juni 2022

----------------.2016. ProfilKecamatanPujonKabupaten Malang https://ngalam.co/2016/08/17 /profil-kecamatan-pujon-kabupaten-malang /. Diakses pada tanggal 21 juni 2022

Aeberli, I., Gerber, P. A., Hochuli, M., Kohler, S., Haile, S. R., Gouni-Berthold, I., Berneis, K. (2011). Low to moderate sugar-sweetened beverage consumption impairs glucose and lipid metabolism and promotes inflammation in healthy young men: A randomized controlled trial. American Journal of Clinical Nutrition, 94(2), 479–485.

BPS (Badan Pusat Statistik). 2021. Kabupaten Malang. Pemerintah Kabupaten Malang.

Berliana. 2019. Studi Inventarisasi Emisi Gas Rumah Kaca (CO2 dan N2O) Pada Sektor Transportasi Darat Di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan. Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Sumatra utara.

Black, J. G , 2012. Microbiology Principles and Exploration , 8th ed, Willey & Sons Inc, Danver

Chadwick, D. R. – Pain, B. F. – Brookman, S. K. E. 2011. Nitrous oxide and methane emissions following application of animal manures to grassland. Journal of Environmental Quality, vol. 29, 2000, p. 277–287.

Dhia, K. S., M. Umar, G. Mahesti, dan A. Purnomoadi. 2015. Potensi cemaran nitrogen ke udara dari feses sapi potong dengan level protein intake yang berbeda. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. 2015:306-311

Dwiyanto. 2015 Emisi Gas Rumah Kaca Yang Dihasilkan Oleh Feses Domba Lokal Yang Diberi Pakan Limbah Tauge Dan Omega 3. Jurnal Scientific Repository. InstitutPertanian Bogor,vol. 38, No.03 Hal 17-22.

Herawati, T. 2012. “Refleksi Sosial dari Mitigasi Emisi Gas Rumah Kaca pada Sektor Peternakan di Indonesia.” Balai Penelitian Ternak. Bogor. 2017.

Hervani, A. Dan M. Ariani. 2019. Emisi metana dari pengelolaan kotoran ternak di Yogyakarta – inventarisasi. JurnalPeternakan Indonesia. 21(3): 319-326. Doi: 10.25077/jpi.21.3.319-326.2019

IPCC (Intergovernmental Panel Climate Change). 2006. IPCC Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories: Volume 2 -Energy, Prepared by the National Greenhouse Gas Inventories Programme, Eggleston H.S., Buendia L., Miwa K., Ngara T. And Tanabe K. (eds). Published: IGES, Japan.

KLH (KementrianLingkunganHidup). 2012. Pedomanpenyelenggaraaninventarisasi gas rumahkacanasional. Buku II Volume 3. KementrianLingkunganHidup Press, Jakarta.

Mahmud. 2019. Inventarisasi potensi emisi metana (CH4) pada peternakan sapi perah di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. (https://jurnal.uns.ac.id/lar/article/download/50420/33750) Diakses pada tanggal 17 juni 2022

Manggar, Lintangrino dan Boedisantoso. 2016. Inventarisasi Emisi Gas Rumah Kaca Pada Sektor Pertanian Dan Peternakan Di Kota Surabaya. Jurnal Teknik ITS Vol. 5. No.2.

Martin. 2014. Mengurangi Methana di Peternakan Sapi. https//www.dw.com/id/mengurangi-methana-di-peternakan-sapi/a-17808255/. Diakses pada tanggal 17 juni 2022

Nadeak, D. 2016. Pemanasan Global. Universitas Negeri Medan. Livestock Long Shadow. FAO Corporate Document Repository. http://www.fao.org/ docrep/ 010/a0701e/a0701e00.HTM. Diakses pada tanggal 17 juni 2022

Samiaji, T. (2009, September). Upaya Mengurangi CO2 di Atmosfer. Berita Dirgantara, 10(3), 92-95.

Sofyan. 2016. ANALISIS EMISI METANA DARI RUMEN TERNAK RUMINANSIA SECARA IN VITRO MENGGUNAKAN METODE STOIKIOMETRI KIMIA. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor

Syarifudin. 2019. Upaya Sektor Pertanian Dalam Menghadapi Perubahan Iklim”.Jurnal Litbang Pertanian, 30(1).

United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). 2006. Greenhouse Gas Inventory Data. Bonn (Germany). Unfcc.int/2860.php.

Wahyuni, S. 2013. Panduan Praktis Biogas. Penebar Swadaya, Jakarta.

WANG Li-zhi, XUE Bai, dan Tianhai Yan. 2017. “Greenhouse Gas Emissions from Pig and Poultry Production Sectors in China from 1960 to 2010.” Journal of Integrative Agriculture I (16): 221-228. Diakses 23 November , 2


Refbacks

  • There are currently no refbacks.