PERBEDAAN PENAMBAHAN DDGS TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN BERAT JENIS SUSU SAPI PERAH ANTARA DI KUD DADI JAYA DENGAN PETERNAKAN RAKYAT

Mochammad Basyori Alwi, Inggit Kentjonowaty

Abstract


Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perbedaan penambahan DDGS (Distiller’s Dried Grains with Solubles)terhadap produktivitas susu dan kualitas susu sapi perah PFH. Penelitian ini di lakukan di KUD Dadi Jaya, Pasuruan dan materi yang digunakan yaitu 20 ekor sapi Peranakan Friesian Holstein yang berumur 4 tahun pada periode laktasi yang ke 3 dan pada laktasi bulan yang ke 3 dengan produktivitas susu rata-rata 15 liter/hari. Kelompok sapi A adalah sapi milik KUD Dadi Jaya yang diberikan penambahan DDGS 3kg/ekor/hari dan kelompok B adalah sapi peternakan rakyat yang tidak diberikan DDGS. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan pada data primer, yaitu diperoleh dari data recording produksi susu kedua peternak yang diamati selama 30 hari. Analisis data yang digunakan yaitu menggunakan uji-t. Hasil penelitian diperoleh rata-rata produksi susu dan BJ pada kelompok A yang berasal dari 10  ekor sapi PFH di KUD Dadi Jaya selama 30 hari dengan penambahan DDGS yaitu A1 (14,43liter BJ 1,024g/ml ), sapi A2 (14,34liter BJ 1,025g/ml), sapi A3 (14,93 liter BJ 1,025g/ml), sapi A4 (14,52 liter BJ 1,024g/ml), sapi A5 (14,86 liter BJ 1,024g/ml), sapi A6 (14,48 liter BJ 1,025g/ml), sapi A7 (14,13 liter BJ 1,024g/ml), sapi A8 (14,26 liter BJ 1,025g/ml), sapi A9 (15,35 liter BJ 1,025g/ml) dan rata-rata produksi susu yang dihasilkan A10 yaitu sebesar 15,67 liter dan BJ yang dihasilkan 1,025g/ml.  Pada kelompok B berasal dari sapi PFH peternakan rakyat. Setiap sapi memiliki produksi  susu yang berbeda. Sapi B menunjukkan rata-rata produksi susu yang dihasilkan selama 30 hari tanpa penambahan DDGS yaitu sapi B1 (10,90 liter BJ 1,023g/ml) sapi B2 (10,11 liter BJ 1,023 g/ml ), sapi B3 (13,86 liter BJ 1,024 g/ml), sapi B4 (10,27 liter BJ 1,023 g/ml), sapi B5 (10,30 liter BJ 1,024 g/ml), sapi B6 (10,69 liter BJ 1,023 g/ml), sapi B7 (10,24 liter BJ 1,024 g/ml), sapi B8 (10,14 liter BJ 1,025 g/ml), sapi B9 (10,47 liter BJ 1,024 g/ml) dan rata-rata produksi susu yang dihasilkan B10 yaitu sebesar 10,65 liter dan BJ yang dihasilkan 1,025g/ml. Analisis statistik dengan menggunakan uji-t menunjukkan rata-rata produksi susu di KUD Dadi Jaya dengan penambahan DDGS 14,70 liter dan BJ yang dihasilkan 1,025g/ml, dan pada produksi susu dan BJ yang dihasilkan dari peternakan rakyat yang tidak menggunakan penambahan DDGS yaitu 10,77 liter dan BJ 1,024. Disimpulkan bahwa rata-rata produksi susu dan BJ dengan penambahan DDGS dan tanpa pemberian DDGS berbeda (P<0,5) yang berarti memberikan pengaruh yang nyata terhadap pemberian DDGS pada ternak sapi PFH di KUD Dadi Jaya dan peternakan rakyat.

Kata kunci : DDGS, produksi, susu, BJ


Full Text:

PDF

References


Hadiwiyanto, 2003. Penguji Mutu Susu dan Hasil Olahannya. Yogyakarta: Liberty, Hal 5

Muchtar, A. 2006. Ilmu Produksi Ternak Perah. Surakarta LPP UNS dan UNS Press. Surakarta.

Pasaribu, A, Firmansyah, dan Idris, N.(2015). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi susu sapi perah di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, XVIII(1).

Riski, P, Purwanto, B.P, dan Atabany, A (2016). Produksi dan Kualitas susu sapi FH laktasi yang diberikan pakan daun pelepah sawit. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, 4(3), 345-349.

Septianti, Kartika,. 2020. Pengembangan Usaha Ternak Sapi Perah Rakyat Di Era Normal Baru. ISBN: 978-602-52203-2-6. Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman.

Standar Nasional Indonesia (2011). SNI N0 01-3141-2011 Tentang Susu Segar. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta Efek Pencairan Daging

Tangendjaja, 2008, DDGS untuk pakan, Balai Penelitian Ternak PO Box 221, Bogor 16002


Refbacks

  • There are currently no refbacks.