PENGARUH PENAMBAHAN BIJI LAMTORO DAN GAPLEK TERFERMENTASI PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG GAPLEK DENGAN KORO PEDANG TERFERMENTASI Aspergilus niger DALAM PAKAN BROILER FINISHER TERHADAP PEFORMA BROILER

Mahdi Sofa, Sumartono Sumartono, Umi Kalsum

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi tingkat penambahan tepung gaplek dengan biji koro pedang (Canavalia ensirformis) terfermentasi yang terbaik dalam pakan broiler fase finisher. Materi yang digunakan kapang Aspergilus niger, broiler umur 22 hari, pakan komersial, tepung gaplek, dan biji koro pedang. Penelitian percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 4 perlakuan dan 4 kelompok, P0: 100% pakan komersial, P1: 100% pakan komersial + campuran gaplek koro fermentasi 15%, P2: 100% pakan komersial + campuran gaplek koro fermentasi 20%, P3: 100% pakan komersial + campuran gaplek koro fermentasi 25%. Variabel yang diamati yaitu konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dan konversi pakan. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan campuran GKF dengan pakan komersial yang diberikan pada perlakuan menunjukkan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan dan berpengaruh sangat nyata pada rata – rata kelompok (P<0,01) terhadap konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan. Rata – rata pada konsumsi pakan yaitu P0: 133.07 gram/ekor/hari, P1:  135.27 gram/ekor/hari, P2: 135.79 gram/ekor/hari, P3: 136.98 gram/ekor/hari. Nilai rata – rata pada pertambahan bobot badan yaitu P0: 69.21 gram/ekor/hari, P1: 68.23 gram/ekor/hari, P2: 65.98 gram/ekor/hari, P3: 63.69 gram/ekor/hari dan nilai rata – rata pada konversi pakan yaitu P0: 1.91, P1: 1.98, P2: 2.06, P3: 2.16. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu perlakuan penambahan penambahan campuran pakan biji koro pedang dan tepung gaplek terfermentasi sampai tingkat 25% tidak memberikan pengaruh terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dan konversi pakan, namun memberikan pengaruh positif pada kelompok bobot badan besar terhadap konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan.

Kata kunci: broiler finisher, konversi pakan, biji koro pedang, tepung gaplek, aspergilus niger

 


Full Text:

PDF

References


Allama H, Sofyan O, Widodo E, dan Prayogi H S. 2012. Pengaruh Penggunaan Tepung Ulat Kandang (Alphitobius diaperinus) Dalam Pakan Terhadap Penampilan Produksi Ayam Pedaging. Jurnal. Ilmu-Ilmu Peternakan 22 (3) :1-8.

Doss, A. Pugalenthi, M. and Vadivel, V .2011. Antioxidant activity of raw and differentially processed under-utilized tropical legume Canavalia ensiformis L. DC seeds, South India. The IIOAB Journal. 2(8):27-32.

Esti dan Prihatman K. 2000. Tepung Tapioka. Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Jakarta.

Gustiningsi, D. dan Dian A. 2011. Potensi Koro Pedang (Canavalia ensiformis) dan Saga Pohon (Aghenenthara povonina) Sebagai Alternatif Subtitusi Bahan Baku Tempe. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Liu, K. 1999. Soybean: Chemistry, Technology, and Utilization. Aspen Publ.Inc.

Lukiwati, D, R, dan Prawiradiputra, B, R. 2014. Peluang Koro Pedang Sebagai Pangan, Pakan, dan Tanaman Obat. Universitas Diponegoro. Semarang.

Mahardika, B, P., Ridla M., Mutia R., Yuliana I., dan Naja M. 2021. Utilization of Jack Bean Seed (Canavalia ensiformis) With Treatments of Protease Enzyme Feed to Broiler in Starter Period. Jurnal Ilmu – Ilmu Peternakan 31 (3): 201 – 210.

Mookiah, S., CC. Sieo, K. Ramasamy, N. Abdullah, and Y.W. Ho. 2014. Effect of Dietary Prebiotic, Probiotic and Synbiotics On Performance, Caecal Bacterial Populations and Caecal Fermentation Concentrations of Broiler Chicken. Journal. Sci. Food Agric. 94(2):341-348.

Nuryati. 2019. Analisis Performan Ayam Broiler Pada Kandang Tertutup Dan Kandang Terbuka. Jurnal Peternakan Nusantara 5 (2) 77 - 78.

Qurniawan, A. 2016. Kualitas Daging dan Performa Ayam Broiler Di Kandang Terbuka Pada Ketinggian Tempat Pemeliharaan yang Berbeda Di Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. (Tesis) (https://repository.ipb.ac.id). Diakses pada tanggal 20 Agustus 2022.

Sari dan Romadhon M. 2017. Manajemen Pemberian Pakan Ayam Broiler di Desa Tanjung Pinang Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Peternakan Sriwijaya 6 (1) 37 - 40.

Schuster E, Coleman D N, Frisvad J, Dijck V P. 2002. On The Safety of Aspergillus Niger Review. Applied Microbiology and Biotechnology 59 (5): 426-435.

Situmorang, Adiva N, Mahfuds L D, dan Atmomarsono U. 2013. Pengaruh Pemberian Tepung Rumput Laut (Glacilaria verrucose) Dalam Pakan terhadap Efisisensi Penggunaan Protein Ayam Broiler. Animal Agricultural Journal 2 (2): 49-56.

Sudiyono. 2010. Penggunaan Na2HCO3 Untuk Mengurangi Asam Sianida (HCN) Koro Benguk pada Pembuatan Koro Benguk Goreng. Jurnal Agrika 4 (1): 48-53.

Suprijatna, E., dan R. Kartasudjana. 2006. Manajemen Ternak Unggas. Cetakan pertama, Penebar Swadaya, Jakarta.

Widiantara T, Taufik Y, Granida Y, dan Yulianti D. 2018. Aktivitas Antioksi dan Beberapa Ekstrak Kacang Koro (Canavalia ensiformis) Menggunakan Uji 1,1-difenil 1,2-dipikrilhidrazil (DPPH). Jurnal Universitas Pasudan. 6 (1): 30-33.

Winarno, 1992. Kimia Pangan Dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakar


Refbacks

  • There are currently no refbacks.