PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG GAPLEK DAN KORO PEDANG TERFERMENTASI Aspergillus niger DALAM PAKAN BROILER FINISHER TERHADAP PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL

Imam Mustofa, Umi Kalsum, Sumartono Sumartono

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa dosis penambahan campuran tepung gaplek dan koro pedang terfermentasi aspergillus niger dalam ransum broiler fase finisher terhadap persentase karkas dan lemak abdominal. Materi penelitian yaitu 64 ekor broiler, tepung gaplek, biji koro pedang, bakteri aspergillus niger, dan pakan komersial. Metode yang dipakai yaitu eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Ada 4 perlakuan dan 4 kelompok. Perlakuan tersebut yaitu P0 = 100% komersial, P1 = 100% komersial + 15% campuran gaplek koro pedang  terfermentasi (GKF), P2 = 100% komersial + 20% campuran gaplek koro pedang  terfermentasi (GKF), P3 = 100% komersial + 25% campuran gaplek koro pedang  terfermentasi (GKF). Hasil analisis ragam menunjukan bahwa tingkat penggunaan campuran biji koro dan tepung gaplek terfermentasi dalam pakan broiler fase finisher tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Terhadap persentase karkas ayam pedaging (broiler). Rata-rata persentase karkas tiap perlakuan P0 = 67,75, P1 = 65,75, P2 = 65,25, P3 = 64,75. Pada kelompok K1 = 66,750, K2 = 65,250, K3 = 66,250, K4 = 65,250. Perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap persentase lemak abdominal, rataan (%) perlakuan P0 = 1,43, P1 = 1,41, P2 = 1,40, P3 = 1,27, rataan (%) pada kelompok K1 = 1,625, K2 = 1,393, K3 = 1,458, K4 = 1,035. Kesimpulan campuran biji koro pedang dan tepung gaplek terfermentasi aspergillus niger sampai 25% dapat di tambahkan pada pakan broiler.

Kata kunci : koro pedang, gaplek, aspergillus niger, karkas,lemak abdominal.


Full Text:

PDF

References


Aberle E.D., J.C. Forrest., D.E. Gerrard., E.W. Mills. 2001. Principles of Meat Science. Fourth Edition Kendall/Hunt Publishing Company. IOWA.

Anggorodi, R. 1995. Nutrisi Aneka Ternak Unggas. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Kariasa, I.K. dan N. Ilham. 2000. Analisis Penawaran Dan Permintaan

Serta Potensi Ekspor Daging Babi di Indonesia. Jurnal agro ekonomi,

, 1- 24.

Ngongo. D. N, Ni Made Yudiastari, Yan Tonga. 2018. Komposisi fisik karkas ayam broiler yang diberi ransum mengandung sorgum (Sorghum bicolor L.). Gema Agro Vol. 23, Number 2 pages: 129 –

Salam, S., A. Fatahilah., D. Sunarti dan Isroli. 2013. Bobot karkas dan lemak abdominal broiler yang diberi tepung jintan hitam (Nigella sativa) dalam ransum selama musim panas. Jurnal Sains Peternakan, 11 (2): 84-89.

Schuster, E.; Dunn-Coleman, N.; Frisvad, J.; Van Dijck, P., On the safety of Aspergillus niger–a review. Applied microbiology and biotechnology 2002, 59, (4-5), 426-435

Sudiyono. 2010. Penggunaan Na2HCO3 untuk mengurangi Asam Sianida (HCN) Koro Benguk pada Pembuatan Koro Benguk Goreng. Jurnal Agrika. Vol 4(1): 48-53.

Suparno. 2009. Ilmu Tekonologi Daging. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Tillman, A., Hartadi, H., Reksohadiprodjo, S., Prawirokusumo, S., & Lebdosoekjo, S. (1998). Ilmu Makanan Ternak Dasar. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Waskito, D. M. W. 1981. Pengaruh Berbagai Faktor Lingkungan Terhadap Gala Tumbuhan Ayam Broiler. Disertasi. Universitas Padhjajaran Bandung.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.