PENGARUH PENAMBAHAN PROBIOTIK Lactobacillus salivarius TERENKAPSULASI PADA PAKAN KELINCI TERHADAP KECERNAAN PAKAN DAN PROTEIN EFISIENSI RATIO

Mukhamad Rizqi Hamdilah, Umi Kalsum, Sunaryo Sunaryo

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan probiotik Lactobacillus salivarus terhadap kecernaan pakan dan rasio efisiensi protein. Percobaan dilaksanakan pada tanggal 5 Juni 2022 sampai dengan 5 Juli 2022 di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Materi yang digunakan adalah 32 kelinci NZW dan Lactobacillus salivarius. Metode penelitian adalah eksperimen dengan rancangan acak kelompok dengan 4 perlakuan dan 4 kelompok. Dosis probiotik Lactobacillus salivarius yang dienkapsulasi yaitu P0: ransum tanpa menggunakan probiotik terenkapsulasi, P3: penambahan 3 gram probiotik terenkapsulasi per kg pakan, P5: penambahan 5 gram probiotik yang terenkapsulasi per kg pakan, P7: penambahan probiotik terenkapsulasi 7 gram per kg pakan, pada kelompok berat badan 710 gram - 915 gram, kelompok berat badan 916 gram - 1.050 kg, kelompok berat badan 1.051 kg - 1.187 kg, kelompok berat badan 1.188 kg - 1.500 kg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan probiotik Lactobacclius salivarius pada pakan kelinci berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kecernaan bahan kering, bahan organik dan efisiensi protein dengan rerata BK P0=64,39%, P3=65,13%, P5=65,70%, P7=66,32%, rerata BO P0= 54,36%, P3= 55,47%, P3=56,63%, P7=57,30, dan rerata PER P0= 1,08%, P3=1,15%, P5=1,20, P7=1,5%. Pada kelompok berat badan berpengaruh sangat nyata ((P<0,01), hasil rata-rata BK K1=63,05%, K2=65,15%, K3=66,45%, K4= 66,88%, rerata BO K1=53,90%, K2=55,31%, K3=56,27%, K4=58,28%, hasil rata-rata PER K1 =1,19%, K2= 1,17%, K3=1,16%, K4= 1,15%. Kesimpulan penelitian ini yaitu penambahan probiotik Lactobacillus salivarius sebanyak 5 gram mencapai peningkatan kecernaan BK dan BO yang optimal. Kelompok bobot kelinci 1.051 kg - 1.187 kg menunjukkan kecernaan BK dan BO yang optimal. Penambahan probiotik Lactobacillus salivarius dengan 3 gram probiotik Lactobacillus salivarius mencapai pertumbuhan efisiensi protein yang optimum dan kelompok kelinci dengan bobot badan 710 gram sampai 915 gram menunjukkan rasio efisiensi protein yang optimum.

 

Kata kunci : Lactobacillus salivarius, terenkapsulasi, Kecernaan Pakan, Protein Efisiensi Ratio, Kelinci NZW.


Full Text:

PDF

References


Alfadli N. S.,Noor S., Hertanto B.S. Harjunowibowo D., Cahyadi M. 2017.Evaluasi penggunaan probiotik limbah bioethanol dalam pembuatan kompos. Prosiding Seminar Nasional Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret,367-371.

Araujo,K. M.d., Lima, A. d. & Silva, J.d.N., 2014. Indentification of Phenolic Compound and Evaluation of Antioxidan and Antimicrobial Properties of Euphorbiatirucalli L..Antioxidants,3: 159-175.

Aurora. 1983. Probiotik lokal meningkatkan kandungan iga usus halus tikus yang diinfeksi enteropathogenic E.Coli (Epec):studi imunohistokimia. Jurnal Kedokteran Hewan - Indonesian Journal of Veterinary Sciences, 7(2),78–85.

Brahmantiyo, Setiawan, M. A., dan M.Yamin.2015. Sifat Fisik dan Kimia Daging Kelinci Rex dan Lokal (Oryctolaguscuniculus).Vol.16No1Hal:1907-1760. Institut Pertanian Bogor.

Kamal . 1994 . A Probiotic Bacteria As Biological Control Agents In Aquaculture.Microbiology And Molecular Biology Review64: 2527-2533.

Sa`diyah,Kalimatus (2017) Pengaruh Penambahan Probiotik Bentuk Tepung Dalam Pakan Lengkap Terhadap Bobot Potong Dan Karakteristik Karkas Kelinci Peranakan New Zealand White Periode Lepas Sapih,Universitas Brawijaya.

Sutanto.2008. Penampilan Produksi Kelinci Lokal Menggunakan Pakan Pellet Dengan Berbagai Aras Kulit Biji Kedelai.Proseding Seminar Nasional Teknologi Peternakan danVeteriner.

Verschuere,L.,Rombbat,G.,Sorgeloos,P., &Verstraete,W.,2000. Probiotic Bacteria as Biological control Agents in Aquaculture. Microbiol. Mol.Biol.R. ,64 (4) :655- 671.

Wulandari N, Muchtadi TR, Irene R. 2015. Palm oilmicroencapsulation by coacervation, thinlayer drying, and silica dioxide absorption technique.World J Eng Technol 3: 26-30. DOI :10.4236/ wjet.2015.33B0.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.