PENGARUH PENAMBAHAN PROBIOTIK Lactobacillus salivarius TERENKAPSULASI PADA PAKAN KELINCI TERHADAP PERFOMANS KELINCI NEW ZEALAND WHITE

Muh ’Ainun Syamsuddin Haris, Dedi Suryanto, M Farid Wadjdi

Abstract


Bertujuan menemukan dosis terbaik penambahan probiotik Lactobacillus salivarius terenkapsulasi pada pakan kelinci terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan serta diharapkan menjadi pedoman pemberian dosis probiotik Lactobacillus salivarius terenkapsulasi dalam pakan kelinci New Zealand White. Materi penelitian meliputi Kelinci New Zealand White, Lactobacillus salivarius, bahan pakan meliputi jagung kuning 26%, pollard 15%, dedak halus 7,50%, bungkil kedelai 14%, Gandum 10%, gaplek 5%, DDGS 10%, bungkil kelapa 5%, kulit kacang tanah 5%, mineral 2,25% dan garam 0,25%. Metode penelitian ini yakni eksperimen Rancangan Acak Kelompok, terdiri atas 4 perlakuan dan 4 kelompok. Variabel yang diamati yakni konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Data hasil penelitian dianalisis ragam kemudian dilanjutkan uji BNT. Hasil penelitian didapatkan perlakuan dan kelompok berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi pakan dengan rataan P0=4579,00a, P1=4726,25ab, P2=4851b, P3=4901,25b, sedangkan rataan K1=4509,5a gram/ekor, K2= 4716,25ab gram/ekor, K3= 4829,00bc gram/ekor, K4=5003,50c gram/ekor. Hasil perlakuan dan kelompok didapatkan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap PBB dengan rataan P0=739,50a, P1=868,75b, P2=932,75c, P3=983,75d, sedangkan rataan K1=865,25a gram/ekor, K2=888b gram/ekor, K3=903,25c gram/ekor, K4=921,75d gram/ekor. Hasil perlakuan dan kelompok didapatkan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap FCR  dengan rataan P0=5,77d, P1=5,44c gram/ekor, P2=5,2b, P3=4,98a, sedangkan rataan K1=5,24a, K2=5,34b, K3=5,37b, K4=5,45c. Disimpulkan penambahan probiotik Lactobacillus salivarius terenkapsulasi berpengaruh terhadap Perfomans kelinci New Zealand White. Penggunaan dosis probiotik Lactobacillus salivarius sebanyak 7g/kg pakan memperlihatkan hasil terbaik.

Kata kunci : Lactobacillus salivarius, kelinci, konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan.

 


References


Church, D. C. dan W. G. Pond. 1988. Basic Animal Nutrition and Feeding. 3rd Eds. John Willey and Sons. Inc. New York.

Gunawan dan Sundari. 2003. Pengaruh Penggunaan Probiotik dalam Ransum Terhadap Produktivitas Ayam. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Polii, P. F., K. Maaruf, Y. Kowel, H. Liwe dan Y. C. Raharjo. 2015. Pengaruh pertambahan zat aditif (enzim dan asam organik) dengan protein tinggi dan rendah pada pakan berbasis dedak terhadap performan kelinci.Jurnal Zootec. 35(2): 280-288.

Putra, I. G. M., dan Budiasana, N. S., 2006. Kelinci Hias.Penebar Swadaya. Jakarta.

Rizqiani, A. 2015. Performa Kelinci Potong Jantan Lokal Peranakan New Zealand White Yang Diberi Pakan Silase Atau Pelet Ransum Komplit. Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Sa'diyah, K. 2017. Pengaruh Penambahan Probiotik Bentuk Tepung Dalam Pakan Lengkap Terhadap Bobot Potong Dan Karakteristik Karkas Kelinci Peranakan New Zealand White Periode Lepas Sapih, Universitas Brawijaya.

Salman, J. A. S. 2014. Effect of Lactobacillus salivarius Metabolities Against Staphylococcus aureus Producing Phenol-Soluble Modulins (PSMs). International Journal of Current Microbiology. Vol 3 No. 8. 178-184.

Sarwono. B. 2005. Beternak Kelinci Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.

Shihite, E. R., Rosmaiti, A. Putriningtias dan A. S. A. Putra. 2020. Pengaruh Padattebar Tinggi Terhadap Kualitas Air dan Pertumbuhan Ikan Mas (Cyprinus carpio) dengan Pertambahan Nitrobacter. Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika. 4(1): 10-16.

Siregar, G. A. W., H. Nuraini dan B. Brahmantiyo. 2014. Pertumbuhan dan produksi karkas kelinci rex pada umur potong yang berbeda. Jurnal


Refbacks

  • There are currently no refbacks.