PENGARUH PENAMBAHAN CAMPURAN AMPAS KECAP DAN JAGUNG TERFERMENTASI PADA PAKAN BROILER FASE FINISHER TERHADAP BIAYA PAKAN PERKILOGRAM PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN INCOME OVER FEED COST

Indra Kurniawan Putra, Farid Wadjdi, Badat Muwakhid

Abstract


Penelitian  bertujuan  untuk  menganalisis  pengaruh  penambahan  campuran “ampas  kecap  dan  jagung terfermentasi” pada pakan broiler terhadap biaya pakan perkilogram pertambahan bobot badan dan Income Over feed Cost (IOFC). Pengambilan data diterapkan pada tanggal 18 Juni 2022 - 02 Juli 2022 di Dusun Mandiro, Desa Mojopurno, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur. Materi yang digunakan adalah ampas kecap, jagung, Aspergillus niger dan broiler. Metode penelitian adalah eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap, dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Dosis penambahan Ampas Kecap dan Jagung Fermentasi (AKJF) yaitu P0 = 0 ; P1 = 7,5%; P2 =15% ; dan P3 = 22,5%. Hasil penelitian menunjukkan penambahan AKJF tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap biaya pakan perkilogram pertambahan bobot badan dan Income Over Feed Cost (IOFC) broiler fase finisher. Rataan biaya pakan perkilogram pertambahan bobot badan P0 = 14.050, P1 = 13.137, P2 = 13.234, P3 = 12.806 dan rataan Income Over Feed Cost P0 = 11.716, P1 = 12.185, P2 = 12.429, P3 = 12.717. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan penamabahan “ampas kecap dan jagung terfermentasi” pada  pakan broiler fase  finisher sampai dengan dosis 22,5% dapat menurunkan biaya pakan perkilogram pertambahan bobot badan terbaik yaitu senilai Rp.1244,- dan meningkatkan Income Over Feed Cost (IOFC) terbaik senilai Rp.1000,-.

Kata kunci : Ampas kecap, Jagung terfementasi, Aspergillus niger, Income Over Feed Cost, Broiler.


Full Text:

PDF

References


Kerja. Bahan Ajar. Fakultas Peternakan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Herdiana. R. M., Y. Marchal., R. Dewanti dan Sudiyono. 2014. Pengaruh Penggunaan Ampas Kecap Terhadap Pertambahan Bobot Harian, Konversi Pakan, Rasio Efisensi Protein dan Produksi Karkas Itik Lokal Jantan Umur Delapan Minggu. Buletin Peternakan. 38 (3) : 157-156.

Ketaren, P. P. 2010. Pakan Alternatif Itik. Balai Penelitiam Ternak. P.O. Box 221, Bogor, 16002.

Prawirokusumo, S. 1990. Ilmu Gizi Komparatif. BPFE. Yogyakarta.

Rasyaf, M. 2003. Manajemen Peternakan Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rasyaf, M. 2004. Beternak Ayam Kampung. Penebar Swadaya: Jakarta.

Riyanti., D.W. Gustira, dan T. Kurtini.2015. Pengaruh Kepadatan Kandang Terhadap Performa Produksi Ayam Petelur Fase Awal Grower. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 3 (1):8792.

Saffar, A.. F. Khajali. 2010. Application of Meal Feeding and Skip a Day Feeding With or Without Probiotics for Broiler Chickens Grown at High-Altitude to Prevent Ascites Mortality. America Journal of Animal and Veterinary Science.

Suciani, K. W. Parimartha, N. L. G. Sumardani, I. N. G. Bidura, I. G. N Kayana, dan S. A. Lindawati, 2011. Penambahan Multi Enzim dan Ragi Tape dalam Ransum Berserat Tinggi Untuk Menurunkan Kolesterol Daging Ayam Broiler. Jurnal Veteriner. Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Bali.

Sulistyani. 2015. Pengaruh Penggunaan Tepung Kulit Kulit Buah Pepaya (Carica Papaya L.) dalam Pakan Terhadap Penampilan Produksi Ayam Pedaging. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya. Malang.

Wahju, J. 2004. Ilmu Nutrisi Unggas. Cetkan ke-V. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta,

Wijaya, H. 2010. Persentase Karkas, Lemak Abdominal, dan Organ dalam Ayam Broiler yang di beri Ransum dengan Penambahan Cassabio. Itb. Bogor.

Yamin, M. 2008. Pemanfaatan Ampas Kelapa Fermentasi dalam Ransum Terhadap Efisiensi Ransum dan Income Over Feed Cost Ayam Pedaging. Jurnal Agroland. Program Studi Produksi Ternak. Fakultas Pertanian Universitas Tadulako


Refbacks

  • There are currently no refbacks.