PENGARUH LAMA PENYIMPANAN SEMEN DENGAN PENGENCER SARI WORTEL (Daucus carota) PADA SUHU RUANG TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA KELINCI REX (Oryctolagus cuniculus)

Moh Fariz Abdillah, Nurul Humaidah, Dedi Suryanto

Abstract


ABSTRAK
Penelitiandinidbertujuanduntukdmengetahuidpengaruhdlamadpenyimpanandsemendpada dsuhudruangddengan pengencersSari Wortel dan Kuning Telur terhadap kualitas spermatozoa Kelinci Rex. Kelinci Rex adalah kelinci yang memiliki 2 keunggulan yaitu sebagai kelinci pedaging dan hias. Materi yang digunakan adalah semen Kelinci Rex umur 10 bulan, pengencer Sari Wortel, Kuning Telur dan EosindNegrosin. Metodeepenelitianhekperimental dengan RancanganhAcakdLengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan.
Perlakuandadalahdlamadpenyimpanandyaitu P0 (0 menit), P1 (30 menit), P2 (60 menit), P3 (90 menit) dan P4 (120 menit). Data yang didapat Dianalisa of varian (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji BedacNyatacTerkecil (BNT). VariabeldyangddiamatidadalahdMotilitas dan Viabilitas spermatozoa. Hasil penelitiandmenunjukkandbahwadperlakuandlamadpenyimpanan Semen
Kelinci Rex dalam pengencer Sari Wortel padassuhusruangsmemberikanspengaruhssangatsnyata (P<0,01) terhadap kualitas Spermatozoa Kelinci Rex. Rata-ratasMotilitassSpermatozoa (%) adalah
P0 = 80,00%d, P1= 73,00%cd, P2= 67,00%bc, P3 = 58,40%ab, dan P4= 52,60%a. Viabilitas (%) P0 = 76,00%e, P1 = 63,40%d, P2 = 57,40%c, P3 = 49,80%b, dan P4= 40,60%a. KesimpulanoadalahdlamahpenyimpananrsemeniiKelinci Rex dalam pengencer Sari Wortel pada suhu ruang berpengaruh tehadap motilitas dan viabilitas spermatozoa. Penyimpanan semen sampai 120 menit masih memberikanii’hasilii’yangii’bagusii’terhadapiiijkualitasii’spermatozoaaasehinggariiimasih’hlayak kiidigunakankuntukkeperluanwInseminasi Buatan (IB).
Kata kunci : Penyimpanan, Sari Wortel, Kualitas, Semen, Kelinci Rex


Full Text:

PDF

References


Anonimus. 2009. Motilitas Massa Kualitas

Semen. SNI 7532:2009. Badan

Standardrisasi Nasional.

Anonimus. 2015. Efeks Daun Katuk

Sauropus AndrogynussI

Merrdterhadap KualitasSpermatozoa-Kelinci.

https://www.neliti.com/id/publicat

ions/186670/efek-daun-katuksauropus-androgynus-l-merrterhadap-kualitas-spermatozoakelinci. Diakses pada tanggal 15

April 2019.

Evans, C. and Maxwell. 1987. Salomons

Artificial Insemination of Sheep

and Goats. Butter Woths Pty Ltd

Collingwood. Victoria

Farrel, D. J. dan Y. C. Rahardjo. 1984.

Potensi Ternak Kelinci Sebagai

Penghasil Daging. Pusat

penelitian dan Pengembangan

Peternakan, Bogor.

Feradis, 2010. Bioteknologi Reproduksi

pada Ternak. Alfabeta. Bandung.

FikaD. 2006. Karakteristik Morfometrik,

Pertumbuhan, dan Reproduksi

Kelinci Rex. Laporan Praktik

Kerja Lapangan. Ciawi (ID):

Balitnak. Bogor.

Garner DL, ’Hafez ’ESE. ’2000.

’Spermatozoa ’’and Seminal

Plasma. Di dalam: Hafez ESE,

Hafez B, editor. Reproduction in

Farm Animals. 7th Ed. Lipincott

Williams and Wilkins.

Philadelphia (US).

Hustamin, R., 2006. Panduan Memelihara

Kelinci Hias. Agromedia Pustaka.

Jakarta.

Mulyadi, D. S., A. Yuniawan. 2011.

Pengaruh Lama Penyimpanan

Terhadap Motilitas dan Fertilitas

Spermatozoa Ayam Kate Lokal.

Cakrawala Galuh Vol (1) No.6.

Jakarta.

Nalbandov, A. ’’V. ’1990. Fisiologi

Reproduksi Pada Mamalia dan

Unggas.Terjemahan Srigandono,

B. dan Praseno.Universitas

Indonesia, Jakarta.

Partodihardjo, S. 1982. Ilmu Reproduksi

Hewan. Mutiara, Jakarta.

Parera, Z. Prihatiny, D. F. ’Souhoka, ’dan

M. ’Rizal 2009. Pemanfaatan

Sari’’Wortel

Sebagai’’Pengencer’’Alternatif’’S

permatozoa Epididimis Sapi Bali.

Laporan

Penelitian.’’FakultasPertanian

’Universitas Pattimura. Ambon.

Raharjo, Y.C., B. Brahmantiyo, T.

Murtisari., T. Sartikadan S.

Iskandar. 2006. Peningkatan

Mutu Genetik Ternak Kelinci

Melalui Sistem “Open Nucleus”.

Laporan Akhir Penelitian. Balai

Penelitian Ternak, Badan Litbang Pertanian,

Departemen Pertanian. Bogor.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.