PENGARUH PEMBERIAN FORMALIN TERHADAP WARNA BULU KUNING, DAYA TETAS, DAN MORTALITAS DOC PADA SAAT PENETASAN

Herman Christantyo, Mudawamah mudawamah, Dedi Suryanto

Abstract


Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruhnya formalin terhadap warna bulu kuning, daya tetas, mortalitas DOC pada saat penetasan. Materi penelitian ini menggunakan formalin dan telur strain ayam broiler dengan lama penyimpanan 4 hari. Untuk warna bulu setiap unit percobaan
terdiri dari 450 ekor tiap mesin. Pengamatan warna bulu dengan cara membandingkan dengan kamus warna. Sedangkan untuk daya tetas dan mortalitas menggunakan 12 mesin tetas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengakap
(RAL), dengan tiga perlakuan. Data yang diperoleh dianalisis ragam. Hasil analisis ragam menunjukan bahwa pemberian formalin tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap daya tetas dan mortalitas. Rataan frekuensi warna bulu kuning P1; daffodil (10,00%), lemon (13,33%), banana (76,77%), P2; yellow (19,33%), daffodil (2,72%), flaxen (4,72), butter (6,94%), lemon (65,94%),
dandellion (0,33%), P3;fire (4,00%), bumbllebee (6,39%), banana (2,28%), butter (1,50%), honey (78,56%), blonde (5,33%), pineapple (1,89%), tuscansun (0,06%). Rata-rata daya tetas P1; 87,82, P2; 87,06, P3; 87,59. Rata-rata mortalitas P1; 6,75 , P2;7,02 , P3;7,20. Kesimpulan penambahan
formalin berbagai dosis tidak berpengaruh terhadap daya tetas dan mortalitas, akan tetapi hanya memberikan frekuensi warna bulu yang lebih tinggi. Sebaiknya pemberian formalin dengan dosis 800 ml saja untuk menghasilkan warna yang lebih banyak dan pekat.


Full Text:

PDF

References


Anderson, S. 2012. Effect of storage

temperature on antimicrobial

properties of chicken egg white

against Salmonella typhimurium

and Staphylococcus aureus at

various storage condition of liquid egg. 10th Annual TAMUS

Pathways Student Research.

Auzaini, M., Mudawamah, D. Suryanto, dan

M.Z. Fadli. 2013. Variasi

Fenotipe Morfometri Burung

kenari Dewasa antara warna bulu

terang kuning dan putih.

JurnalTernakTropika Vol. 14, No.

, p. 31-37.

https://ternaktropika.ub.ac.id/inde

x.php/tropika/article/view/180.

Dewanti, R., Yuhan, dan Sudiyono. 2009.

Pengaruh bobot dan frekuensi

pemutaran telur ter-hadap

fertilitas, daya tetas, dan bobot

tetas itik lokal. Buletin Peternakan. 38 (1): 16-20.

Kartasudjana, R. dan E. Suprijatna. 2006.

Manajemen Ternak Unggas.

Penebar Swadaya. Jakarta

Lesson, S and T. Walsh, 2004 .Feathering in

commercial poultry I . Feather

growth and composition. World’s

Poultry Science Journal, 60 : 42 -

Nandhra, I. P., Sudjarwo, E., dan Hamiyanti,

A. A. 2012. Pen-garuh

penggunaan ekstrak daun sirih

(Piper betle linn.) pada

pencelupan telur tetas itik mojosari terhadap daya tetas dan

mortalitas embrio. JIIP. Vol 25

(1): 16-23.

Soeripto dan Poeloengan, M. 1991. Iso-lasi

bakteri dari embrio ayam broiler

yang tidak menetas dan

sensitivitasnya terhadap bebera-pa

antibiotik. Balai Penelitian

Veteriner. Bogor.

Zamzamy, S. P., Sudjarwo, E., Hami-yanti,

A. A. 2015. Pengaruh penggunaan

ekstrak daun be-luntas (Pluchea

indica less.) pada pencelupan telur

tetas itik Mojosari terhadap daya

tetas dan mortalitas embrio.

Fakultas Peternakan. Universitas

Brawijaya, Malang.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.