STUDI KASUS KAWIN BERULANG ( Repeat Breeding ) PADA SAPI POTONG DI KECAMATAN TANGARAN KABUPATEN SAMBAS KALIMANTAN BARAT
Abstract
ABSTRAK
Rendahnya kapasitas regenerasi sapi merupakan masalah yang sering terjadi pada peternakan rakyat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa faktor-faktor yang terkait dengan kejadian kawin berulang sapi potong di Kecamatan Tangaran Kabupaten Sambas. Materi yang digunakan adalah data dari 50 peternak sapi potong yang pernah terkena kasus repeat breeding di Kecamatan Tangaran. Metode penelitian adalah metode survey. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan data sekunder dari Dinas Peternakan dan Pemerintah daerah. Data dianalisa secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan kejadian kawin berulang terjadi pada ternak BCS 2, hijauan pakan kuantitas kurang dengan kualitas rendah, air minum yang diberikan terbatas, tidak adanya service petugas di tingkat peternak, pengetahuan dan pengamatan estrus rendah. Kesimpulan yaitu kasus kawin berulang terjadi pada peternakan dengan manajemen yang rendah, kualitas dan kuantitas pakan kurang  dan tidak adanya pelayanan dari petugas kesehatan hewan.
Kata Kunci: studi, kasus, kawin, berulang, sapi
Full Text:
PDFReferences
Akoso, B.,T. 2009. Epidemologi dan Pengendalian Antraks. Kanisius. Yogyakarta.
Anonimus. 2009. Petunjuk Praktis Menggemukan Domba, Kambing dan Sapi Potong. PT.Agromedia Pustaka. Jakarta.
Anonimus. 2018. Jenis Penyakit Hewan Tidak Menular wilayah Kabupaten Sambas. Dinas Perikanan, Peternakan dan Kesehatan Kewan. Sambas.
Arikunto, 2010. Metode Penelitian. Digilib Unila. Lamongan.
Damayanti, P.N., T.Sardjito, dan R.A, Prastiya. 2020. Faktor-Faktor Risiko Kawin Berulang Pada Sapi Potong di Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Banyuwangi. Jurnal Veteriner pISSN: 1411-8327; eISSN: 2477-5665.
Diakses Pada Tanggal 18 April 2021.
Edwina S, dan Cepriadi. 2006. Analisa Pendapatan Peternakan Ayam Brioler Pola Kemitraan Di Kota Pekanbaru. Jurnal Peternakan. Fakultas Peternakan UIN SUSKA Riau, 3(1) Februari 2006.
Hafez ESE. 2000. Reproduction In Farm Animals. 7th ed. Lippincott William & Wilkins. A Wolter Kluwer Company. Pp 55-63.
Harinto, A.,P. 2018. Managemen Pakan Sapi Potong. https://ternak-sehat.fkh.ugm.ac.id/2018/10/08/managemen-pakan-sapi-potong/ . Diakse Pada Tanggal 05 Januari 2022.
Medionovianto,R.,D. 2014. Penyerentakan Birahi Sapi https://tabloidsinartani.com/detail/indeks/mimbar-penyuluhan/1184-penyerentakan-birahi-sapi #:~:text=Fase%20estrus%20dan%20metestrus%20berlangsung,berjalan%20sampai%20hari%20ke%2021. Diakses Pada Tanggal 18 April 2021.
Mulyawati, I. M., Mardiningsih, D., & Satmoko, S. (2016). Pengaruh Umur, Pendidikan, Pengalaman dan Jumlah Ternak Peternak Kambing Terhadap Perilaku Sapta Usaha Beternak Kambing di Desa Wonosari Kecamatan Patebon. Agromedia: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian, 34(1).
Noakes D.,E. 2009. Veterinary Reproduction and Obstetrics, 9th ed. Edinburgh London Elsevier Sci : 399–408.
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
Nurwanto, H. 2014. Resolusi Swasembada Daging Dan Susu Melalui Optimalisasi Reproduksi Dan Perbibitan. Jogjavet.
Prihatno, S.,A, Kusumawati A, Karja NWK, dan Sumiarto B. 2013. Prevalensi dan Faktor Resiko Kawin Berulang pada Sapi Perah Pada Tingkat Peternak. Jurnal Veteriner 14(4): 452-461.
Prihatno, S.,A. 2006. Beternak Sapi Perah Secara Intensif. PT. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Setiana, L., 2005. Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. Ghalian Indonesia. Bogor.
Siregar. 2008. Ransum Ternak Ruminansia. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sugeng. 2008. Sapi Potong. Penebar Swadaya: Jakarta.
Susilorini, T.E., M.E. Sawitri dan Muharlien. 2007. Budi daya 22 Ternak Potensial. Penebar Swadaya: Jakarta.
Refbacks
- There are currently no refbacks.