PENGARUH PENAMBAHAN Aspergillus Niger PADA HAYLASE COMPLETE FEED BERBASIS BAGAS TEBU DAN KOTORAN AYAM PETELUR TERHADAP KECERNAAN IN VITRO
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat penambahan Aspergillus niger pada haylase complete feed berbasis bagas tebu campuran kotoran ayam terhadap kandungan kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organic (KcBO) secara invitro. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bagas tebu dan Kotoran ayam. Metode penelitian ini adalah
percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakukan dan masing-masing diulang 3 kali dengan fermentasi P1=6ml, P2=8ml dan P3=10ml. data hasil pengujian dianalisis ragam (anova) jika ada pengaruh nyata dilanjutkan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukan bahwa masing-masing perlakuan berpengaruh sangat nyata
(P<0.01) meningkatkan kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO). Adapun nilai rata-rata kandungan (%) KcBK yaitu P0= 34,26%a, P1= 36,61%b, P2= 39,25%c P3= 40,88%c. Sedangkan nilai rata-rata kandungan (%) KcBO yaitu P0= 23,45%a, P1= 23,77%ab, P2= 26,79%b, P3= 27,24%c. Disimpulkan bahwa tingkat penambahan kapang Aspergillus niger dalam haylase complete feed berbasis bagas tebu dan kotoran ayam dengan lama fermentasi 7 hari dapat meningkatkan kandungan KcBK dan KcBO. Tingkat penambahan Aspergillus niger menghasilkan kandungan KcBK dan KcBO tertinggi pada dosis 10 ml/ 1 kg bahan, dengan kandungan KcBK P3=40,88% dan KcBO P3=27,24%. Untuk mendapatkan hasil complete feed yang lebih baik
disarankan di fermentasi menggunakan Aspergillus niger dengan dosis 10ml/ 1 kg bahan.
.Kata kunci: bagas tebu, kotoran ayam, Aspergillus niger, complete feed, haylase, KcBK, KcBO
percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakukan dan masing-masing diulang 3 kali dengan fermentasi P1=6ml, P2=8ml dan P3=10ml. data hasil pengujian dianalisis ragam (anova) jika ada pengaruh nyata dilanjutkan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukan bahwa masing-masing perlakuan berpengaruh sangat nyata
(P<0.01) meningkatkan kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO). Adapun nilai rata-rata kandungan (%) KcBK yaitu P0= 34,26%a, P1= 36,61%b, P2= 39,25%c P3= 40,88%c. Sedangkan nilai rata-rata kandungan (%) KcBO yaitu P0= 23,45%a, P1= 23,77%ab, P2= 26,79%b, P3= 27,24%c. Disimpulkan bahwa tingkat penambahan kapang Aspergillus niger dalam haylase complete feed berbasis bagas tebu dan kotoran ayam dengan lama fermentasi 7 hari dapat meningkatkan kandungan KcBK dan KcBO. Tingkat penambahan Aspergillus niger menghasilkan kandungan KcBK dan KcBO tertinggi pada dosis 10 ml/ 1 kg bahan, dengan kandungan KcBK P3=40,88% dan KcBO P3=27,24%. Untuk mendapatkan hasil complete feed yang lebih baik
disarankan di fermentasi menggunakan Aspergillus niger dengan dosis 10ml/ 1 kg bahan.
.Kata kunci: bagas tebu, kotoran ayam, Aspergillus niger, complete feed, haylase, KcBK, KcBO
Full Text:
PDFReferences
Arora, S. P. 1989. Pencernaan Mikrobia
pada Ruminansia. Gadjah
Mada University Press.
Yogyakarta
Ida. B. 2010. Fermentasi Tongkol Jagung
(kecernaan kurang dari 50%)
dalam Ransum Komplit
Domba Komposit Sumatera
dengan Laju Pertumbuhan
kurang dari 125 gram/hari.
Program Insentif Riset
Terapan. Balai Penelitian
Ternak. Bogor.
Niken, 2009. Mengenal Lebih Jelas
Trichoderma sp.
Biochemistry 19(2)75-79.
Sukaryani, S. 2017. Nilai Kecernaan In
Vitro Jerami Padi
Fermentasi. Lembaga
Penelitian Dan Pengabdian
Kepada Masyarakat
Universitas Pgri Semarang.
Semarang
Suparjo. 2008. Evaluasi pakan secara in sacco.
Laboratorium Makanan Ternak.
Fakultas Peternakan. Universitas
Jambi. Jambi
Refbacks
- There are currently no refbacks.