PENGARUH LAMA PENYIMPANAN SEMEN DENGAN PENGENCER SITRAT DAN KUNING TELUR TERHADAP KUALITAS SEMEN AYAM PETARUNG MAGON
Abstract
adalah lama penyimpanan (menit) yaitu P0= 0, P1= 30, P2= 60 dan P3= 90. Masing-masing perlakuan diulang 5 kali. Variabel yang diamati adalah kualitas spermatozoa meliputi : konsentrasi, motilitas, viabilitas dan abnormalitas sprematozoa. Data yang diperoleh dianalisis varian dan dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama penyimpanan semen pada
suhu ruang dalam pengencer Sitrat dan kuning telur berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kualitas spermatozoa. Nilai rata-rata (%) konsentrasi (106) P0 = 322,4 ; P1= 285,0 ; P2 = 254,0 dan P3= 229,4. motilitas P0= 77,4 ; P1= 54,00 ; P2= 46,20 dan P3= 34,00. viabilitas (%) adalah P0= 45,40 ; P1= 41,6 ; P2= 41,0 dan P3= 35,4. abnormalitas (%) adalah P0= 10,00 ; P1= 13,40 ; P2=
14,00 dan P3= 19,00. Kesimpulan adalah lama penyimpanan semen pada suhu ruang dalam pengencer sitrat dan kuning telur berpengaruh terhadap kualitas spermatozoa dan penyimpanan semen sampai 60 menit masih layak digunakan untuk Inseminasi Buatan.
Kata Kunci : Ayam Magon, lama penyimpanan, kualitas semen, pengencer
Full Text:
PDFReferences
Bearden, H.J. and J.W. Fuquay. 2004. Applied
Animal Reproduction. 6th Ed. Prentice
Hall. Upper Saddle River. New Jersey.
Danang, D. R. 2012. Pengaruh Lama Simpan
Semen Terhadap Kualitas
Spermatozoa Ayam Kampung Dalam Pengencer Ringer’s pada Suhu 40º
C. Jurnal Ternak TropikaVol. 13,
: 47-57.
Ervandi., M. 2009. Pengaruh pengencer
yang berbeda terhadap kualitas
spermatozoa sapi hasil sexing
dengan gradien albumin(putih
telur). JITV 18(3): 177-184.
Hafez, E.S.E. 2000.Semen Evaluation
Reproduction in Farm Animals.. In:
HAFEZ, E.S.E. 1993.
Reproduction in Farm Animals.6
Th Ed. Lea & Febiger,
Philadelphia. Hal 424-439.
Hopkins, S.M. and L.E.Evans. 2003.
Artificial Inseminations in
McDonald’s Veterinary
Endocrinology and
Reproduction.Edited by Mauricho
H. Pineda and Michael P.Dooley.
thedition. Iowa statePress. USA:
-368.
Ihsan, N. M., 2009. Bioteknologi
Reproduksi Ternak. Universitas
Brawijaya. Malang
Lake, P.E. 1971. The Male in
Reproduction. In : D.J. Bell and
B.M. Freeman (ed) Physiology
and Biochemistry of Domestic
Fowl. Vol 3. Academic Press
London.
Salmin. 2000. Oksigen Terlarut (DO) dan
Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD)
sebagai Salah Satu Indikator
Untuk Menentukan Kualitas
Perairan.LIPI.Jakarta
Sastrodihardjo, S. 1996. Inseminasi Buatan
Pada Ayam Buras. Leaflet,
Cetakan Kedua Balitnak,
Puslitbang Peternakan Bogor.
Steel, R. G. D. dan J. H. Torrie. 1991.
Prinsip dan Prosedur
Statistika.Diterjemahkan oleh
Bambang Sumantri. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta
Susilawati, S. dan T. Hernawati, 1992.
Penggunaan Pengencer Larutan
Buah Untuk Menyimpan Semen
Domba. Media Kedokteran Hewan.
Vol.3.No.3.
Susilawati, T. 2011. Spermatology. UB Press.
Universitas Brawijaya. Malang.
Suyadi. 2000. Kualitas Semen Ayam Arab Dalam
Berbagai Lama Penyimpanan Suhu
Kamar. Jurnal Tropika volume 1 nomor 1.
Fakultas Peternakan. Universitas
Brawijaya Malang
Toelihere, M. R. 1993. Inseminasi Buatan pada
Ternak. Angkasa, Bandung.
Yousef, M.I; Abdallah, G.A dan Kamel, K.I. 2003.
Effect of ascorbic acid and vitamin E
supplementation on semen quality and
biochemical parameters of male
rabbits. AnimReprod Sci, 76: 99-111
Yunarawati, S. 2001. Pengaruh Lama Simpan
Terhadap Kualitas Simpan Ayam Kedu
dalam Pengencer Ringer’s pada Suhu
°C.Skripsi. Fakultas
Peternakan.Universitas Brawijaya.
Malang.
Refbacks
- There are currently no refbacks.