KOMPARASI FENOTIPE KUANTITATIF PEJANTAN DAN INDUK KAMBING PERANAKAN ETAWAH UNGGUL DENGAN PETERNAKAN RAKYAT (ARTICLE REVIEW)
Abstract
Komparasi fenotipe kuantitatif menggunakan nilai komparasi dan chi-square yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara kambing PE unggul dengan peternakan rakyat. Hasil komparasi (%) sifat kuantitatif pejantan di desa Karangwuni (bobot badan=14,71%), Sidomulyo (lingkar dada=2,82%), Tandasura (bobot badan=78,68% ) dan Banda Aceh (lingkar skrotum=14,76%) dimana sifat dimasing-masing daerah tersebut lebih unggul dibandingkan SNI umur 12-18. Sedangkan umur 18-24 bulan dimasing-masing desa tersebut kecuali Sidomulyo, lebih unggul pada sifat tinggi pundak=3,21%, bobot badan=44,64% serta lingkar skrotum=14,78% dibandingkan pejantan unggul berdasarkan SNI. Pada induk yang berumur 12-18 bulan, sifat bobot badan adalah sifat unggul yang dimiliki yaitu di desa Karangwuni (53,85%), Sidomulyo (59,46%) dan Tandasura (27,08%). Sedangkan umur 18-24 bulan di masing-masing desa tersebut lebih unggul pada sifat bobot badan=17,65%, bobot badan=21,95% dan panjang badan=10,31%. Berdasarkan nilai komparasi disimpulkan bahwa sifat kuantitatif pejantan di peternakan rakyat 75% sama dan 25% lebih unggul dibandingkan dengan pejantan SNI pada umur 12-18 dan 18-24 bulan. Sedangkan nilai komparasi sifat kuantitatif induk di peternakan rakyat 33,3% sama dan 66,7% lebih unggul dibandingkan induk unggul berdasarkan SNI 12-18 bulan, tetapi 100% sama dengan induk unggul berdasarkan SNI 18-24 bulan.
Kata kunci : Kambing, PE, Fenotipe kuantitatif
Full Text:
PDFReferences
Batubara .A, Saddat .N, Subandriyo, Ismeth .I, B. Tiesnamurti, Anneke A. 2016. Kambing Peranakan Etawah. Jakarta: IAARD Press.
Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak. 2015. Kambing Peranakan Etawah. Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Jakarta.
Faozi, A.N., Priyono, A. dan Yuwono, P. 2013. Ukuran vital tubuh cempe bobot tubuh berdasarkan tipe kelahiran pada kambing peranakan etawah. Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):184-194.
Faruque S, Chowdhury SA, Siddiquee NU, Afroz MA. 2010. Performance and genetic parameters of economically important traits of Black Bengal goat. J Bangladesh Agril Univ. 8:67-78.
Kumar A, Singh U, Tomar A. 2007. Early growth paramether of Kutchi goats under organizae farm. India Vet J. 83:105-106.
M. Hendri, Ginta Riady, Razali Daud. 2017. Hubungan Lingkar Skrotum Dan Konsentrasi Spermatozoa Pada Kambing Peranakan Ettawa (PE) Jantan. Jurnal Pendidikan Dokter Hewan. 2(1) : 41-50.
Maupa, Z. 2010. Pengaruh Lingkungan Terhadap Produktivitas Kambing Peranakan Etawa (PE).
Mudawamah. 2017. Ilmu Pemuliaan Ternak. Malang:Intimedia.
Mudawamah , I.D. Retnaningtyas, M.F. Wadjdi, Badriyah, S. Susilowati, Aulanni’am, dan Gatot Ciptadi. 2014. Analisis Kemiripan Genetika Antara Kambing Peranakan Ettawa Hasil Kawin Alam Dengan Inseminasi Buatan Berdasarkan Rapd. Jurnal Kedokteran Hewan. 8(2).
Opi, A. K. N. 2016. Perbedaan Ketinggian Tempat Terhadap Pertambahan Bobot Badan Kambing Peranakan Etawa (Pe) Jantan Lepas Sapih. Jurnal Aves: 10(2). Hal: 58.
Rahim, L. 2020. Phenotypic characterization of local Peranakan Etawa goat reared in Polman regency, West Sulawesi. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 492 (2020) 012102.
Rasminati, N. 2013. Body Weight and Body Measurement Characteristics of Seven Goat Breeds in Indonesia. Jurnal Sains Peternakan. 11 (1): 43-48.
S. Yuliati Wahyu. 2019. Penerapan Prinsip Animal Welfare dalam Manajemen Pembibitan Ternak di BBPTUHPT Baturraden (http://bbptusapiperah.ditjenpkh.pertanian.go.id/?p=2964). Diakses pada 5 Januari 2021
Septiarini, N. 2011. Studi Komparasi Pengelolaan Peternakan Kambing Etawah (PE) di Dusun Nganggring dan Dusun Kebonan di Kabupaten Slemaan. Skripsi. Progrsm Studi Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.
Warmadewi .D.A, I G.L. Oka, N.P Sarini, I N. Ardika, Made Dewantari. 2015. Denpasar: Fakultas Peternakan Universitas Udayana.
Refbacks
- There are currently no refbacks.