PENGARUH UKURAN MANGKOK BUATAN TERHADAP PERSENTASE KEBERHASILAN LARVA JADI PUPA, PUPA JADI CALON RATU Apis cerana

Muhammad Nizham Pradiptha, Oktavia Rahayu Puspitarini, Muhamad Farid Wadjdi

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ukuran mangkok buatan terhadap persentase keberhasilan larva jadi pupa, pupa jadi calon ratu Apis cerana. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah larva Apis cerana yang berumur kurang dari 24 jam dengan menggunakan peralatan grafting , sangkar ratu, lilin malam dan peralatan pengaman. Metode penelitian ini menggunakan percobaan dengan metode Rancangan Acak Lengkap 3 perlakuan dan 6 ulangan, tiap ulangan terdiri dari 4 unit dari masing-masing perlakuan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah ukuran sel mangkok buatan. Ukuran mangkok yaitu P1=(kedalaman=0,75cm, lebar atas=0,65cm dan lebar dasar=0,44cm), P2=(kedalaman=0,85cm, lebar atas=0,71cm dan lebar dasar=0,54cm) dan P3=(kedalaman=1cm, lebar atas=0,71cm dan lebar dasar=0,62cm). Parameter yang diamati yaitu persentase larva jadi pupa dan pupa jadi calon ratu Apis cerana. Berdasarkan hasil perhitungan analisis ragam, diketahui bahwa ukuran mangkok buatan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap persentase keberhasilan larva jadi pupa dan pupa jadi calon lebah ratu Apis cerana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata larva jadi pupa yaitu P1=50%a ,P3=54,16%a dan P2=66,66%b dan rata-rata pupa jadi calon ratu pada Apis cerana yaitu P1=66,66%a, P3=91,66%a dan P2=100%b maka didapatkan bahwa perlakuan terbaik P2.  Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ukuran mangkok buatan sedang yang memiliki ukuran kedalaman 0,85 cm ,lebar atas 0,71 cm dan lebar dasar 0,54 cm mampu menghasilkan persentase larva jadi pupa 66,66% dan persentase pupa jadi calon lebah ratu Apis cerana  100%. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang bahan sel, bahan olesan, dan pengaruhnya terhadap morfometri lebah ratu agar mendapatkan ratu lebah yang unggul.

Kata kunci : lebah ratu, mangkok buatan, larva, pupa


Full Text:

PDF

References


Abrol D.P., Bhagat R.M, Sharma D. 2005. Mass rearing of Apis cerana F. queen. Journal of Asia Pacific Entomology, 8(3): 309-317

Gojmerac, W. L. 1980. Bees, Beekeeping, Honey and Pollination. AVI PublishingCo., Inc., Westport Connecticut.

Hadisoesilo S. 1993. Evolutionary and development of beekeeping in Indonesia. In: Proceeding of the Beenet Asia Workshop on Priorities in R&D on Beekeeping in Tropical Asia (Kuala Lumpur, 1992). pp. 39-44. Malaysia: Beenet Asia, Universiti Pertanian Malaysia, Southbound.

Kuntadi. 2007. Teknik pemuliaan lebah madu Apis cerana dengan pola partisipatif. In: Gintings N et al. (Eds.), Pemanfaatan Iptek untuk Kesejahteraan Masyarakat. Prosiding Gelar Teknologi (Purworejo, 30-31 Oktober 2007). pp. 157-165. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam.

_______. 2008. Perbandingan tiga cara uji untuk mengukur agresivitas koloni lebah madu Apis cerana. Info Hutan 5:355-363.

Kusuma, B. K. And N. S. Bhat. 2003. Effect of priming material and strength of cell builder colony on mass rearing of queens in Indian bees (Apis cerana indica Fab.). Indian Bee J., 65(1-2): 13-17.

Woodward D. 2010. Queen Bee: Biology, Rearing and Breeding. Balclutha: Northern Bee Books.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.