MODEL PENGEMBANGAN PETERNAKAN DI NUSA TENGGARA BARAT TERHADAP PRODUKTIVITAS SAPI BALI (Article Review)

Yulianti Yulianti, Nurul Humaidah, Dedi Suryanto

Abstract


Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mempunyai potensi pengembangan peternakan Sapi Bali yang bagus. Pengembangan potensi ini harus sesuai dengan kondisi sosiogeografis masyarakat. Oleh karena itu perlu mengidentifikasi model pengembangan peternakan Sapi Bali sehingga dapat meningkatkan produktivitas Sapi Bali. Model pengembangan peternakan Sapi Bali di NTB tergantung dari kondisi geografis, kepadatan penduduk,lingkungan dan budaya setempat terutama budaya pertanian peternakan. Di Pulau Lombok ketersediaan padang penggembalaan yang terbatas cocok menggunakan model pemeliharaan ternak secara semi intensif dan intensif. Sedangkan di Pulau Sumbawa ternak model ekstensif. Perlu penguatan edukasi kepada peternak tentang pentingnya penyediaan hijauan yang ekstensif, efisien dan berkelanjutan, manajemen pemeliharaan ternak yang produktif, teknologi pengolahan tanah dan irigasi dekat lokasi ternak, teknologi pengolahan limbah pertanian dan manajemen reproduksi terutama seleksi pejantan unggul di model pemeliharaan ekstensif dan inseminasi buatan pada model semi intensif dan intensif.

Kata Kunci: Model, Peternakan, Sapi, Bali, NTB


Full Text:

PDF

References


Agustin A. dan A. R Nurmanaf. 2002. Karakteristik Usaha Tani Ternak Ruminansia Kecil dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Penelitian Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Vol. X No. 1 Tahun 2002”.

“Andoyo, S., O. Yoku, T. Widayati, I. Sumpe”. 2012. Pengembangan Vilagge Breeding Center Sapi Bali dalm Mendukung Program Kecukupan Daging di Pulau Papua Barat. Laporan PenelitianPrioritas Nasional Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Universitas Negeri Papua, Manokwari.

Anonymous, 2000. Rencana Stategis Direktorat Jenderal Peternakan. Jakarta (ID).

------------, “2012. Membangun Kawasan Peternakan Terpadu Berbasis Sistem Inovasi Daerah di Nusa Tenggara Barat : Perjalanan Setahun SIDA NTB. Kemenristek. Jakarta”.

------------, “2012. Mendukung NTB Bumi Sejuta Sapi. Bahan Pelatihan Aplikasi Basis Data Budidaya Hewan Provinsi (DPKH) NTB. 8-10 Desember 2012. Mataram”.

Baba, Syahdar, Sitti Nurani Sirajuddin, Agustina Abdullah, Muhammad Aminawar. 2014. Hambatan Adopsi Integrasi Jagung dan Ternak Sapi di Kabupaten Maros, Gowa dan Takalar.Jurnal ITP. Vol. 3 No. 2. Januari 2014.

Bamualim A, Wirdahayati RB. 2002. Nutrition And Management Strategies to Improve Bali Cattle Productivity in Nusa Tenggara. Proceedings of the ACIAR Workshop Strategeis Improve Bali Cattle in Indonesia, Bali, Indonesia, 4-7 February 2002. P 17-22.

“------------, “2011. Pengembangan Teknologi Pakan Sapi Potong di Daerah Semi-Arid Nusa Tenggara.Pengembangan Inovasi Pertanian. 4(3): 175-188”.

Dahlanuddin, Muzani A, Sutaryono Y. A. McDonald. 2009. Strategi Peningkatan Produktivitas Sapi Bali Pada Sistem Kandang Kompleks: Pengalaman Di Lombok Tengah, NTB. Paper Presented at to Pengembangan Sapi Bali Berkelanjutan Dalam Sistem Peternakan Rakyat. Mataram.

Dicky Pamungkas, Y.N. Anggraeny, Kusmartono, Hartutik, S. Quigley dan D.P Poppi. 2011. Penggunaan Daun Lamtoro (L. Leucocephala) Dalam Ransum Terhadap Konsumsi, Kecernaan dan Pertambahan Bobot Badan Sapi Bali Jantan Lepas Sapih. Seminar NaSIONAL Teknologi Peternakan dan Veteriner 2011.

Dilaga, SH. “2014. Sapi Sumbawa Daya Genetik Indonesia. Pustaka Reka Cipta Bandung”.

“Dradjat A.S. dan Zainuri A. 2005. Identifikasi Kendala dan Penerapan Teknologi Pendukung” Pelaksanaan Inseminasi Buatan di NTB. Disampaikan dalam Seminar Nasional Industri Peternakan Modern II, “Inovasi Teknologi Peternakan untuk Meningkatkan Pengembangan Perbibitan Ternak Potong (Sapi dan Kerbau) di Indonesia”, Lombok. Journal Penelitian Universitas Mataram. Vol.I(2): 1-10.

Ernawati, NML., IK. “Ngawit., N Farida, dan I”. N. Sadia. 2012. Pengelolaan Gulma, Produk Hijauan Dan Limbah Pertanian Sebagai Pakan Ternak Awetan Silase dan Hay Serta Pemanfaatan Seresah In-situnya untuk Pupuk Organik Pada Sistem Usaha Tani Ekologis Terpadu di Lahan “Kering”. “Laporan Hasli” Penelitian Penprinas MP3EI 2011-2025 Fokus/Koridor Bali dan Nusa Tenggara, DP3M, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta.

Galina CS., Orihuela A and Rubio I., 1996. BEhavioural Trends Affecting Oestrus Detection in Zebu Cattle. Animal Reproduction Science. 42: 465-470.

Gunawan, D. 2017. Peningkatan Produktivitas Sapi Bali melalui Inseminasi Buatan dengan Sperma Sexing di Techno Park Banyumulek, Nusa Tenggara Barat Barat. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. 3(2) :216-219.

Gutteridge, RC., dan HM. Shelton.1998. Forage Tree Legume in Tropical Agriculture Departemen of Agriculture The University of Queensland Australia.

Hadi, P. U. dan N. Ilham. 2002. Problem dan Prospek Pengembangan Usaha Pembibitan Sapi Potong di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian 21 (4) : 148-157.

Hansum M., dan A. Lagaligo. 2003. An Overview On Rangland Productions At Two Location Of Communal Grazing For The Low In Coma Farmers In Palu Valley Central Sulawesi. J. Agroland 8(2): 203-207.

Hermansyah, Poerwoto, H., dan Mastur, 2006. Kajian Pemotongan Ternak Tidak Tercatat, Studi di Kabupaten Sumbawa, NTB. Seminar Nasional Industri Peternakan Modern di Palu, Sulteng.

Hilal. 2013. Kawasan Lar di Kabupaten Sumbawa. (Thesis). UGM. Yogyakarta.

Huyen, L.T.T., Harold, P., Markmann, Adan, A. V., 2011. Resource use Cattle Performance and Output Patterns on Different Farm Types in A Mountainous Province of Northern Vietnam. Anim, Prod. Sci. 51:650-661.

“Ifar, S. dan A. N. Bambang. 2002. Potensi dan” Prospek Usaha Peternakan Sapi Potong di Kawasan Timur Indonesia (KTI) dalam Kerangka “Pengembangan Kawasan Ekonomi Terpadu (KAPET)/ Semiloka” Strategi Pengembangan KAPET di Kawasan Timur Indonesia dalam Menghadapi Era Global, 5-6 Juli, Universitas Brawijaya.

“Imran, S. P. S. Budhi, N. Ngadiono, dan Dahlanuddin. 2012. Pertumbuhan Pedet” Sapi Lepas “Sapih yang Diberi Rumput Lapangan dan Disuplementasi daun Turi (Sesbania Glandiflora). J. Ilmu Ternak dan Tanaman. Vol 2(2) Oktober 2012”.

Khoibur J. F., 2005. Evaluasi Tingkat Keberhasilan Pelaksanaan Program Inseminasi Buatan Pada Sapi Bali di Kabupaten Jayapura. Buletin Peternakan, 15(4):20-27.

Kustiyah N. “F. 2013. Analisis Pembibitan Sapi Potong di Pulau Madura. Wartazoa 22(3): 113-126”.

“Mastika IM. 2002. Feeding Strategies to Improve the Production” Performance and Meat Quality of Bali Cattle (Bos sondaicus). Proceeding of the ACIAR Workshop Strategies to improve Bali cattle in Indonesia, Bali, Indonesia, 4-7 February 2002. P. 10-13.

Matondang, R. H., dan Rusdiana, S. 2013. Langkah-Langkah Strategis dalam Mencapai Swasembada Daging Sapi atau Kerbau 2014. J. Litbang Pertanian 32:131-139.

“Mulyani. A., Dedi Nursyamsi, dan Irsal Las”. 2014. Percepatan Pengembangan Pertanian Lahan Kering Iklim Kering di Nusa Tenggara. “Pengembangan Inovasi Pertanian. Vol. 7 No.4 Desember 2014: 187-198”.

Nur. M., Soekardono dan Kasip. L. M., 2015. Analisis Permintaan dan Penawaran Ternak Sapi di Nusa Tenggara Barat.Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia. Vol. 1. (1). P. 14-19. Desember 2015.

“Panjaitan, T. 2017. Pakan Tambahan” Meningkatkan “Pertumbuhan Pedet Prasapih”. Infotck. “Vol.1:1-17. BPTP NTB”.

Pertiwi. 2007. “Upaya Pelestarian Lar Sebagai” Padang Penggembalaan Bersama Peternak Tradisional yang Berwawasan Lingkungan di Kabupaten Sumbawa. (Tesis) UNDIP Semarang.

Prastowo, Hardjomidjojo, S., Pramudya, B., Murtilaksono, K. 2006. Review Trickle Irrigation Application In Groundwater Irrigation Schemes. Jurnal Keteknikan Pertanian, 20(1).

“Priyanti A., I”. “Inounu”., dan“N. Ilham. 2017”. “Pencegahan Pemotongan Sapi Betina Produktif melalui Tata Kelola Lembaga Korporasi Perusahaan Daerah. Wartazoa 27(2): 53-66”.

Purbajanti, E. D. (2013). “Strategi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong dalam Mendukung Program Swasembada Daging Sapid an Kerbau Tahun 2014. P. 109-110. Balai Penelitian Ternak. Bogor”.

“Ratnawati, S., M. Ratnada.,Yusuf., dan J. Nulik”. 2004. Pengelolaan Pakan Ternak di Lahan Kering Nusa Tenggara Timur (Prosiding), Sistem Kelembagaan Usaha tani “Tanaman-Ternak”. “Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian”. Hal. 242-249. Jakarta.

“Siswijono, S. B”., “V. M. A. Nurgiartiningsih”., “dan” Hermanto. 2014. Pengembangan Model Kelembagaam Konservasi Sapi Madura. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan. 24(1): 33-38.

“Soekardono. 2002”. “Integrasi Tanaman Ternak (Crop-Livestock System) dalam” Rangka “Menuju Pertanian Berkelanjutan”. “Prosiding” Seminar Nasional Pengkajian Pendapatan Petani Melalui Penerapan Teknologi Tepat Guna. 20-21 November. Hal 139. Mataram.

------------, 2009. Ekonomi Agribisnis Peternakan. Teori dan Aplikasinya Akademik Pressindo. Jakarta.

------------, “2009. Identifikasi Grade Sapi Bali Betina Bibit dan Koefisien Reproduksi Sapi Betina di Provinsi NTB. Buletin Peternakan”. Vol. 33. No. 2. H.74-80.

------------, “2013”. “Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB Tahun 2013. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB”.

Syafruddin, 2010. Modofikasi Sistem Pertanaman Jagung dan Pengolahan Brangkasan Untuk Meningkatkan Pedapatan Petai di Lahan Kering. Jurnal Litbang Pertanian, 20(1), 2011.

Sudirman, Yani, A dan Ardiyansyah. 2015. Upaya Pelestarian Lar untuk Menjaga Keseimbangan Potensi Peternakan dan Kearifan Lokal di Kabupaten Sumbawa. Universitas Samawa. (Skripsi) Ilmu Pertanian Universitas Sumbawa Besar.

“Talib C”., “Entwistle K”., “Siregar A, Budiarti-Turner” S, Lindsay D. 2002. Survey of Population and Production Dynamics of Bali Cattle and Existing Reeding Programs in Indonesia. Proceedings of the ACIAR Workshop Strategies to Improve Bali Cattle in Indonesia. “Bali, Indonesia, 4-7 February 2002. P. 3-9”.

------------, 2003. Strategies to Improve Bali Cattle in eastern Indonesia. Proceeding No. 110. Australian Centre for Internasional Agricultural Research, Canbera, Australia, pp. 39.

Tangendjadja, B. dan E. Wina. 2008. Limbah tanaman dan produksi sampling industry jagung untuk pakan. Balai penelitian ternak. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner. Bogor. Vol 3.

“Tawaf R., dan S. Kuswaryan. 2006”. “Kendala” Kecukupan Daging 2010. Hlm 173-185. Dalam B. Suryanto, Isbandi, B. S Mulyatno, B. Sukamto, E. Rianto, dan A. M. Legowo (Ed). Pemberdayaan Masyarakat Peternakan di Bidang Agribisnis Untuk Mendukung Ketahanan Pangan. Prosiding Seminar Nasional 2006, Semarang. Universitas Diponegoro.

“Tawaf, R”., “U. Hidayat”, “I. Hernaman”., “dan A. Daud”. “2010”. “Tantangan” Pengembangan Rantai Pasok Pakan yang Berkelanjutan di Indonesia. Makalah disampaikan Pada Konferensi Feed Chain Development in Indonesia. Universitas Padjajaran, 14 Juli 2010. 26 hlm. Bandung.

Wirdahayati, R. B., dan Bamualim. 1990. Cattle Productivity In The Province Of East Nusa Tenggara, Indonesia. Research Report, BPTP, Lili Kupang.

“Yasin S”. “2012”. “Produksi Ternak Ruminansia (Kerbau dan Sapi). Pustaka Reka Cipta:Mataram”.

Yudo Husodo S. “2005”. “Masa Depan Agribisnis” Ternak Potong Indonesia. Disampaikan dalam Seminar Nasional Industri Peternakan Modern II, “Inovasi Teknologi Peternakan untuk Meningkatkan “Pengembangan Perbibitan Ternak Potong” (Sapi dan “Kerbau”) “di Indonesia”, “Lombok” “20-21 Juli 2005”.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.