EFEKTIVITAS TEAT DIPPING HERBAL SEBAGAI PENCEGAHAN MASTITIS SUB KLINIS ArtIcle Review

Sri Wahyuni, Inggit Kentjonowaty, Nurul Humaidah

Abstract


Teat dipping merupakan tindakan preventif celup puting setelah pemerahan untuk pencegahan mastitis subklinis”.”Antiseptik yang seringdigunakan adalah larutan iodine”. “Penggunaan tanaman herbal sebagai larutan antiseptik teat dipping sudah banyak dilakukan”. “Contoh tanaman herbal unuk teat dipping adalah Daun Kersen”, Daun Sirih Merah , Biji dan Kulit Anggur Hitam, Daun Babandotan dan Daun Kemangi. Penggunaan tanaman herbal sebagai anteseptik mempunyai beberapa mekanisme antiseptik berbeda tergantung bahan fitokimianya. Hasil artikel review menunjukkan bahwa Teat dipping menggunakan tanaman herbal daun karsen, sirih, ekstrak biji dan kulit anggur hitam, ekstrak daun babadotan dan jus daun kemangi dapat membantu menurunkan skor mastitis subklinis. Antiseptikherbaltidakmenimbulkanresistensi karena meminimalisir zat kimia yang masuk ke puting.Tanaman herbal yang digunakan sebagai antiseptik mengandung zat bioaktiv fitokimia seperti : Alkaloid, Flavonoid, Saponin, Tripernoid, Steroid dan Tannin.”Sifat antiseptik Zat-zat fitokimia tersebut yaitu dapat merusak dinding sel bakteri melalui denaturasi protein atau melarutkan lemak penyusun dinding sel bakteri, “menganggu permeabilitas membran sel sehingga aktivitas metabolisme sel bakteri terganggu, penghambatan Aktivitas enzim protease pada transpot selubung sel bakteri dan menghambat replikasi DNA pada sintesis asam nukleat”

Kata kunci :mastitis,subklinis, Teat, dipping,herbal


Full Text:

PDF

References


Ceshnie, T., and Lamb, A.J. 2005. Antimicrobial activity of flavonoids. International J. Antimicrobial Agents 26 :343-356”.

Galati, E. dkk., 2009. Anti-Inflammatory and Antioxidant” Activity of Ageratum conyzoides. Pharmaceutical Biology, 39(5).

Gunawan, A. D., “Sarwiyono dan S. Puguh. 2014. Resistibility of cherry water extract leaves (Muntingia calabura l) toward of escherichia coli growth that causes mastitis desease in dairy cows. Jurnal Brawijaya University”.

Hariana, A. 2007.” Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Edisi ketiga. Jakarta: Penebar Swadaya”.

Hariana, A. 2007. Tumbuhan Obat dan “Khasiatnya. Edisi ketiga. Jakarta: Penebar Swadaya.

Karlina C.Y., Ibrahim M., dan Trimulyono G. 2013. “Aktivitas antibakteri ekstrak herba krokot (Portulaca oieracea L) terhadap staphylococcus aureus dan Eschericia coli. Electronic Journal UNESA Lentera Bio, 2(1): 87-93”.

Khuluq, M. K., Kentjonowaty, I., & Humaidah, N. (2020). “Pengaruh Jus Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L) Sebagai Teat Dipping Pada Kasus Mastitis Subklinis Sapi Pfh Terhadap Jumlah Mikroorganisme Dan Ph Susu”. Dinamika Rekasatwa, 3(02).

Kurniawan, I., Sarwiyono dan P. Surjowardojo. 2013. “Pengaruh teatdipping menggunakan dekok daun kersen (Muntingia calabura L) terhadap tingkat kejadian mastitis. Jurnal IlmuIlmu Peternakan, 23(3): 27-31”.

Lisholihah., Sarwiyono, I., Surjowardojo, P., 2014. “Pengaruh teatdipping sari daun beluntas (Pluchea indica less) terhadap kualitas susu berdasarkan california mastitis test dan uji reduktase. J. Ilmu-Ilmu Peternakan 23 (4):35-40”

Ma’rifah, A. 2012. “Efek ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta”.

Mahardika, dan Happy A.,. 2016.” Pengaruh Suhu Air Pencucian Ambing Dan Teat DippingTerhadap Jumlah Produksi, Kualitas Dan Jumlah Sel Somatik Susu Pada Sapi Peranakan Friesian Holstein”.Buletin Peternakan. Vol. 40 (1) : 11-20.

Maliana, Y., Khotimah, S., Diba, F., 2013. “Aktivitas antibakteri kulit Garcinia mangostana linn terhadap pertumbuhan flavobacterium dan enterobacter dari Coptotermes curvignathus holmgren. J.Protobiont 2 (1): 7-11.

Roh C, Kang C, 2014. Production of Anti “Cancer Agent Using Microbial Biotransformation.Moleculas.19.1668416692:doi:10.3390/moleculas191016684. ISSN 1420- 3049”.

Saleh, E. 2004.” Dasar Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. Dalam Jurnal Program Studi Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara”

Salsabilah Zahra, 2007. Kandungan Senyawa Kimia Dan Bioktifitas Ocimum Basilicum L. Fakultas” Farmasi. Universitas Padjadjaran Andina Widastuti, 2006. Efek Antiperatik Ekstrak Daun Kemangi pada tikus putih. Fakultas kedokteran. Universitas sebelas maret Surakarta.

Setyohadi, R., 2010.” Uji Efektivitas Ekstrak Ethanol Biji Buah Anggur (Vitis vinifera) “sebagai Antibakteri terhadap Streptococcus mutans secara In Vitro. Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas. UB. Malang.

SNI (Standar Nasional Indonesia). Standar Mutu Susu Segar No. 01- 3141- 2011. Jakarta: Departemen pertanian

Subronto. 2008. “Ilmu Penyakit Ternak. (Mammalia). Edisi ke3.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Tomita, T., Meehan, B., Wongkattiya, N., Malmo, J., Pullinger, G., Leigh, J.,Deighton, M., 2008.” Identification of Streptococcusuberismultilocus sequence types highly associated with mastitis. Appl. Env. Microbiol”.

Udin, Z. Humaida, N.Kentjonowaty, I (2020)Jurnal Rekasatwa Peternakan,Vol.3 No.1,10 februari2020

Xia En Qin,Gui Fang Deng, Ya Jun Guo, Hua Bin Li, 2010.”Biological Activities of Polyphenols from Grapes. International Journal of Molecular Science”

Zakaria, Z.A., C.A. Fatimah., A.M Mat., H. Zaiton., E.F.P. Henie., M.R. Sulaiman., M.N. Somchit., M. Thenamutha., dan D. Kashturi. 2006. “The in vitro antibacterial activity of muntingia calabura extract. International Journal of Pharmachology


Refbacks

  • There are currently no refbacks.