PENGARUH HYGIENE PEMERAHAN TERHADAP JUMLAH MIKROBA DAN pH SUSU SAPI PERAH

Achmad Yusuf, Inggit Kentjonowaty, Nurul Humaidah

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh hygiene pemerahan terhadap jumlah mikroba dan pH susu sapi perah. Materi yang digunakan adalah 15 ekor sapi perah, metode penelitian  adalah eksperimental dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan. Pengambilan sampel secara purposive sampling dengan kriteria bangsa sapi PFH, laktasi ketiga, bulan laktasi ke 3-4, pakan rumput dan ampas tahu. Variabel yang diamati adalah jumlah mikroba dan nilai pH. Analisa data menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan untuk mengetahui perbedaan perlakuan dilakukan Uji beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses hygiene pemerahan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap jumlah mikroba dan nilai pH. Rata-rata jumlah mikroba (CFU/ml ) adalah P0= 3x104(a), P1= 1,5x105(a) , P2 = 5,8x105(ab). Rata-rata nilai pH adalah P0 = 6,72a, P1= 6,96b dan P2= 6,96b. Kesimpulan adalah  hygiene pemerahan berpengaruh terhadap jumlah mikroba dan pH susu sapi perah. Jumlah mikroba dengan minimal 5 kriteria hygiene pemerahan masih memenuhi Standar Nasional Indonesia. Kriteria tersebut adalah : pembersihan kandang, pembersihan peralatan, menggunakan pelicin, penuntasan pemerahan, serta pembersihan ambing dan puting. Saran sebaiknya peternak menerapkan prosedur hygiene pemerahan sesuai standar kriteria hygiene pemerahan yang baik minimal pada 5 kriteria prosedur hygiene pemerahan.

 

Kata Kunci :  Hygiene, pemerahan, mikroba, susu, pH

Full Text:

PDF

References


Anonimus. (2001). Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 422 /Kpts/OT.210/7/ 2001, tentang Pedoman Budidaya Ternak Sapi Perah Yang Baik.

Kencanawati, A. P., Suprayogi, T. H., & Sayuti, S. M. (2015). Total Bakteri dan Derajat Keasaman Susu Sapi Perah Akibat Perbedaan Lama Waktu Dipping Menggunakan Larutan Iodosfor Sebagai Desinfektan. Animal Agriculture Jurnal, 127-131

Kumala, R. R. (2018). Hubungan Hygiene Sanitasi Pemerah Susu Sapi dengan Keberadaan Bakteri Coliform di Desa Bedrug Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo. STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.

Miskiyah. (2011). Kajian Standart Nasional Indonesia Susu Cair di Indonesia. Jurnal Standarisasi Vol. 13, 1-7.

Pramesti, N. E., & Yudhastuti, R. (2017). Analisis Proses Distribusi Terhadap Peningkatan Escherichia coli Pada Susu Segar Produksi Peternakan X di Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 9, No. 2, 181-190.

Pranowo, D. (2016). Pengaruh Dipping Puting Sapi Perah Yang Terindikasi Mastitis Subklinis Dengan Rebusan Daun Kersen (Muntingia calabura L.) Terhadap Jumlah Koloni Staphylococcus aureus dan pH Susu. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro.

SNI. (2008). 2897. Dalam Metode Pengujian Cemaran Mikroba dalam Daging, Telur dan Susu, Serta Hasil Olahannya (hal. 1-30). Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

Sopandi, T., & Wardah. (2014). Mikrobiologi Pangan. Sidoarjo: ANDI.

Sudarwanto, M., & Sudarnika, E. (2008). Hubungan Antara pH Susu dengan Jumlah Sel Somatik Sebagai Parameter Mastitis Subklinis. Jurnal Media Peternakan, 107-113.

Syamsi, A. N., Widodo, H. S., & Ifani, M. (2020). Mempertahankan Kualitas Susu Melalui Sanitasi dan Higiene Pemerahan. Prosiding Seminar Teknologi dan Agribisnis Peternakan VII–Webinar, 469-472.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.