ANALISIS PEMASARAN BUAH NAGA DI DESA WRINGINPITU KECAMATAN TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI

Octavia Putri Abellia, Zainul Arifin, Dwi Susilowati

Abstract


Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana saluran pemasaran buah naga di Desa Wringinpitu Kabupaten Banyuwangi, serta menganalisis efisiensi pemasaran buah naga di Desa Wringinpitu Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini dilakukan di Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan dengan cara sengaja (puposive). Dengan jumlah sampel 40 petani buah naga. Penentuan sampel dilakukan dengan metode Simple Random Sampling (secara acak). Kemudian untuk sampel pedagang tengkulak sejumlah 4 orang , pedagang besar sejumlah 1 orang, dan pedagang pengecer sejumlah 4 orang pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Teknik snowball sampling. Metode analisis data dilakukan melalui deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian yang dilakukan yakni dapat diketahui bahwa saluran pemasaran buah naga di kabupaten banyuwangi terdapat 2 saluran pemasaran buah naga. Selain itu berdasarkan hasil analisis marjin total pemasaran saluran pemasaran I sebesar Grade A = 8.300 grade B = 11.150 grade C = 9.725 Sedangkan, saluran pemasaran II memiliki marjin sebesar Grade A = 5.300 grade B = 6.150  grade C = 4.745. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Farmer’s share pada saluran pemasaran II memiliki nilai Farmer’s Share ≥ 40% untuk grade A,B dan C, hal tersebut menunjukkan bahwa saluran pemasaran II telah efisien, sedangkan pada saluran I nilai Farmer’s Share yang ≥ 40% hanya pada Grade A yaitu sebesar 62,27%. Berdasarkan hasil analisis nilai efisiensi pemasaran menunjukkan < 5% baik buah naga grade A,B maupun C. Dilihat kriteria untuk dapat dikatakan efisien adalah apabila nilai EP < 5% dan tidak efisien jika nilai EP > 5% sehingga diketahui berdasarkan hasil analisis pada Tabel 3 bahwa saluran pemasaran I dan II dikatakan efisien karena nilainya < 5% baik buah naga grade A, grade B, grade C. Namun yang lebih efisien pada saluran pemasaran II karena pada saluran pemasaran I memiliki tingkat efisiensi yang lebih kecil dibandingkan dengan saluran pemasaran II. Selisih nilai efisiensi pada saluran pemasaran I dan II yaitu, grade A = 0,02% , grade B = 0,12% , grade C = 0,31%. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada saluran pemasaran II garade A,B,C  mempunyai nilai yang lebih signifikan dibandingkan dengan Saluran pemasaran I grade A,B,C.

KataKunci: Buah Naga , Saluran Pemasaran, Farmer;S Share, Efisiensi Pemasaran


Full Text:

PDF

References


Antri Sianturi, M. J.,Lubis, Z., & Siregar, T. H. S. (2020). Analisis Usahatani dan Saluran Pemasaran Biji Kakao di Kecamatan Juhar Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara. AGRISAINS: Jurnal Ilmiah Magister Agribisnis, 2 (2), 181–193. https://doi.org/10.31289/agrisains.v2i2.299

Tjiptono Fandy, Anastasia Diana(2020) Pemasaran: Penerbit Andi Yogyakarta

Tjiptono, F., 2014. Pemasaran, Penerapan, dan Penelitian.

Yogyakarta: Andi Offset.

Rosmawati, H, 2011. Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. Jurnal AgronobiS, Vol. 3, No. 5, Maret 2011ISSN: 1979 –8245X.

Soekartawi, 2003. Agribisnis Teori Dan Aplikasinya. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Soekartawi. (2002). Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Koestiono,D., & Agil, A. (2010). Analisis Efisiensi Pemasaran jeruk Manis. Jurnal Agrise, 10(1), 26-36. http://www.ejournal.upnjatim.ac.id/index.php/mapeta/article/viewFile/213/173

Hardjadinata, S. 2010, Budidaya Buah Naga Super Red Secara Organik, Penebar Swadaya. Jakarta. 96 Hal.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Octavia Putri Abellia, Zainul Arifin, Dwi Susilowati



Supported by:

Â