ANALISIS USAHATANI DAN SALURAN PEMASARAN TEMBAKAU DI DESA SUMBERDUMPYONG KECAMATAN PAKEM KABUPATEN BONDOWOSO

Abstract

Tembakau di Indonesia masih terkonsentrasi pada industri rokok dan cerutu. Hal ini mendapatkan ancaman dari adanya Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) dan peraturan pemerintah PP 109 Tahun 2012. Namun adanya peraturan-peraturan tidak menyurutkan industri rokok dalam negeri. Arifin (2013) menyebutkan produksi industri rokok dalam negeri tetap meningkat walaupun dengan pertumbuhann yang fluktuatif. deskriptif kuantitatifHasil dari elastisitas transmisi diatas, dapat disimpulkan bahwa ealastisitas. transmisi (Et 1) dapat diartikan bahwa jika harga naik 1% ditingkat pengecer akan meningkatkan kenaikan harga 0.854% ditingkat produsen. Dengan adanya perubahan sehingga pemasaran tembakau di Desa Sumberdumpyong Kecamatan Pakem Kabupaten bondowoso belum efisien. Berdasarkan dari hasil analisis t-hitung sebesar 0,014 yang nyata pada tingkat signifikan 0,2 dengan kata lain jika harga ditingkat pengecer naik sebesar Rp. I maka tidak diikuti kenaikan harga ditingkat petani. Perbedaan harga ditingkat pengecer tidak memberikan pengaruh ditingkat petani.analisis elastisitas transmisi harga sebesar 0.0854% lebih kecil (Et 1 dapat diartikan bahwa pemasaran tembakau di di Desa Sumberdumpyong Kecamatan Pakem Kabupaten bondowoso belum efisien, dari analisis elastisitas transmisi harga, dapat disimpulkan bahwa pemasaran tembakau ini disebut pasar (monopoli penjualan dari lembaga pemasaran dari tingkat pasar yang satu dengan lainnya
Kata kunci: tembakau, analisis usahatani, saluran pemasaran, bondowoso