PEMAKAIAN KONJUNGSI PADA TEKS KARANGAN SISWA SMP NEGERI 2 MAESAN TAHUN PELAJARAN 2018-2019
Abstract
Abstrak:
Keunikan bahasa dapat dilihat dari banyak hal. Misalnya setiap bahasa memiliki struktur kalimat yang berbeda, setiap bahasa memiliki kata benda, kata sifat, kata kerja, dan kata sambung. kalimat yang memiliki makna tersusun atas kata-kata. Kalimat dapat diperpanjang dengan menyambung kalimat satu dengan kalimat yang lainnya sehingga menjadi kalimat majemuk. Untuk menyambungkan kalimat tersebut diperlukan sebuah kata sambung atau rapatan. Menurut Harimurti (2001:117) konjungsi (conjunction) merupakan partikel yang digunakan untuk menyatukan kata dengan kata, frase dengan frase, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, atau paragraf dengan paragraf. Bahasa Indonesia memiliki beragam konjungsi, misalnya konjungsi adversatif, konjungsi ekstratekstual, konjungsi ingkar, konjungsi intra kalimat, konjungsi intratekstual, konjungsi kausal, konjungsi koordinatif, konjungsi korelatif, dan konjungsi subordinatif.
Penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian kualitatif dapat disebut sebagai langkah-langkah penelitian yang memeroleh data deskriptif kualitatif yaitu kata-kata tertulis atau pun lisan dari orang-orang dan perilaku yang di amati serta fokus pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Metode penelitian ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional atau potong lintang yaitu rancangan penelitian yang dilakukan dengan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan atau sekali waktu.
Penelitian kualitatif menjadikan kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain sebagai sumber data utama. Sumber data merupakan sebuah sumber pegangan untuk memeroleh data yang dibutuhkan dalam sebuah penelitian. Sumber data dalam penelitian ini adalah teks karangan siswa kelas 7, kelas 8, dan kelas 9 SMPN 2 Maesan yang terdiri dari teks eksposisi, teks eksplanasi, dan teks diskusi. Semua karangan tersebut berjumlah 85 data dan masing-masing kelas berjumlah kelas 7 yaitu 30 data, kelas 8 yaitu 30 data, dan kelas 9 yaitu 25 data.
Hasil penelitian menujukkan konjungsi intra kalimat siswa SMPN 2 Maesan yang digunakan kelas 7 terdapat kesalahan dalam penggunaan yaitu konjungsi aditif 1 “dan†dan konjungsi simpulan “karena†dan konjungsi yang digunakan siswa kelas 8 terdapat kesalahan pada konjungsi intra kalimat yaitu konjungsi aditif 1 “danâ€, konjungsi aditif 2 “tetapiâ€, dan konjungsi tujuan “agarâ€, sedangkan penggunaan konjungsi kelas 9 tidak terdapat kesalahan. Masing-masing kelas tersebut ditemukan konjungsi yang digunakan sebanyak yaitu kelas 7 sebanyak 6 jenis konjungsi, kelas 8 sebanyak 8 jenis konjungsi, dan kelas 9 sebanyak 12 jenis konjungsi. Konjungsi antar kalimat yang digunakan siswa SMP Negeri 2 Maesan yang ditemukan dalam karangannya hanya sedikit dan kesalahan penggunaannya pun hanya ditemukan di kelas 8 yaitu konjungsi tujuan “supayaâ€. Jumlah yang konjungsi perkelas siswa sekolah tersebut yang ditemukan yaitu kelas 7 sebanyak 3 buah konjungsi antar kalimat, kelas 8 sebanyak 6 buah konjungsi antar kalimat, dan kelas 9 sebanyak 2 buah konjungsi antar kalimat.
Dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sekolah menginstruksikan kepada guru Bahasa Indonesianya memantau penggunaan konjungsi siswa dan merangsang siswa beragam dalam penggunaan konjungsi sehingga menghasilkan sebuah karangan yang bagus jika diterapkan dan siswa harus lebih memahami penggunaan atau jenis konjungsi pada Bahasa Indonesia.
Â
Â
Kata kunci : Perkembangan, Pemakaian Konjungsi, Karangan Siswa
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.